Yura Yunita Memberi Warna Baru pada Stereotip Solois Perempuan di Indonesia

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Ecka Pramita

google-image
Yura Yunita/Foto: Instagram/@yurayunita

Yura Yunita/Foto: Instagram/@yurayunita

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Saat mereka memasuki venue, ribuan wajah penonton Pertunjukan Tutur Batin dari Yura Yunita tampak terpana dan takjub, seakan-akan baru saja memasuki ruangan yang sakral.

Konser Yura yang berakar dari album ketiganya, Tutur Batin, memang tak bisa disangkal kekuatan magis-nya. Aspek seni dan teknis, dari teknik olah vokal, aransemen musik hingga visual, berbalut menjadi satu di bawah gemerlap cahaya dan koneksi batin antara sang performer dan penggemar-penggemarnya. Yura dan penontonnya berkelindan erat, seakan jarak yang memisahkan para
penonton dengan salah satu solois terbesar di Indonesia ini hilang di atas panggung.

“Kemampuan Yura dalam menjalin ikatan yang kuat dengan audiensnya dan menciptakan atmosfir yang sangat menyentuh sedalam-dalamnya membuat konser malam itu bagi saya bagaikan sebuah perjalanan spiritual,” tulis Paul Sidharta akan konser ini dalam bahasa Inggris.

Dipromotori oleh Merakit dan AdaMedia, Pertunjukan Tutur Batin yang diadakan pada tanggal 9 Juni di Jatim Expo, Surabaya, dan 16 Juni di Tenis Indoor Senayan, Jakarta, merupakan buah kolaborasi yang spesial antara kedua promotor. “Selain kita menjaga sakralnya konser ini secara audio dan visual, kita juga menjaga kenyamanan dari penonton agar mereka mendapatkan kesan baik sepulang dari Pertunjukan Tutur Batin,” ujar Arry Ardhian H. selaku Komisaris dan Muhammad
Akbaryadi selaku CEO AdaMedia.

Dan pertunjukan ini pun terasa layaknya pengalaman yang membasuh jiwa secara spiritual. Dari awal Yura muncul di depan para penonton dengan balutan kain tradisional yang menjadi ciri khas nya, ia merepresentasikan Diva Indonesia masa kini dan juga seorang sahabat akrab yang siap menemani pendengarnya dalam tawa dan tangis.

Koneksinya yang dalam dengan pendengarnya adalah suatu kekuatan Yura yang tidak dimiliki banyak artis dalam level pamornya. Perhelatan ini terasa seperti reuni nostalgia antara ribuan sahabat terdekat yang melepas rindu, dengan Yura sebagai titik sentral dari pelampiasan emosional yang indah tersebut.

“Pertunjukan Tutur Batin benar-benar bikin aku very emotional sampai aku nangis. Semuanya sangat megah dan indah tapi tetap terasa intimate. Ini salah satu konser terbaik yang pernah kutonton,” ujar Fadila Rahmawati, salah satu penggemar Yura yang menonton idolanya untuk pertama kali di Jakarta.

Ada efek magis yang tidak dapat dijabarkan dari percampuran elemen tradisional dan modern di pertunjukan ini. Penonton pun kerap terpukau oleh instrumen-instrumen maupun koreografi yang ditunjukkan, terlebih ketika “Neng Yura” membuka konsernya dengan melantunkan nada-nada sinden dengan alunan musik tradisional.

Keseimbangan antara relatability Yura dan karisma panggungnya adalah alasan banyak khalayak musik yang menobatkan Yura sebagai a modern day Diva - Seorang musisi yang merepresentasikan generasi dan bentuk baru dari seorang Female Superstar yang mudah untuk dikagumi dan diidolakan, namun juga terasa sebagai sahabat yang sangat beridentifikasi dengan isi hati pendengarnya.

Pertunjukan Tutur Batin Yura Yunita

Momen Manis Selama Pertunjukan Tutur Batin

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."