CANTIKA.COM, Jakarta - Protein sering kali dianggap sebagai nutrisi "ajaib" untuk tubuh, membantu membentuk otot, mempercepat pemulihan, hingga mendukung sistem kekebalan. Tak heran, banyak orang yang meningkatkan asupan protein saat sedang diet, olahraga berat, atau menjalani gaya hidup sehat. Tapi tahukah kamu? Mengonsumsi protein secara berlebihan justru bisa memberi dampak buruk pada kesehatan.
Protein memang penting, tapi seperti semua hal baik lainnya, kelebihan bukanlah ide yang bagus. Tubuh hanya memerlukan jumlah protein tertentu, dan kelebihan dari kebutuhan ini justru akan menimbulkan sejumlah gejala yang tidak menyenangkan, bahkan membahayakan. Berikut ini adalah enam tanda yang perlu kamu waspadai jika tubuhmu kelebihan protein:
1. Napas Berbau Tak Sedap
Salah satu efek samping yang cukup mengejutkan dari konsumsi protein berlebihan, terutama saat menjalani diet rendah karbohidrat seperti keto, adalah napas yang berbau tak sedap. Ini terjadi karena tubuh memasuki keadaan ketosis—sebuah proses di mana lemak dipecah menjadi energi dan menghasilkan senyawa bernama keton, termasuk aseton. Aseton ini memiliki aroma menyengat yang menyerupai cat kuku atau buah busuk.
2. Dehidrasi
Tubuh akan bekerja ekstra untuk memproses kelebihan protein, terutama ginjal yang bertugas membuang sisa nitrogen dari asupan protein. Akibatnya, frekuensi buang air kecil meningkat, dan jika tidak disertai dengan asupan cairan yang cukup, kamu bisa mengalami dehidrasi ringan tanpa menyadarinya. Gejala seperti sakit kepala, lelah, dan urin berwarna pekat bisa menjadi tanda awal.
3. Berat Badan Bertambah
Banyak orang berpikir bahwa mengonsumsi lebih banyak protein akan membantu membakar lemak dan menurunkan berat badan. Padahal, jika konsumsi protein melebihi kebutuhan kalori harian, sisa kalori itu tetap akan disimpan tubuh sebagai lemak. Terlebih lagi, jika sumber proteinmu berasal dari makanan tinggi lemak, seperti daging olahan atau keju tinggi lemak, risiko kenaikan berat badan akan semakin besar.
4. Gangguan Pencernaan
Diet tinggi protein cenderung rendah serat, terutama jika didominasi oleh daging-dagingan dan minim sayur atau biji-bijian. Hal ini bisa menyebabkan gangguan pencernaan seperti sembelit, diare, mual, hingga rasa begah. Proses pencernaan protein juga memerlukan waktu lebih lama, yang bisa memperparah rasa tidak nyaman di perut.
5. Beban pada Ginjal dan Hati
Tubuh memiliki kapasitas terbatas dalam memproses protein, terutama jika dikonsumsi secara terus-menerus dalam jumlah tinggi. Ginjal dan hati harus bekerja lebih keras untuk membuang limbah metabolisme protein, seperti amonia. Jika kondisi ini berlangsung lama, bisa menyebabkan kelelahan pada organ, terutama bagi mereka yang sudah memiliki gangguan ginjal atau hati sebelumnya.
6. Risiko Penyakit Jantung
Banyak sumber protein hewani, terutama daging merah dan daging olahan, mengandung lemak jenuh yang tinggi. Asupan berlebih dari jenis ini dapat meningkatkan kadar kolesterol LDL (kolesterol “jahat”), yang berkontribusi pada risiko penyakit jantung dan stroke. Jika kamu mengandalkan daging merah sebagai sumber utama protein setiap hari, sebaiknya mulai mempertimbangkan opsi yang lebih sehat seperti ikan, kacang-kacangan, atau tahu-tempe.
Meskipun protein sangat penting untuk berbagai fungsi tubuh, keseimbangan tetap kunci utama dalam pola makan sehat. Mengonsumsi protein secara berlebihan bukan berarti kamu akan lebih sehat atau lebih cepat kurus. Justru, tubuh bisa memberi "peringatan" lewat sejumlah gejala yang bisa berdampak jangka panjang.
Agar asupan protein tetap ideal, pastikan kamu juga mengonsumsi cukup serat, karbohidrat kompleks, dan cairan. Konsultasi dengan ahli gizi atau dokter bisa membantumu menentukan jumlah protein harian yang sesuai dengan kebutuhan tubuhmu, terutama jika kamu sedang menjalani program diet atau latihan fisik tertentu.
Jadi, daripada berlebihan, lebih baik bijak dalam mengatur porsi dan sumber proteinnya, ya!
Pilihan Editor: Pre-Diabetes Bisa Menyerang Anak Muda: Cek Gejala dan Cara Mencegahnya Menurut Ahli Gizi
VERYWELL HEALTH | NHS
Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika