BPOM Ajak Penggemar Kecantikan Tingkatkan Literasi Kosmetik, Kulit Sawo Matang Tetap Cantik

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Mitra Tarigan

google-image
Ilustrasi wanita memakai makeup. Foto: Freepik.com/Lifestyle Memory

Ilustrasi wanita memakai makeup. Foto: Freepik.com/Lifestyle Memory

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menggandeng penggemar kecantikan dari berbagai latar belakang seperti perias wajah, pemilik media kecantikan, pembuat konten kecantikan di media sosial, pemilik merek kosmetik, hingga dokter kecantikan dan spesialis kulit kelamin. Kolaborasi itu diharapkan bisa meningkatkan literasi kosmetik aman, serta untuk melakukan pengawasan dan mendapat laporan jika ada permasalahan dari sejumlah produk yang dicurigai berbahaya.

BPOM berharap dengan kolaborasi itu dapat menjadi sarana edukasi dan promosi tentang pemahaman ilmiah, regulasi, dan etika kosmetik aman. “Sekarang akses ke internet masyarakat Indonesia begitu melimpah sehingga itu memang ruang yang harus kita cermati. Pengawasan BPOM itu di ruang-ruangan internet itu semakin intensif, termasuk terhadap iklan-iklan yang disiarkan atau dikomunikasikan melalui jalur-jalur online,” kata Kepala BPOM Penny K Lukito di Jakarta, Rabu 20 September 2023.

Salah satu pembuat konten kecantikan yang terkenal dengan kampanyenya #TeamSawoMatang, Christy Raina Septiningrum Mamesah dalam acara tersebut menilai apa yang dikampanyekannya kepada pengikutnya selaras dengan tujuan BPOM sendiri. Dalam kampanyenya, Christy menginginkan agar pemilik kulit sawo matang dapat merasa cantik dengan warna kulitnya, tidak perlu pakai perawatan kulit karena ingin putih.

Penny K Lukito mengatakan kolaborasi ini tersebut terimplementasi dengan peluncuran Program Inspirasi atau mengintensifkan peningkatan literasi untuk pemahaman kosmetik aman yang menghadirkan Forum Peningkatan Literasi Kosmetik Aman.

Penny menyebut program tersebut menjawab fenomena tingginya minat masyarakat terhadap produk kosmetik yang mendominasi sekitat 50 persen permintaan izin BPOM. “Biasanya kita bilang produk kosmetik yang paling berisiko rendah dari yang semuanya. Tapi bukan berarti tidak berbahaya untuk aspek kesehatan dan estetika ya, dan yang akan menambah kepercayaan diri kita tentunya. Untuk itulah BPOM sangat peduli bahwa masyarakat itu mendapatkan, dimulai dari produksinya, distribusinya, sampai dengan saat diiklankan, dipromosikan, dan dikonsumsi, dibeli dari riteler, itu betul-betul produk yang aman, berkualitas, dan bermanfaat,” ujar Penny.

Pilihan Editor: Skincare Lokal jadi Primadona, Apa Saja yang Perlu Diperhatikan?

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."