Mengenang Sri Adiningsih, Ketua Wantimpres Periode 2014-2019

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Anggota Wantimpres, Sri Adiningsih. TEMPO/Subekti.

Anggota Wantimpres, Sri Adiningsih. TEMPO/Subekti.

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Ketua Dewan Pertimbangan Presiden atau Wantimpres periode 2014-2019, Sri Adiningsih meninggal pada Sabtu petang, 17 Juni 2023. Sri meninggal pada usia 62 tahun di Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Sarjito Yogyakarta. Ia meninggalkan suami Kunta Setiaji dan seorang anak bernama Stri Nariswari Setiaji.  

Berpulangnya Guru besar dari Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) UGM itu meninggalkan duka mendalam bagi keluarga, juga sivitas akademika Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta. Wakil Dekan Bidang Keuangan, Aset, dan Sumber Daya Manusia FEB UGM Gumilang Aryo Sahadewo menuturkan jejak langkah Sri Adiningsih yang saat meninggal masih tercatat sebagai dosen FEB UGM sebagai pemimpin dan ekonom wanita berprestasi Indonesia.

Sri Adiningsih, kata Gumilang, merupakan lulusan sarjana dari program Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan Fakultas Ekonomi UGM. Pada tahun 1989, ia menempuh gelar Master of Science (M.Sc.) dari University of Illinois at Urbana-Champaign di Amerika Serikat. 

Di universitas yang sama, Sri juga menempuh gelar doktor bidang ilmu ekonomi. Setelah mendapat gelar tersebut, Sri lantas melanjutkan karier sebagai dosen dan peneliti di UGM. 

Sri mengajar beberapa mata kuliah di FEB UGM, antara lain mata kuliah Perekonomian Indonesia, Makroekonomika, Bank dan Lembaga Keuangan, dan Workshop Ekonomika Moneter. 

Di sela aktivitasnya, Sri juga mendapatkan amanah menjabat sebagai Kepala Pusat Studi Ekonomi Asia Pasifik UGM. Dia dilantik sebagai guru besar di UGM pada tahun 2012. 
Dua tahun kemudian, dia mendapatkan amanah menjadi Ketua Pengelola Penelitian dan Pelatihan Ekonomika dan Bisnis (P2EB) FEB UGM pada tahun 2014. 

Ketua Wantimpres, Sri Adiningsih (kiri) meninggalkan tempat acara seusai serah terima jabatan anggota Wantimpres di Jakarta, 3 Februari 2015. Tempo/Aditia Noviansyah

Sri Adiningsih juga mengukir sederet prestasi di luar UGM. Dia pernah dipercaya sebagai adviser/principal economist Exim Securities pada tahun 1997, anggota tim ahli penyiapan materi GBHN bidang Wanhankamnas tahun 1998, serta anggota pada Ombudsman BPPN sejak 1999. 

Sri juga pernah ditunjuk sebagai anggota Tim Ahli Panitia Ad Hoc MPR pada tahun 2001 dan kemudian terpilih menjabat sebagai Sekretaris Komisi Konstitusi. 

Tak hanya itu, dia terlibat aktif sebagai anggota Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (AIPI) serta menjadi Founder dari Institute of Social Economic & Digital (ISED). 

Pada tahun 2014 - 2019, dia ditunjuk oleh Presiden Joko Widodo menjadi Ketua Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) pada periode pertama.

Berbagai penghargaan dan prestasi yang pernah diperoleh Sri Adiningsih, antara lain penghargaan Kesetiaan 35 Tahun dari UGM pada 2021 dan Satyalancana Karya Satya XXX dari Pemerintah Republik Indonesia pada 2019. 

Selama menjadi dosen, Sri Adiningsih juga menerbitkan banyak artikel jurnal dan buku tentang ekonomi. "Beliau dikenal sebagai pribadi yang ramah, peduli, dan menyenangkan oleh para kolega dan mahasiswanya, maka sivitas FEB UGM merasakan duka yang mendalam atas kepergian beliau," ungkap Gumilang kepada Tempo pada Sabtu, 17 Juni 2023.

Pilihan Editor: Menjadi Pemimpin Perempuan, Mari Elka Pangestu: It's Not Me, It's About Us

PRIBADI WICAKSONO

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."