Alasan Ilmiah Kamu Jatuh Cinta dengan Pria yang Sifatnya Berbeda

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Ilustrasi pasangan. Foto: Unsplash.com/Giorgio Trovato

Ilustrasi pasangan. Foto: Unsplash.com/Giorgio Trovato

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Kebanyakan dari kita jatuh cinta dengan pria yang punya banyak kesamaan dalam beragam hal, mulai dari kepribadian, hobi, ataupun filosofi hidup. Tapi tak sedikit pula yang jatuh cinta dengan pria yang sifatnya berbeda. Menurut mereka, ketertarikan itu membuat mereka berkembang secara pribadi maupun hubungan.

Selain soal kenyamanan dan pilihan masing-masing, ternyata ada alasan ilmiah mencintai pria yang sifatnya berbeda. Dalam sebuah studi tahun 2009 oleh European Society of Human Genetics, ditemukan bahwa perbedaan susunan genetik sebenarnya memengaruhi pilihan pasangan.

Penelitian tersebut menunjukkan bahwa orang yang memiliki major histocompatibility complexes (MHC) yang beragam lebih cenderung memilih satu sama lain sebagai pasangan daripada mereka yang MHC-nya serupa.

Studi tersebut menghubungkan ini dengan cara biologi untuk memastikan bahwa kita memiliki reproduksi yang sehat.

Profesor Maria da Graça Bicalho, yang merupakan salah satu peneliti kunci, mengatakan bahwa meskipun tergoda untuk berpikir bahwa manusia memilih pasangan mereka karena kesamaan, penelitiannya telah menunjukkan dengan jelas bahwa perbedaanlah yang membuat reproduksi berhasil.

Ini pada dasarnya berarti bahwa kita terprogram untuk berpikir bahwa memiliki sifat genetik yang berbeda akan membantu kita memiliki anak yang sehat.

Yang lebih menarik lagi, sebuah studi tahun 2013 yang dilakukan oleh Universitas Columbia, Amerika Serikat, membuktikan bahwa memiliki terlalu banyak kesamaan dengan pasangan justru merugikan hubungan.

Studi ini mengukur dengan melihat berapa banyak kesamaan yang dimiliki pasangan sehubungan dengan keyakinan, sifat kepribadian, dan tujuan hubungan mereka. Studi tersebut menemukan bahwa pasangan dengan hubungan terkuat sebenarnya adalah mereka yang berada di tengah-tengah spektrum.

Memiliki variasi dalam hubungan bukanlah hal yang buruk. Faktanya, perbedaan ini menciptakan jumlah ruang yang tepat untuk menyeimbangkan kehidupan cinta.

Bahkan sebuah penelitian yang dilakukan pada tahun 2019 oleh para peneliti di Université Paris Diderot menegaskan kembali bahwa manusia dapat mendeteksi apakah mereka cocok secara genetik melalui penciuman.

Sebagai manusia, kita dapat "merasakan" perbedaan antara MHC seseorang ("sekumpulan gen yang berperan penting dalam fungsi kekebalan tubuh"). Artinya kita tertarik pada mereka yang memiliki susunan MHC yang berbeda, jadi ketika dua orang dari dua MHC yang berbeda memiliki anak, anak tersebut akan mendapat manfaat dari kekebalan kedua orang tuanya.

Menurut Dr. Bonnie Weil, "Kita membutuhkan ketegangan [yang berasal dari ketertarikan yang berlawanan ini] untuk membuat [hubungan kita] bergelora."

Pada dasarnya, susunan genetik berperan penting mengapa kamu jatuh cinta dengan pria yang sifatnya berbeda. Yang terpenting, apakah kamu dan pasangan memiliki sikap yang sama atau bertolak belakang, ingatlah bahwa menjaga chemistry tetap hidup adalah hal yang penting.

Baca juga: 3 Hal yang Dicari Pria dari Wanita dalam Hubungan

YOUR TANGO

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."