Nadine Chandrawinata Cerita Ayah jadi Pendorong Berkarier di Lingkungan: Kamu Harus Punya Tim

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Nadine Chandrawinata ditemui di Plataran Menteng, Jakarta Pusat, pada Jumat, 17 Maret 2023. Foto: CANTIKA/Silvy Riana Putri

Nadine Chandrawinata ditemui di Plataran Menteng, Jakarta Pusat, pada Jumat, 17 Maret 2023. Foto: CANTIKA/Silvy Riana Putri

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Kecintaan Puteri Indonesia tahun 2005 sekaligus aktivis lingkungan, Nadine Chandrawinata terhadap lingkungan sudah tumbuh sedari kecil. Kedua orang tuanya, Andy Chandrawinata dan Elfriede Chandrawinata membiasakan Nadine dan adik laki-laki kembarnya, Marcel Chandrawinata dan Mischa Chandrawinata, menjaga lingkungan di mana pun seperti membuang sampah pada tempatnya.

Kebiasaan itulah yang mengusik Nadine saat melihat sampah menumpuk di beberapa tempat yang dia dan keluarga kunjungi kala perjalanan liburan menggunakan kendaraan pribadi alias road trip. Jadi, setiap kali sebelum berfoto, Nadine mengumpulkan sampah untuk dibuang atau dibawa pulang untuk diolah kembali menjadi karya seni versinya. 

"Kita beberapa kali berhenti (dari road trip), aku pengen foto. Nah papa tuh suka fotoin, setiap kali mau foto itu banyak sampah di pekarangan bunga, sampah itu aku geser dan aku bawa pulang (sampahnya). Setiap kali aku mau foto, terus nemu sampah, aku kumpulkan terus aku bikin prakarya," katanya dalam Ngopi Podcast bertajuk Women's High Tea Talks Women in Development di Instagram Live Tempodotco pada Jumat sore, 17 Maret 2023.

"Kemudian, papaku tuh bilang kamu mau lakuin lagi ga untuk me-recycle (olah kembali) sampah dan membuatnya jadi prakarya. Aku bilang aku mau ngelakuin. Karena, aku mau foto ke tempat yang bagus karena kan panorama di Indonesia kan bagus banget ya," sambung istri aktor Dimas Anggara itu.

Melihat ketertarikan Nadine, Andysemakin memupuk dengan mendorongnya memiliki tim agar gerakan untuk melindungi lingkungan lebih besar dan luas dampaknya.

"Nah, papaku tuh bilang kamu harus punya tim, kamu harus punya temen-temen yang sama preferensi nya. Nah, jadi untuk mendapatkan apa yang aku mau itu, lingkungan bersih, step by step (selangkah demi selangkah). Aku harus punya temen-temen yang mau bantu jagain juga. Akhirnya terbentuklah Sea Soldier," tutur perempuan 38 tahun itu.

Baca juga: Cerita Nadine Chandrawinata Pakaikan Putrinya Busana Upcycle

Sea Soldier Terbentuk pada 2015

Dikutip dari situs resmi, seasoldier.org, Sea Soldier adalah organisasi mandiri yang berawal dari aksi pribadi yang peduli terhadap lingkungan. Gerakan ini pertama kali diprakarsai oleh Nadine Chandrawinata dan Dinni Septianingrum pada 28 Maret 2015. Berawal dari media sosial, mengajak  orang lain, terutama anak muda, untuk melakukan aksi ramah lingkungan yang dimulai dari diri kita sendiri.

Seiring berjalannya waktu, gerakan kampanye di media sosial berkembang menjadi aksi nyata. Berbagai macam kegiatan telah dilakukan, seperti penanaman bakau/pohon, pembersihan pantai, pelatihan ecobrick, layar lumba-lumba, dan masih banyak lagi. Hingga saat ini, Sea Soldier tersebar di 15 kota di seluruh Indonesia.

Pada tahun 2018, Sea Soldier naik ke level yang lebih tinggi dan resmi menjadi Yayasan Seasoldier Prajurit Laut untuk mengelola organisasi ini secara profesional, dengan tetap mengedepankan persatuan dalam komunitas dan aksi atau inisiatif individu.

Menjaga Lingkungan Kewajiban Bersama, Bukan Pilihan

Kembali ke sosok Nadine, bintang film Realita, Cinta, dan Rock'n Roll itu menekankan menjaga lingkungan bukan tanggung jawab pihak tertentu seperti pemerintah ataupun organisasi lingkungan, melainkan tanggung jawab bersama. Dengan lingkungan yang bersih, kesehatan fisik dan mental terjaga, juga aspek ekonomi yang semakin bertumbuh untuk kesejahteraan bersama.

"Sudah dari kecil, mama papa aku membiasakan menjaga lingkungan, itu adalah keharusan bukan pilihan. Karena kita menikmati semua itu, sumber daya alam dan keindahannya. Kalau alam rusak, dampaknya ke kita juga kan?" ucapnya.

Berkaca dari ajaran orang tuanya dulu, Nadine sudah membiasakan sang putri yang baru berusia satu tahun, Nadi Djiwa Anggara, membuang sampah pada tempatnya.

"Djiwa sudah mengerti jika diminta membuang sampah di tempat yang disediakan karena kami juga melakukan hal tersebut di rumah. Misalnya tisu bekas sikat gigi, 'ayo dibuang ke mana?' Dia sudah tahu tisu itu dibuangnya di tempat sampah," ucapnya.

"Kami juga mengajarkan Djiwa untuk pengetahuan seperti sisa makanan itu bisa dijadikan pengomposan dan dipakai buat tanaman. Saya sebenarnya mencoba untuk dibuat fun (bersenang-senang) ya seperti bermain. Jadi dia tidak seperti terpaksa, malah jadi kebiasaan," tandas Nadine Chandrawinata.

Saksikan tayangan Women's High Tea Talks: Women in Development berikut:

Pilihan Editor: Cerita Nadine Chandrawinata Ajak Anaknya Belajar Jalan, Lebih Suka di Rumput

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."