CANTIKA.COM, Jakarta - Pestapora 2025 telah berhasil diselenggarakan selama tiga hari, 5-7 September 2025. Dengan segala dinamika yang ada, festival musik yang disebut lebaran anak skena tahun ini mencatatkan sejumlah fakta yang menjadi sejarah kita bersama. Apa saja itu? Berikut beberapa di antaranya.
1. Perdana, Digelar Pagi Hari
Boss Creator, penyelenggara event tahunan ini, terpaksa menggeser jam pelaksanaan Pestapora. Pada tahun-tahun sebelumnya, Pestapora digelar pada pukul 14-22.00 WIB. Namun, mengingat situasi politik di Tanah Air yang memanas belakangan ini memaksa Festival Director Pestapora Rizky Aulia Ucup atau biasa Kiki Ucup "memutar" otak. Pestapora dimajukan enam jam sehingga dimulai pukul 8 pagi dan berakhir 8 malam.
Pergeseran waktu itu menimbang lokasi pelaksanaan Pestapora yang hanya berjarak dari 6,2 kilometer dari markas Brimob di Kwitang, yang menjadi zona merah. Keamanan dan kenyamanan penonton menjadi pertimbangan utama agar Pestapora tetap bisa berlangsung dengan aman.
“Yang tadinya Pestapora selalu dilaksanakan dari pukul 2 siang menuju 1 malam, kali ini kami akan memulai dari 8 pagi sampai pukul 8 malam. Harapannya ini bisa memberikan rasa aman dan nyaman untuk kalian tetap bisa hadir di Pestapora," kata Kiki Ucup, tiga hari sebelum pelaksanaan digelar.
2. Dibuka oleh Dua Legenda Musik Indonesia
Terik matahari tak menghalangi keinginan penonton untuk menyaksikan aksi panggung Iwan Fals dan Ebiet G Ade. Dua musikus legenda Indonesia ini menjadi pembuka Pestapora 2025
Artikel Terkait:
Direktur Pestapora 2025 Akui Lalai, Banyak Band Batal Tampil
Dua kursi berwarna merah serta satu meja tampak di atas panggung, Iwan Fals pun menduduki salah satu kursinya sembari menggapai gitar akustik kesayangannya. Ia memainkan dua lagu dari Ebiet G Ade berjudul “Nasihat Pengemis untuk Istri dan Doa untuk Hari Esok Mereka” dan “Elegi Esok Pagi”, secara beruntun. “Lagu pertama itu salah satu yang membuat saya berani hidup di dunia musik,” kata Iwan.
Penyanyi Iwan Fals (kanan) dan Ebiet G Ade meriahkan panggung Pestapora Stage hari pertama di Jakarta International Expo (JIExpo), Kemayoran, Jakarta, 5 September 2025. Dalam penampilannya Iwan Fals dan Ebiet membawakan sejumlah lagu diantaranya Nasihat Pengemis, Ibu, Berita Kepada Kawan dan lagu kolaborasinya Titip Rindu Buat Ayah. Tempo/Martin Yogi Pardamean
Usai menyanyikan kedua lagu itu, Iwan pun mengundang si empunya lagu ke atas panggung. Tepuk tangan meriah mengiringi langkah kaki Ebiet G Ade, yang kemudian memeluk gitar akustiknya.
“'Nasihat Pengemis' itu peristiwa nyata yang saya saksikan di Yogyakarta, saat saya melihat seorang pengemis menasehati istrinya,” katanya. Nasihat itu pula yang masih diterapkan Ebiet kepada keluarganya hingga saat ini. Sementara lagu 'Elegi Esok Pagi', diciptakannya untuk istrinya.
Selanjutnya, kedua legenda bergantian saling tukar lagu.Aksi panggung keduanya pun ditutup dengan melantunkan lagu “Berita Kepada Kawan”. Penonton yang kepanasan karena terik matahari tetap lantang bernyanyi. Hingga Ebiet dan Iwan melambaikan tangan kepada penonton sekaligus menutup aksi penampilan pembuka di Pestapora Stage.
3. Salat Jumat dengan Imam dan Khatib Rhoma Irama
Fakta unik lainnya dari Pestapora 2025 adalah gelaran salat Jumat di tempat acara. Sejumlah cowok sudah membawa sajadah, kopiah, dan sarung untuk salat Jumat yang digelar di lapangan. Pemandangan yang unik ketika datang, mereka berbusana ala kalcer, bercelana pendek dan sepatu lari sebelum siang. Saat waktu salat jumat, mereka bersalin baju.
