Peringati Hari Jantung Sedunia, YJI Imbau Masyarakat Pertahankan Gaya Hidup Sehat

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Ecka Pramita

google-image
Ilustrasi wanita terkena serangan jantung. shutterstock.com

Ilustrasi wanita terkena serangan jantung. shutterstock.com

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta -  Jelang Hari Jantung Sedunia yang jatuh pada 29 September, masyarakat diingatkan kembali pentingnya menjaga kesehatan. Penyakit jantung merupakan salah satu penyakit tidak menular yang sampai saat ini menduduki peringkat nomor satu dalam mortalitas dan morbiditas di Indonesia. Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013 dan 2018 menunjukan tren peningkatan penyakit jantung yakni 0,5 persen pada 2013 menjadi 1,5 persen pada 2018.

Penyakit jantung yang dimaksud seperti hipertensi, penyakit jantung koroner, gagal jantung, serangan jantung/sindrom koroner akut, kelainan irama jantung, atau kematian mendadak, dan banyak lagi. Beberapa faktor penyebab penyakit jantung yang dapat dikendalikan meliputi pola makan, kontrol stres, konsumsi rokok, konsumsi alkohol, serta kebiasaan olahraga.

Sekretaris Jenderal Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI), Spesialis Jantung Dokter Oktavia Lilyasari mengatakan hingga saat ini, penyakit jantung masih menempati urutan pertama penyebab kematian tertinggi di Indonesia bahkan di dunia. 

"Meskipun begitu, penyakit tersebut merupakan penyakit yang dapat dicegah dan dideteksi secara dini oleh masyarakat," ucap Oktavia dalam konferensi peringatan Hari Jantung Sedunia, Selasa, 26 September 2023. 

Kampanye Hari Jantung Use Heart Know Heart

Mela Sabina, Ketua Penyelenggara Heart Walk dan Ketua Bidang Komunikasi dan Promotif Yayasan Jantung Indonesia mengungkapkan Heart Walk merupakan salah satu komitmen Yayasan Jantung untuk terus memberikan kampanye dalam meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya memiliki dan mempertahankan gaya hidup sehat agar terhindar dari risiko penyakit jantung sesuai dengan visi dan misi Yayasan Jantung Indonesia selama ini. 

"Kegiatan jalan sehat Heart Walk akan dilakukan menempuh jarak sejauh 7 KM dengan rute membentuk hati sebagai simbol bahwa berolahraga secara rutin makan akan membuat Jantung kita sehat”, tambahnya.

Dalam rangka memperingati hari jantung sedunia tahun ini, kami ingin meningkatkan kesadaran masyarakat Indonesia tentang pentingnya mencegah dan mendeteksi dini tanda – tanda kelainan jantung sehingga dapat mengurangi risiko kematian mendadak akibat penyakit jantung. 

"Pada tahun ini kita akan memfokuskan untuk memberikan edukasi kepada masyarakat tentang upaya pencegahan dan deteksi dini terhadap berbagai penyakit jantung dengan berolahraga, MENARI (meraba nadi sendiri), serta memberikan bantuan hidup dasar," ujar Ketua Pelaksana Kegiatan Hari Jantung Sedunia 2023, dr. Bambang Dwiputra, Sp.JP(K). 

Hari Jantung Sedunia merupakan pengingat bagi semua orang di seluruh dunia untuk menjaga jantungnya. Kampanye tahun ini yang bertajuk Use Heart Know Heart berfokus pada langkah penting yaitu Kenali Jantungmu, Sayangi Jantungmu.

Kampanye ini juga merupakan momentum pengingat masyarakat tentang pentingnya berolahraga untuk menjaga kesehatan jantung pembuluh darah melalui kegiatan jalan sehat Indonesia Heart Walk, MENARI sebagai upaya deteksi dini gangguan irama,jantung secara mandiri, serta BHD sebagai respon awal masyarakat pada henti jantung. 

 “Kami juga ikut berpartisipasi dalam memperingati Hari Jantung Sedunia pada tanggal 29 September 2023 dengan melakukan penyorotan lampu berwarna merah (Shine for World Heart Day – Cahaya untuk Hari Jantung Sedunia) di kawasan Tugu Monumen Nasional, Jakarta Pusat mulai pukul 18.00 – 06.00 WIB. Kami berharap melalui semua kegiatan ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pencegahan penyakit jantung dan kardiovaskular”, tutup Esti.

Pilihan Editor: 

Use Heart to Connect Jadi Tema Hari Jantung Sedunia, Apa Maknanya?

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."