CANTIKA.COM, Jakarta - Beberapa waktu lalu, musikus sekaligus anggota Dewan Perawakilan Rakyat, Ahmad Dhani, melapor ke Polda Metro Jaya atas dugaan cyberbullying terhadap putrinya yang berusia 14 tahun. Laporan itu teregister dengan nomor LP/B/4750/VII/SPKT/POLDA METRO JAYA, dikutip dari Tempo.
Adapun orang yang dilaporkan adalah psikolog bernama Lita Gading. "Dugaan peristiwa kekerasan psikis terhadap anak melalui media sosial," jelas Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Ade Ary Syam Indradi, Jumat, 11 Juli 2025.
Menurut Ade, putri Ahmad Dhani dan Mulan Jameela itu mengalami tekanan psikis akibat perundungan tersebut. "Terlapor mengunggah foto istri pelapor dengan anak pelapor yang masih di bawah umur dengan narasi 'SA: Ibuku Bukan Pelakor'," ujar Ade. Foto tersebut diunggah melalui akun sosial media Tiktok.
Sebelumnya Ahmad Dhani mengungkapkan bahwa anaknya baru saja menjadi korban perundungan di media sosial. Hal itu dia ungkapkan saat hadir dalam program siniar milik Deny Sumargo yang tayang di aplikasi YouTube.Ketika itu, Ahmad Dhani mengatakan dirinya tidak habis pikir ada orang dewasa yang melakukan perundungan terhadap anak di bawah umur.
Untuk menjadi catatan kita bersama, berikut pengertian cyberbullying dan dampaknya pada anak yang perlu diwaspadai.
Apa Itu Cyberbullying?
Artikel Terkait:
Dikutip dari laman resmi Unicef, perundungan siber atau cyberbullying adalah perundungan dengan menggunakan teknologi digital. Perundungan siber dapat terjadi di media sosial, platform perpesanan, gim, dan ponsel. Perundungan siber merupakan perilaku berulang yang bertujuan untuk menakut-nakuti, membuat marah, atau mempermalukan korban. Contohnya meliputi:
- Menyebarkan kebohongan atau mengunggah foto atau video memalukan seseorang di media sosial.
- Mengirim pesan, gambar, atau video yang menyakitkan, kasar, atau mengancam melalui platform perpesanan.
- Meniru identitas seseorang dan mengirimkan pesan-pesan jahat kepada orang lain atas nama mereka atau melalui akun palsu.
- Melakukan pelecehan seksual atau perundungan menggunakan perangkat AI generatif.
Perundungan tatap muka dan perundungan siber seringkali terjadi bersamaan. Namun, perundungan siber meninggalkan jejak digital – sebuah catatan yang dapat terbukti berguna dan memberikan bukti untuk membantu menghentikan pelecehan.
Dampak Cyberbullying pada Anak
Ketika cyberbullying terjadi, rasanya seperti diserang di mana-mana, bahkan di dalam rumah sendiri. Rasanya seperti tidak ada jalan keluar. Efeknya bisa berlangsung lama dan memengaruhi seseorang dalam berbagai cara:
- Mental – merasa kesal, malu, bodoh, takut atau marah
- Emosional – merasa malu atau kehilangan minat pada hal-hal yang disukai
- Fisik – kurang tidur atau mengalami gejala seperti sakit perut dan sakit kepala
Perasaan ditertawakan atau dilecehkan oleh orang lain dapat mencegah seseorang untuk berbicara atau mencoba mengatasi masalah tersebut. Dalam kasus ekstrem, cyberbullying bahkan dapat menyebabkan seseorang bunuh diri.
Cyberbullying dapat memengaruhi kita dalam berbagai cara. Namun, hal ini dapat diatasi dan orang-orang dapat memperoleh kembali kepercayaan diri dan kesehatan mereka.
Dampak Cyberbullying Terhadap Kesehatan Mental
Ketika anak mengalami cyberbullying, ia mungkin mulai merasa malu, gugup, cemas, dan tidak aman tentang apa yang orang katakan atau pikirkan tentang diri sendiri. Hal ini dapat menyebabkan ia menarik diri dari teman dan keluarga, pikiran negatif dan negative self-talk, merasa bersalah atas hal-hal yang ia lakukan atau tidak lakukan, atau merasa dihakimi secara negatif. Merasa kesepian, kewalahan, sering sakit kepala, mual, atau sakit perut juga umum terjadi.
Anak korban cyberbullying juga dapat kehilangan motivasi untuk melakukan hal-hal yang biasanya disukai dan merasa terisolasi dari orang-orang yang dicintai dan dipercaya. Hal ini dapat melanggengkan perasaan dan pikiran negatif yang dapat berdampak buruk pada kesehatan mental dan kesejahteraan.
Bolos sekolah adalah efek umum lain dari cyberbullying dan dapat memengaruhi kesehatan mental anak-anak dan remaja yang beralih ke zat-zat seperti alkohol dan narkoba atau perilaku kekerasan untuk mengatasi rasa sakit psikologis dan fisik mereka.
Dampak cyberbullying terhadap kesehatan mental dapat bervariasi tergantung pada media terjadinya. Misalnya, perundungan melalui pesan teks atau melalui gambar maupun video di platform media sosial telah terbukti sangat berbahaya bagi remaja.
Pentingnya Membuat Laporan
Jika kamu merasa ditindas, langkah pertama adalah mencari bantuan dari seseorang yang kamu percaya, seperti orang tua, anggota keluarga dekat, atau orang dewasa tepercaya lainnya.
Di sekolah, kamu dapat menghubungi konselor, pelatih olahraga, atau guru baik secara daring maupun langsung.
Dan jika kamu merasa tidak nyaman berbicara dengan seseorang yang kamu kenal, carilah saluran bantuan yang disediakan pemerintah untuk berbicara dengan konselor profesional.
Jika penindasan terjadi di platform sosial, pertimbangkan untuk memblokir pelaku dan melaporkan perilakunya secara resmi di platform tersebut. Perusahaan media sosial berkewajiban menjaga keamanan penggunanya.
Mengumpulkan bukti – pesan teks dan tangkapan layar unggahan media sosial – untuk menunjukkan apa yang telah terjadi dapat membantu.
Agar penindasan berhenti, perlu diidentifikasi dan melaporkannya adalah kuncinya. Hal ini juga dapat membantu menunjukkan kepada pelaku bahwa perilakunya tidak dapat diterima.
Jika kamu berada dalam bahaya langsung, maka kamu harus menghubungi polisi atau layanan darurat.
Stop cyberbullying! Bijak dalam bermedia sosial. (SRP)
Pilihan Editor: Kata Peneliti, Cyber Bullying Lebih Banyak Menimpa Remaja
TEMPO | VEDRO IMANUEAL GIRSANG| UNICEF | MEDICAL NEWS TODAY
Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi Terkini Gaya Hidup Cewek Y dan Z di Instagram dan TikTok Cantika