Remaja Tak Perlu Gunakan Serum Hingga Masker Wajah Sebelum Usia 20 Tahun

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Mitra Tarigan

google-image
Ilustrasi ibu dan anak perempuan yang beranjak dewasa. Foto: Freepik.com/Prostooleh

Ilustrasi ibu dan anak perempuan yang beranjak dewasa. Foto: Freepik.com/Prostooleh

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Dokter kulit bersertifikat di Marmur Medical Rachel Westbay menyarankan agar remaja jangan dulu menggunakan produk formulasi rumit sebelum berusia 20 tahun. "Penggunaan serum mewah, masker wajah, dan bahan aktif sangat tidak disarankan bagi remaja. Banyak dari produk-produk itu memiliki formulasi rumit yang dikemas dengan bahan-bahan kuat yang tidak kondusif untuk kulit muda," katanya seperti dilansir laman Popsugar, Rabu 20 Desember 2023.

Dokter kulit Corey L. Hartman mengatakan remaja tidak perlu mulai menggunakan bahan aktif itu sampai berusian 20 tahunan. “Remaja tidak perlu menggunakan serum vitamin C, retinoid untuk tujuan anti-penuaan, pengelupas kulit kimia seperti asam alfa hidroksi, atau sebagian besar toner, serum, dan masker yang sedang tren di TikTok,” kata Westbay.

Terlalu dini menggunakan bahan-bahan aktif untuk perawatan kulit membuat remaja berisiko mengalami berbagai masalah kulit, seperti iritasi, dermatitis kontak alergi, kekeringan umum, sensitivitas, dan bahkan peningkatan jerawat. Kekhawatiran lainnya adalah peradangan terus-menerus pada kulit sebenarnya dapat berdampak negatif terhadap kolagen dan menyebabkan iritasi pada pelindung kulit.

Selain risiko kerusakan kulit, masalah kulit juga dinilai bisa saja mengganggu kesehatan mental. Pakar menilai saat ini banyak orang dewasa yang kesulitan menghadapi standar kecantikan yang tidak realistis yang ditetapkan oleh industri dan media sosial.

Dengan begitu banyak anak yang mengikuti keyakinan itu pada usia dini, sangat mungkin hal ini akan berdampak jangka panjang pada harga diri. “Generasi ini, khususnya, memiliki semacam dismorfia tubuh dan obsesi umum terhadap kulit dan perawatan kulit hingga saya benar-benar prihatin terhadap segelintir pasien saya. Hal ini diperburuk dengan meluasnya penggunaan filter pada foto," kata Westbay.

Niat di balik kepentingan itu penting dan harus dipertimbangkan sama beratnya dengan rutinitas itu sendiri. “Sangat menyenangkan melihat anak-anak muda menaruh perhatian pada kulit mereka, tapi saya ingin mereka melakukannya demi kesehatan mereka secara keseluruhan – bukan karena mereka merasa perlu tampil seperti pemengaruh atau selebriti favorit mereka,” kata Hartman.

Ia lebih menyarankan agar remaja antara usia 10-14 tahun lebih dikenalkan rutinitas perawatan kulit. "Pada usia ini, anak-anak mulai memahami pentingnya kebersihan dan perawatan pribadi sehingga cenderung lebih memahaminya, menerima gagasan untuk menjaga diri mereka sendiri," kata dokter kulit bersertifikat di Marmur Medical Rachel Westbay.

Meskipun tidak ada panduan yang universal, para dokter setuju bahwa tujuan perawatan kulit adalah untuk menjaga kulit tetap bersih dan terlindungi. Itu berarti menggunakan pembersih (dan penghapus riasan di malam hari jika ada), perawatan jerawat dengan asam salisilat atau benzoil peroksida jika diperlukan, pelembab, dan tabir surya.

Pilihan Editor: vRamai Gerakan Boikot Produk Israel, Kategori Ibu dan Bayi yang Paling Terdampakda

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."