View this post on Instagram
Gong-nya lagi, imam dan khatib adalah raja dangdut, Rhoma Irama, yang kebetulan tampil di hari pertama. Adapun muazinnya adalah Fauzan, vokalis Sisitipsi, yang juga tampil di hari pertama.
4. Band Mundur saat Tahu PT. Freepot Indonesia jadi sponsor
Sayangnya, kegembiraan hari pertama Pestapora langsung berubah kala band-band yang tampil mendengar isu kerja sama Pestapora dengan PT Freeport Indonesia. Menjelang tengah malam, band-band mulai menyatakan sikap batal tampil di Pestapora.
Ada puluhan band dan perseorangan yang menyatakan mundur, antara lain Sukatani, The Jeblogs, Banda Neira, Bilal Indrajaya, .Feast, Hindia, Navicula, Kelelawar Malam, dan The Panturas. Mereka mengutarakan kekecewaannya lantaran baru mengetahui kabar kerja sama itu saat hari pertama pelaksanaan.
"Kami ingin sikap dan perbuatan kami sehari-hari sesuai dengan apa-apa yang kami lantangkan di panggung. Musik bagi kami itu seperti janji pada diri sendiri, agar apa yang kami lakukan sejalan dengan nurani, dan selalu memikirkan yang tersisih dan terpinggirkan," tulis Banda Neira.
Hindia yang sudah tampil di hari pertama, memilih membatalkan penampilannya di hari kedua. Hanya hitungan jam setelah kita bisa punya harapan sedikit di tengah situasi yang memanas, kita kembali dibuat kecewa. Kami .Feast dan Hindia memutuskan untuk mundur dari Pestapora 2025," ujarnya.
5. Kiki Aulia Ucup Minta Maaf
Selaku Direktur Festival Pestapora, Kiki Aulia Ucup meminta maaf atas banyaknya penampil di acara musik itu yang memilih mundur karena munculnya isu kerja sama dengan PT Freeport Indonesia.
“Kami memastikan tak ada sepeser pun aliran dana yang kami terima dari PT Freeport Indonesia,” katanya melalui Instagram @pestapora pada Sabtu, 6 September 2025.
Ia mengatakan menyadari kelalaian untuk bekerja sama dengan Freeport, sehingga sejak Jumat malam, 5 September 2025, Pestapora memutus kontrak kerja sama. “Kami juga memastikan tak ada kehadiran PT Freeport Indonesia di Pestapora 2025,” katanya.
View this post on Instagram
Segala beban perihal implikasi pemutusan kerja sama dengan Freeport, kata dia, sepenuhnya tanggung jawab Pestapora. Ia mengatakan untuk ke depannya akan memastikan betul dan menampung masukan dari pelbagai pihak untuk terus belajar dan mendengar. “Pestapora akan tetap terlaksana tetapi dengan update line-up yang memutuskan mundur,” ujar Ucup.
Ramainya sorotan terhadap kerjasama Pestapora dengan Freeport setelah munculnya unggahan video di Instagram Pestapora perihal keterlibatan Freeport satu hari sebelum acara berlangsung. Saat hari pertama acara ini, juga terlihat pawai yang mengusung banner yang dibawa dua orang yang diiringi marching band perusahaan tambang itu. “Tembaga ikutan berpestapora,” tulisan dalam banner.
Tempo sudah menghubungi VP Corporate Communications PT Freeport Indonesia Katri Krisnati pada Sabtu, 6 September 2025, namun Freeport enggan memberikan pernyataan.
6. Sejumlah Band dan Penyanyi Memilih Tampil
Namun, tak semua penampil memilih membatalkan tampil. Barasuara, yang dikenal gigih memperjuangkan keresahan, memilih tetap tampil untuk menghormati penonton yang sudah membeli tiket.
"Seluruh hasil yang kami terima dari Pestapora akan kami donasikan ke Music Declares Emergency, sebagai bentuk komitmen kami dalam mendukung gerakan pelestarian lingkungan," tulis Barasuara di Instagram. Cara yang sama ditempuh Kunto Aji yang memilih menyumbangkan honor mereka untuk mengkampanyekan isu krisis iklim.
