6 Tips Kelola Rasa Panik Bagi Orang Tua dari Psikolog

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Mitra Tarigan

google-image
Ilustrasi orang tua memarahi anak/anak menangis. Shutterstock.com

Ilustrasi orang tua memarahi anak/anak menangis. Shutterstock.com

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Rasa panik bisa dialami siapa saja. Orang tua pun bisa merasakannya. Kelompok masyarakat ini kerap merasa panik ketika mengetahui buah hati mereka berada di situasi sulit. Entah ketika mendapat informasi anak didiagnosa penyakit serius, atau bahkan ketika anak berada dalam kondisi yang berbahaya.

Psikolog klinis anak dan keluarga Anna Surti Ariani, S.Psi., M.Psi mengimbau agar orang tua tetap tenang ketika menghadapi kondisi tersebut. Nina, sapaan Anna, memberikan beberapa opsi agar orang tua bisa tetap tenang menghadapi berbagai kenyataan itu. 

Simak 6 tips kelola rasa panik bagi orang tua dari psikolog. 

1. Mengatur Napas

Nina menyarankan agar orang tua mengatur napas sebagai langkah untuk mengurangi rasa panik. “Kalau misalnya kita bisa menenangkan diri, maka sesungguhnya kita bisa mentransfer energi positif itu ke anak kita. Jadi, langkah termudahnya adalah dengan mengendalikan napas kita,” ujar psikolog yang biasa dipanggil Nina saat dijumpai di Jakarta, Jumat 21 Juli 2023.

Nina yang juga merupakan Ketua Ikatan Psikolog Klinis Indonesia Wilayah DKI Jakarta itu juga menjelaskan bahwa umumnya saat seseorang panik maka dia akan bernapas lebih dari 25 kali dalam satu menit.

Bahkan saat sangat merasa panik seseorang bisa bernapas lebih dari 40 kali dalam satu menit. Oleh sebab itu, Nina pun menganjurkan agar para orang tua bisa mengatur napasnya terlebih saat anak sedang sakit. “Dengan melambatkan napas kita, dengan menyadari napas kita, itu bisa mengurangi derajat kepanikan kita bisa dibilang lebih dari setengahnya. Jadi, tarik nafas mendalam, lepaskan dengan tenang,” kata Nina.

2. Berteriak dan Melempar Barang

Tak jarang rasa sesak di dalam dada masih saja terasa setelah mengatur napas. Jika masih terasa mengganjal di dalam hati, Nina menyarankan orang tua untuk melakukan hal yang ingin dilakukan agar merasa lega, misalnya ingin berteriak atau melempar barang.

3. Menangis di Kamar Mandi

Ada beberapa cara lain untuk orang tua melampiaskan emosi. Selain berteriak dan melempar barang, ada pula cara yang lebih kalem untuk menenangkan diri. Nina menyarankan orang tua bisa mencari tempat dan barang yang aman saat melakukannya. Misal menangis di kamar mandi dalam keadaan keran menyala atau melempar bantal untuk melepaskan perasaan tidak nyaman tersebut.

4. Menggambar

Selain melakukan hal-hal tersebut, cara lain untuk menenangkan diri ketika sedang merasa panik adalah menggambar. Dengan menuangkan perasaan, maka kegiatan menggambar juga bisa membuat hati menjadi lebih tenang. “Satu lagi sebenarnya langkah yang bisa menenangkan adalah dengan menggambar. Gambar saja apapun. Kemungkinan gambar pertamanya acak-acakan. Tapi, ketika sudah mulai tenang, itu mulai rapi gambarnya,” kata Nina.

5. Bangun Hubungan dengan Anak

Saat menggambar, orang tua juga bisa mengajak anak sehingga selain meredakan rasa panik, orang tua juga bisa membangun hubungan dengan anak.

6. Konsultasi dengan Ahli

Kendati demikian, apabila terlalu sering merasa panik, Nina menyarankan untuk segera berkonsultasi dengan tenaga ahli seperti psikolog atau psikiater. Sebab kondisi itu bisa saja terjadi akibat suatu kondisi medis tertentu.

Pilihan Editor: 7 Cara Mengatasi Serangan Panik

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."