Refleksi Hari Anak Nasional 2023, 1187 Anak Mengalami Perundungan Menurut Studi

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Ecka Pramita

google-image
Anak berkumpul dan bermain bersama dalam layanan dukungan psikososial Save the Children/Foto: Doc. Save the Children

Anak berkumpul dan bermain bersama dalam layanan dukungan psikososial Save the Children/Foto: Doc. Save the Children

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Merfleksikan Hari Anak Nasional 2023, hasil riset Save the Children Indonesia pada akhir tahun 2022 melaporkan Pemulihan Pembelajaran di 4 Kota dan Kabupaten di Jawa Barat dan Nusa Tenggara Timur menemukan sekitar 66 persen atau 1187 anak mengalami perundungan yang bervariasi. 

Ejekan merupakan perundungan yang paling banyak ditemukan sekitar 92 persen, lebih buruk lagi sekitar 37 persen bahkan pernah mengalami pemukulan. Riset juga menunjukan bahwa hanya 1 dari 4 anak atau sekitar 24 persen yang berani lapor kepada orangtua bahwa mereka mengalami perundungan. Sebanyak 1 dari 3 anak atau 33 persen bahkan tidak melapor kepada siapapun ketika mereka mengalami perundungan.

Selina Patta Sumbung, CEO Save the Children Indonesia mengatakan temuan di atas terkait kekerasan pada anak terutama perundungan sangat nyata menjelaskan bahwa anak berada di lingkungan yang tidak aman, bahkan beberapa dari mereka tidak berani melapor kepada siapapun. 

"Ini sangat membahayakan! Perundungan dapat berdampak pada kesejahteraan dan tumbuh kembang anak, jika ini tidak segera ditangani dengan baik maka Indonesia sulit mewujudkan generasi yang Tangguh, berkualitas demi mencapai Indonesia Emas 2045," ucapnya melalui siaran pers, Minggu, 23 Juli 2023. 

Perundungan juga menjadi salah satu penyebab gagalnya pembentukan karakter anak yang tangguh dan mampu beradaptasi. Hal tersebut diperkuat dari riset Save the Children yang menemukan bahwa 47 persen anak yang mengalami perundungan cenderung tidak memiliki teman, 28 persen  bahkan mengaku tidak memiliki teman belajar kelompok. Dan berujung pada turunnya motivasi anak untuk belajar, beberapa diantaranya terpaksa harus pindah sekolah atau bahkan memilih untuk putus sekolah. 

Faktor utama yang berkontribusi meningkatkan angka perundungan adalah Ketidaksadaran. Hal ini disebabkan karena kurangnya pengetahuan mengenai perundungan dan bahayanya pada anak. Selain itu, Riwayat mengalami kekerasan termasuk pengasuhan dengan kekerasan, lingkungan masyarakat dan budaya permisif juga menjadi penentu angka perundungan meningkat.

Sejalan dengan sub tema Hari Anak Nasional 2023 yakni Wujudkan lingkungan yang aman untuk anak serta Dare to Lead and Speak Up maka Berbagai pihak perlu mengambil Langkah yang serius untuk mengakhiri perundungan pada anak. Upaya komprehensif perlu dilakukan oleh Pemerintah diseluruh tingkatan Nasional, Provinsi dan Kota/ Kabupaten.

Orang tua perlu melindungi anak dari kekerasan, mengedepankan pengasuhan positif dan menjadi sahabat untuk anak, memenuhi hak partisipasi anak dan memberikan apresiasi pada setiap proses yang akan, sedang dan telah dilakukan anak.

Peran para pendidik juga menjadi penting untuk dapat memahami psikologi perkembangan anak dan perlindungan anak. Memberikan pembelajaran yang sesuai dengan kapasitas dan tumbuh kembang anak termasuk kepada anak dengan disabilitas serta dapat memastikan anak terlindungi dari segala macam bentuk kekerasan baik di dalam maupun diluar lingkungan sekolah. 

Jelas Sabrina, Anggota Child Campaigner Provinsi Jawa Barat - Save the Children Indonesia mengatakan peran masyarakat juga menjadi sangat penting untuk meningkatkan kesadaran bahwa perundungan adalah bentuk kekerasan pada anak. Dan tidak melakukan pembiaran.  Anak - Anak juga memiliki peran yang besar untuk menghargai sesama, melindungi diri dan teman dari kekerasan, tidak membeda-bedakan dan laporkan perundungan kepada orang yang dipercayai.

"Perundungan termasuk pelanggaran terhadap hak anak, hal ini akan sangat berdampak pada Kesehatan mental anak. Pemberantasan perundungan dan penindaklanjutan terhadap pelaku perundungan sangat dibutuhkan demi terpenuhinya hak setiap anak di Indonesia, karena bukan hanya untuk kami tetapi ini untuk generasi penerus bangsa," pungkas perempuan 16 tahun ini. 

Pilihan Editor: Hari Anak Nasional 2023, Begini 10 Cara Orang Tua menjadi Ruang Aman bagi Anak

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."