Penampilan band Barasuara dalam festival musik Pestapora di JIEXPO, Kemayoran, Jakarta, 7 September 2025. Barasuara memutuskan tetap tampil di panggung Pestapora 2025 untuk menyampaikan kekecewaan secara terbuka, setelah banyak band sejenisnya mengundurkan diri karena isu keterlibatan kerja sama Pestapora dengan PT Freeport Indonesia, seperti Banda Neira dan Feast yang angkat kaki dari Pestapora. Tempo/Ilham Balindra
Penyanyi, Nadin Amizah yang tampil di hari kedua juga memutuskan hadir, sempat mengaku dilematis. Ia berpikir, saat memutuskan tidak tampil, ia harus konsisten di festival lain. Nadin kemudian menyemangati agar para penyelenggara festival mulai membuat acara tanpa keterlibatan sponsor raksasa.
"Bagaimana kalau kita kembalikan ruang-ruang kecil yang kita punya sebagai pelaku musik, saat kita tidak membutuhkan brand-brand raksasa. Kalau memang harganya adalah acara menjadi lebih kecil, bagaimana kalau kita sebagai manusia membutuhkan ruang yang kecil, yang lebih terkoneksi dengan musik tanpa ada bisnis yang terlalu raksasa," ucapnya.
7. Siti Nurhaliza Merindu
Diva pop Malaysia, Dato’ Sri Siti Nurhaliza menggemparkan panggung utama Pestapora 2025 dengan melantunkan lagu-lagu khas melayu yang dimilikinya. Mengenakan pakaian muslim khas melayu warna oranye, ia bernyanyi-nyanyi dan menari di atas pentas.
Aksi panggungnya diawali dengan empat penari yang mengenakan pakaian melayu kuning dan hijau, kemudian Siti Nurhaliza muncul di atas panggung membawakan lagu populernya, “Cindai”. Sontak para penonton pun ikut berjoget dengan gerakan ke kiri dan kanan sembari menyanyikan lagu itu. Lalu ia melanjutkan dengan lagu “Badarsila” dengan tempo yang sedikit kencang. Setelah lagu selesai, penari meninggalkan panggung, dan Siti Nurhaliza mulai menyapa penonton.
“Terima kasih, saya sebenarnya kangen sama kalian semuanya yang luar biasa. Terima kasih pengunjung Pestapora yang telah ke panggung ini sehingga saya bertemu dengan peminat saya,” katanya di Pestapora Stage, Jakarta pada Minggu, 7 September 2025.
Penampilan penyanyi, Siti Nurhaliza di panggung Pestapora Stage pada hari ketiga Pestapora di Jakarta International Expo, Kemayoran, Jakarta, 7 September 2025. Tempo/Ilham Balindra
Ia kemudian menanyakan kepada penonton siapa saja yang mendengarkan lagunya sejak kecil. Sebab dirinya tak menyangka penonton turut bernyanyi sepanjang dua lagu awal yang dibawakannya.
Kemudian penyanyi berusia 46 tahun itu menyanyikan lagu “Betapa Ku Cinta Padamu”. Ia lanjut menyanyikan lagu “Wajah Kekasih” dan “Aku Cinta Padamu” yang rilis pada 1997. “Mak, ternyata kalian semua masih ingat sama lagu saya. Lagu itu berusia 29 tahun dan saya sudah berusia 46 tahun,” tuturnya.
Saat menyanyikan lagu “Bukan Cinta Biasa” karya Afgan, Siti mengajak naik sang penyanyi yang dikenal dengan lesung pipi dan berkacamata itu. Setelahnya mereka menyanyikan lagu itu bersama-sama. “Senang sekali saya, pasti tak tidur malam ini. Itulah keistimewaan musik karena sebetulnya saya senang sekali diberikan dukungan oleh kalian dan artis Indonesia. Saya merasa dihargai jadi kita saling menjaga sama-sama sebab itu saya membawa pelukan rakyat Malaysia untuk Anda semua,” katanya.
Itulah sederet fakta Pestapora 2025.
Pilihan Editor: Deretan Band yang Mundur dari Pestapora 2025, dari Sukatani hingga Efek Rumah Kaca
BAGUS PRIBADI, GEOFANNY ELIZABETH, EKA YUDHA SAPUTRA
Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi Terkini Gaya Hidup Cewek Y dan Z di Instagram dan TikTok Cantika.