Kuku Mudah Patah, Bisa jadi Kamu Kekurangan Protein hingga Biotin

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Ilustrasi manikur

Ilustrasi manikur

IKLAN

CANTIKA.COM, JakartaKuku adalah salah satu bagian penting dari tubuh karena mencerminkan keindahan di tangan, juga tanda kondisi kesehatan. Jika akhir-akhir ini kuku kamu rapuh dan mudah patah, dari biasanya, jangan abaikan. Kuku mudah patah bisa mengindikasikan kamu kekurangan nutrisi tertentu. Apa saja itu? Yuk, kita telusuri bersama.

1. Protein

Kekurangan protein salah satu penyebab kuku mudah patah. Sebab protein sangat penting untuk pembentukan kuku yang kuat dan sehat.

"Kuku terdiri dari protein yang disebut keratin, sehingga asupan protein yang tidak memadai dapat menyebabkan kuku menjadi lemah dan rapuh. Sertakan sumber protein tanpa lemak seperti unggas, ikan, telur, polong-polongan, dan tahu dalam makanan Anda untuk menyediakan blok bangunan yang diperlukan untuk pertumbuhan dan kekuatan kuku, ”kata Dr. Rohini Patil, Ahli Nutrisi Bersertifikat di India, dikutip dari Times of India, Minggu, 2 Juli 2023.

2. Biotin (Vitamin B7)

Biotin adalah nutrisi penting untuk menjaga kekuatan dan integritas kuku. Kekurangan biotin dapat menyebabkan kuku rapuh yang mudah patah.

Anda dapat meningkatkan asupan biotin dengan mengonsumsi makanan seperti telur, almond, kenari, salmon, alpukat, ubi jalar, dan kembang kol.

Jika Anda mencurigai kekurangan yang signifikan, konsultasikan dengan ahli kesehatan yang mungkin merekomendasikan suplemen biotin untuk mendukung kesehatan kuku.

3. Zat Besi

Kekurangan zat besi dapat menyebabkan kuku rapuh dan perkembangan tonjolan vertikal pada permukaan kuku. Zat besi memainkan peran penting dalam mengantarkan oksigen ke kuku dan meningkatkan kesehatannya secara keseluruhan.

"Sertakan makanan kaya zat besi seperti daging tanpa lemak, makanan laut, bayam, lentil, biji labu, dan sereal yang diperkaya dalam diet Anda. Untuk meningkatkan penyerapan zat besi, padukan makanan kaya zat besi ini dengan makanan kaya vitamin C seperti buah jeruk, stroberi, dan paprika, “ saran Dr. Patil.

Baca juga: Kuku Kuning: Pengertian, Penyebab, dan Cara Merawatnya

4. Zinc

Seng atau zinc adalah mineral yang memainkan peran penting dalam pertumbuhan dan perbaikan kuku. Kekurangan zinc dapat menyebabkan pertumbuhan kuku yang lambat dan peningkatan kerentanan terhadap kerusakan.

Memasukkan makanan kaya zinc seperti daging tanpa lemak, polong-polongan, kacang-kacangan, dan biji-bijian ke dalam makanan Anda untuk mendukung perkembangan kuku yang sehat. Jika kekurangan seng berlanjut, konsultasikan dengan profesional perawatan kesehatan yang dapat memberi saran tentang penggunaan suplemen seng yang tepat.

5. Asam Lemak Omega-3

Menurut Dr. Patil, asam lemak omega-3 menawarkan banyak manfaat kesehatan, termasuk meningkatkan kesehatan kuku. Lemak esensial ini membantu mencegah kekeringan kuku dan meningkatkan kekuatan dan kelenturannya.

"Tingkatkan asupan asam lemak omega-3 Anda dengan mengonsumsi ikan berlemak seperti salmon, mackerel, dan sarden, serta biji rami, biji chia, dan kenari. Makanan ini menyediakan asam lemak omega-3 yang diperlukan untuk mendukung pertumbuhan kuku yang sehat.”

6. Vitamin A, C, dan E

Vitamin A, C, dan E adalah antioksidan kuat yang melindungi kuku dari kerusakan oksidatif dan meningkatkan kesehatannya secara keseluruhan.

Vitamin A membantu dalam produksi keratin, komponen utama kuku. Vitamin C membantu pembentukan kolagen, yang penting untuk kekuatan kuku. Vitamin E melembapkan dan menutrisi kuku.

Konsumsilah makanan yang kaya vitamin ini, seperti wortel, ubi jalar, buah jeruk, paprika, beri, kacang-kacangan, dan biji-bijian, untuk mendukung kesehatan kuku.

So, upayakan penuhi sederet kandungan di atas jika kuku mudah patah, selain rutinitas perawatan kecantikan untuk kesehatan kuku.

Pilihan Editor: 7 Fakta Menarik Kuku yang Perlu Kamu Tahu

TIMES OF INDIA

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."