Nguyen Thi Phuong Thao, VietJet Aviation CEO. VietJet Aviation JSC

ragam

Nguyen Thi Phuong Thao, Miliuner Tangguh Pemilik VietJet Air

Senin, 21 Januari 2019 12:36 WIB
Reporter : Silvy Riana Putri Editor : Yunia Pratiwi

CANTIKA.COM, Jakarta – Nama Nguyen Thi Phuong Thao CEO VietJet Air menempati urutan 55 dari daftar The World’s 100 Most Powerful Women yang dirilis Forbes pada 2018. Seperti dikutip dari laman VIR (Vietnam Investment Review), urutan Nguyen Thi Phuong Thao mengalahkan politisi Amerika Serikat Hillary Clinton.

Pada Desember 2011, Nguyen Thi Phuong Thao merilis maskapai bertarif rendah pertama di Vietnam, VietJet Air. Dalam kurun waktu lima tahun, VietJet Air menjadi perusahaan publik yang mengoperasikan 40 persen dari keseluruhan penerbangan di negara Vietnam. Perkiraan pendapatan VietJet Air mencapai US$ 1,2 miliar atau sekitar Rp 17,1 triliun.

Baca juga: VietJet Air Bikin Heboh Pramugari Pakai Bikini, Ketahui Maksudnya

Melihat dari latar belakang pendidikan, Nguyen Thi Phuong Thao mempelajari studi ekonomi dan keuangan di Soviet, Rusia pada era 1980-an. Dia mulai berdagang ke wilayah Eropa bagian timur dan Asia. Dia kembali ke Vietnam 11 tahun lalu dan merintis karir di bank sebelum mengelola proyek real estate di kota Ho Chi Minh dan resor di kota Vietnam.

Dari bekal perjalanan karir lebih dari dua dekade tersebut, Nguyen mendapatkan ide untuk membuat maskapai penerbangan bertarif rendah. Menurut prediksinya, akan terjadi peningkatan jumlah penerbangan di Vietnam. “Saya selalu mempunyai tujuan dan bertransaksi berskala besar,” kata Nguyen kepada Forbes Vietnam. “Saya tidak pernah melakukan apa pun dalam skala kecil. Ketika orang-orang berdagang satu kontainer (barang), saya sudah berdagang dalam jumlah ratusan kontainer.”

Nguyen mulai mewujudkan idenya untuk membuat maskapai penerbangan bertarif rendah dengan meriset sejumlah model penerbangan sejenis yang sudah eksis di wilayah barat daya, seperti Ryan Air dan AirAsia. Dia telah mengantongi lisensi terbang VietJet Air sejak 2007, namun ditunda karena saat itu harga minyak dunia menjulang tinggi.

Pada 2010, Nguyen sempat melakukan joint venture dengan Air Asia. Ketika langkah itu gagal, dia memilih peluncuran maskapai sendiri pada tahun berikutnya. Nguyen dan sang suami Nguyen Thanh Huang adalah pemilik saham terbesar di VietJet Air melalui perusahaan mereka, Sovico Holdings.

Selanjutnya, Nyuen Thi Phuong Thao suka menyanyi dan jadi pembicara
<!--more-->
Pertumbuhan maskapai VietJet Air sangat cepat. Sejak keriuhan kontroversial pramugari berbikini, perusahaan tumbuh sebesar 29 persen antara 2012 dan 2016. Menjelang tahun kedua, VietJet Air meraup keuntungan. Saat ini, VietJet Air diperkirakan melayani 300 penerbangan dalam sehari, termasuk 63 rute lokal dan puluhan rute internasional. Sejak go public pada 28 Februari 2018, saham perusahaan naik sekitar 47 persen VietJet Air juga telah memiliki 200 pesawat senilai hamper US$ 23 miliar dari Airbus dan Boeing.

Semangat wirausaha Nguyen Thi Phuong Thao tak membuatnya mudah puas. Dia berencana menjadikan VietJet Air sebagai maskapai penerbangan internasional, bukan hanya maskapai lokal. “Ada yang berpendapat bahwa apa pun yang saya tangani akan menguntungkan. Tetapi saya pikir tidak sesederhana itu,” kata perempuan 48 tahun itu kepada CNBC. “Tidak ada jalan yang mudah menuju kesuksesan. Saya belajar dan melakukan riset. Itu adalah kerja keras. Untuk menjadi sukses, Anda harus bersemangat dalam bisnis yang Anda investasikan."

Maskapai penerbangan VietJet Air. Reuters

Nguyen Thi Phuong Thao juga dikenal sebagai pribadi suka bernyanyi, mendedikasikan waktunya untuk kegiatan sosial sekaligus pembicara di forum-forum internasional. Salah satunya saat menjadi pembicara di APEC CEO Summit 2017 di Furama Danang Hotel, Vietnam. “Kita harus memimpin dan menciptakan tren dengan perspektif global dalam upaya membangun perusahaan dan lingkungan multinasional paling maju," ujarnya saat itu.

Nguyen pun berbagi visinya terkait pentingnya koneksi global. “Seseorang pernah mengatakan kepada saya untuk bermimpi besar dan berperilaku bak malaikat. Kami telah membuat yang tidak mungkin menjadi mungkin, membuat impian kami menjadi kenyataan. Jutaan orang telah menikmati perjalanan untuk pertama kalinya di VietJet Air. Bahkan, kami lebih bahagia ketika mereka bukan hanya berasal dari Vietnam. Saya telah melihat banyak penumpang asal Korea ataupun Cina yang terbang pertama kali bersama VietJet Air.”