Memperingati Hari Kartini, Munas Perempuan 2024 Diadakan di Badung-Bali Membahas 9 Isu

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Rezki Alvionitasari

google-image
Siswa Sekolah Darurat Kartini mengunjungi ruang Kartini di Museum Kebangkitan Nasional, Jakarta Pusat, Kamis, 21 April 2022. Kegiatan tersebut digelar untuk memeriahkan dan memperingati Hari Kartini.  TEMPO / Hilman Fathurrahman W

Siswa Sekolah Darurat Kartini mengunjungi ruang Kartini di Museum Kebangkitan Nasional, Jakarta Pusat, Kamis, 21 April 2022. Kegiatan tersebut digelar untuk memeriahkan dan memperingati Hari Kartini. TEMPO / Hilman Fathurrahman W

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Musyawarah Perempuan Nasional untuk Perencanaan Pembangunan 2024 atau bernama Munas Perempuan 2024 akan digelar di Badung, Bali, pada Jumat-Sabtu, 19-20 April 2024. Kegiatan ini merupakan Munas kedua kali setelah pertama kali digelar tahun lalu.

Munas Perempuan digelar oleh berbagai lembaga, baik pemerintah maupun organisasi masyarakat. Yakni kolaborasi antara Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak atau Kementerian PPPA, INKLUSI, dan Bappenas. INKLUSI adalah program dari organisasi masyarakat yang dinaungi Bappenas dan pemerintah Australia.

Pelaksana Tugas Sekretaris Kementerian PPPA, Titi Eko Rahayu mengatakan Munas Perempuan 2024 dibagi dalam dua tahap. Tahap pertama dilaksanakan secara daring atau online pada 26-27 Maret 2024. Tahap kedua dilakukan secara luring atau offline pada 19-20 April nanti.

"Munas Perempuan merupakan rangkaian peringatan Hari Kartini, sebuah kegiatan kolaborasi antara Kementeria PPPA, Bappenas, Pemerintah Kabupaten Badung, mitra INKLUSI dan mitra lokal untuk mengawal sembilan agenda pembangunan dengan perspektif GEDSI," kata Titi pada Media Briefing yang diadakan melalui Zoom, Selasa, 16 April 2024. GEDSI adalah singkatan dari Kesetaraan Gender, Disabilitas, dan Inklusi Sosial.

Menurut Titi, Munas Perempuan diadakan karena kurangnya partisipasi bermakna dari perempuan, disabilitas, dan kelompok marginal lainnya. Misalnya, perempuan dan kelompok tersebut masih sedikit yang dilibatkan dalam lembaga-lembaga pengambilan keputusan strategis. Minimnya usulan yang merepresentasikan kepentingan mereka, serta lemahnya posisi tawar dalam mempengaruhi pengambilan keputusan.

Titi menjelaskan, adapun tujuan dari Munas Perempuan adalah mewadahi partisipasi bermakna perempuan, anak, dan disabilitas, memperkuat kolaborasi, serta merumuskan 9 agenda. Tujuan lainnya yaitu mendapatkan dukungan publik.

Hasil dari Munas ini, akan dipresentasikan dan diserahkan sebagai masukan untuk dokumen perencanaan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN), rencana strategis kementerian dan lembaga, serta perencanaan daerah.

Adapun hal-hal yang dibahas dirumuskan menjadi 9 agenda Munas Perempuan 2024, yakni:

  1. Kemiskinan perempuan (perlindungan sosial)
  2. Perempuan pekerja
  3. Penghapusan perkawinan anak
  4. Ekonomi perempuan
  5. Kepemimpinan perempuan
  6. Kesehatan perempuan
  7. Perempuan dan lingkungan hidup
  8. Kekerasan terhadap perempuan dan anak
  9. Perempuan dan anak berhadapan dengan hukum

Pilihan Editor: Pendaftaran Program Beasiswa Perempuan Inovasi 2024 Dibuka, Dian Sastro: Silakan Bergabung!

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."