Advertisement
Advertisement
Advertisement

10 Warna Nail Art untuk Kulit Sawo Matang Agar Cerah dan Bersih

google-image
Ilustrasi nail art berbagai warna. Foto: Freepik

Ilustrasi nail art berbagai warna. Foto: Freepik

Advertisement

CANTIKA.COM, JakartaBuat kamu pemilik kulit sawo matang, jangan minder duluan saat memilih warna kutek. Justru tone kulitmu bisa terlihat makin glowing kalau tahu trik memilih warna nail art untuk kulit sawo matang yang pas. Warna kuku yang tepat bisa bikin tangan terlihat lebih bersih, elegan, bahkan auto naik kelas!

Tapi sebelum bahas pilihan warnanya, penting juga tahu kulit sawo matang hindari warna apa. Warna yang terlalu pucat seperti baby pink, putih polos, atau abu-abu terang bisa bikin kulit terlihat kusam. Begitu juga dengan navy pekat atau ungu tua yang malah memberi kesan gelap. Jadi, kuncinya pilih warna dengan undertone hangat atau jewel tone yang bisa menyatu manis dengan kulitmu.

Yuk, intip rekomendasi 10 nail art kulit sawo matang yang dijamin bikin kamu tampil lebih fresh dan stylish!

1. Merah Bata yang Bold

Merah bata selalu jadi pilihan aman sekaligus seksi. Warna ini nggak cuma bikin kuku menonjol, tapi juga memberi kesan hangat. Cocok banget buat kamu yang ingin tampil percaya diri di acara formal atau kencan malam.

2. Burgundy Elegan

Kalau ingin nuansa lebih classy, pilih burgundy atau merah anggur. Warna dalam ini bikin kulit tampak lebih cerah dan memberi sentuhan sophisticated yang timeless.

3. Cokelat Hangat

Salah satu warna nail art untuk kulit gelap yang wajib dicoba. Shade cokelat dengan sentuhan karamel atau mocha bisa memberi efek natural sekaligus chic, cocok untuk daily look.

4. Hijau Zamrud yang Segar

Mau tampil beda? Coba hijau zamrud atau hijau lumut. Warna jewel tone ini bikin tangan terlihat lebih fresh, apalagi kalau ditambah aksen glitter tipis. Perfect buat pesta atau liburan.

5. Peach Nude Manis

Buat look simpel, kulit sawo matang kutek warna peach adalah kombinasi paling aman. Peach dengan undertone hangat bikin kuku tampak natural tapi tetap cerah. Cocok untuk kamu yang suka minimalis.

6. Rose Gold yang Glam

Kalau ingin lebih glam tanpa terlihat berlebihan, coba nail art dengan warna rose gold shimmer. Dijamin kuku langsung terlihat mewah dan manis, pas banget buat momen spesial.

7. Coral Ceria

Nail art untuk kulit sawo matang juga bisa playful! Coral atau oranye bata memberi kesan cerah, fun, dan bikin tangan tampak lebih hidup. Pilihan pas buat summer vibes.

8. Mustard Earthy

Kuning terang memang harus dihindari, tapi mustard? Totally yes! Warna kuning hangat ini memberi sentuhan earthy yang unik sekaligus stylish. Anti-boring banget!

9. Lavender Hangat

Buat pecinta ungu, kamu masih bisa kok pakai lavender. Asal pilih yang sedikit lebih hangat dan nggak terlalu pucat, lavender bisa bikin kuku tampak lembut tapi tetap stand out.

10. Toffee Nude Chic

Selain peach nude, coba juga nude dengan tone toffee atau rose beige. Warna ini cocok untuk daily wear, bikin kuku tampak elegan tapi nggak berlebihan. Simpel, bersih, tapi tetap anggun.

Tips Mix & Match Nail Art Kulit Sawo Matang

  • Minimalis elegan bisa pakai warna peach nude dengan aksen glitter tipis.

  • Untuk look glam pesta, warna rose gold dan burgundy cocok untuk kombinasi mewah.

  • Mau tampil playful? Coba pakai warna coral plus hijau zamrud dalam satu set kuku untuk look yang segar.

Pemilik kulit sawo matang justru punya banyak pilihan warna nail art yang menarik. Hindari warna pucat atau terlalu gelap, lalu fokus ke warna nail art untuk kulit sawo matang yang bernuansa hangat atau jewel tone. Dari merah bata hingga peach nude, semua bisa bikin kulitmu terlihat makin cerah dan bersih.

So, warna mana yang siap kamu coba untuk next manicure?

Pilihan Editor: Pilihan Kuteks Water Based dari Tone, Mudah Dilepas dan Bikin Kuku Cantik

SEMILAC | TIKTOK | BYRDIE

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi Terkini Gaya Hidup Cewek Y dan Z di Instagram dan TikTok Cantika.

Advertisement

Recommended Article

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."
Advertisement