Pasien Diabetes Hindari Makan Kentang, Ini Penjelasan Studi dan Dokter

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Ilustrasi kentang rebus. Mykingcook.com

Ilustrasi kentang rebus. Mykingcook.com

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Dalam suatu studi baru-baru ini, para peneliti Denmark menemukan kaitan asupan sayuran bisa menurunkan risiko diabetes tipe 2 sebanyak 21 persen. Akan tetapi, hasil itu tidak berlaku pada kentang. Studi tersebut mengimbau pasien diabetes hindari makan kentang. Mengapa? Sebab kentang memiliki kadar gula darah yang tidak seimbang.

"Ketika mempertimbangkan metode persiapan kentang yang berbeda, seperti kentang goreng/keripik, kentang rebus, panggang, dan kentang tumbuk secara positif terkait dengan kondisi diabetes tipe 2," bunyi pernyataan studi tersebut.

Di studi tersebut, juga ditemukan bahwa kentang tumbuk dan kentang goreng secara statistik signifikan terkait dengan masalah kesehatan metabolisme. Juga ditemukan bahwa hubungan antara kentang rebus dan diabetes adalah positif, tetapi tidak signifikan.

Asupan Kentang yang Disarankan untuk Pasien Diabetes

Lantas, apakah sebaiknya pasien diabetes harus benar-benar berhenti makan kentang? Dr. Aishwarya Krishnamurthy, Konsultan Endokrinologi & Diabetes, Rumah Sakit Max Vaishali, menyarankan iya.

"Kentang adalah makanan berkarbohidrat tinggi yang dapat menyebabkan lonjakan kadar glukosa darah," jelasnya.

Namun jika kamu rindu untuk menyantap kentang, dokter Krishnamurthy menyarankan untuk menyantap kentang rebus karena memiliki muatan karbohidrat yang lebih rendah. Bukan cuma itu, kamu juga bisa memasak kentang dengan sayuran berserat tinggi seperti sayuran hijau (methi) atau ladyfinger (bhindi) atau dengan kulitnya untuk mengurangi indeks glikemik keseluruhan.

Porsinya juga harus diperhatikan untuk menghindari kenaikan glukosa yang berlebihan.

Kaitan Memasak Kentang dengan Indeks Glikemik

Dr. Krishnamurthy menjelaskan proses memasak dapat mengubah struktur pati dalam kentang, memengaruhi indeks glikemik, dan muatan glikemik. Menurutnya, semakin lama kentang dimasak, semakin tinggi indeks glikemiknya.

Namun, mendinginkan kentang setelah dimasak dapat meningkatkan jumlah pati resisten, yang merupakan bentuk karbohidrat yang kurang dapat dicerna dan ini membantu menurunkan GI sebesar 25 persen, jelas Dr. Krishnamurthy.

"Menggoreng kentang dalam minyak meningkatkan konsumsi kalori bersih dan beban glikemik total. Sebaliknya, memasak kentang dengan cuka atau jeruk nipis atau sayuran berserat tinggi lainnya dapat menurunkan indeks glikemik," tambahnya.

Kesimpulannya adalah bahwa salad kentang mungkin sedikit lebih baik daripada kentang goreng atau kentang panggang jika kamu ingin menghindari peningkatan kadar glukosa darah setelah makan. 

So, bagi pasien diabetes, bijaklah saat makan kentang atau memilih olahannya.

TIMES OF INDIA

Baca juga: Ketahui Jumlah Kalori Kentang Rebus Menurut Dokter Gizi

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."