Pentingnya Orang Tua Pahami Kondisi Emosi dan Fisik Anak Saat Daftarkan Les

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Mitra Tarigan

google-image
Ilustrasi anak belajar/Zenius

Ilustrasi anak belajar/Zenius

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Tidak jarang orang tua sudah mengikutkan anak-anak mereka di berbagai les, seperti les renang, balet, bimbingan belajar membaca, matematika, bahasa Inggris hingga sepatu roda sedini mungkin. Sebenarnya usia yang tepat anak bisa ikut sekolah informal? 

Damar Wijayanti, Montessori & Certified Positive Discipline Parents Educator mengatakan bahwa tidak ada patokan usia untuk anak mengikuti berbagai macam les. Satu-satunya yang harus menjadi pertimbangan adalah perasaan bahagia sang buah hati.

"Anak punya cara yang unik untuk mengelola informasi, enggak ada patokan usia. Tapi apakah waktu dikenalin (les) dia menikmati? dia minta lagi atau dia senang banget atau stres," ujar Damar dalam diskusi daring "Lazada Mother and Baby Festival" pada Senin 22 Agustus 2022.

Menurut Damar, memperkenalkan berbagai jenis kegiatan pada anak adalah upaya yang bagus untuk menggali minat dan bakat. Namun, jika terlalu banyak malah akan menghambat tumbuh kembang karena fisiknya akan kewalahan.

Lebih lanjut, Damar mengatakan orang tua wajib untuk mengetahui kondisi emosi dan fisik anak ketika mendaftarkan ke berbagai jenis les. Menurutnya, yang terpenting adalah tidak menyita waktu istirahat dan bermain.

"Kalau waktu main jadi berkurang, waktu istirahat terbatas, itu perlu dikaji ulang lagi. Kira-kira mana yang paling disukai, kalau anaknya mulai kelihatan stres, kita tahan dulu sampai di usia yang dia punya energi lebih banyak," katanya.

Saat ini, banyak tempat les yang menyediakan program percobaan sebelum orang tua mendaftar secara resmi untuk anaknya. Menurut Damar, ini adalah waktu yang tepat untuk melihat emosi anak.

Orang tua juga harus mau mendengar sudut pandang sang anak pada suatu kegiatan yang diikuti, untuk melihat ketertarikannya. “Jadi kuncinya observasi. Kan sekarang banyak yang menyediakan trial, ikut trial aja dulu baru dibicarakan ke anak,” ujar Damar.

“Itu yang suka kita lupa, kita perlu dengerin dari sudut pandang anak, jadi anak dilibatkan pada kegiatan yang dia suka,” lanjutnya.

Baca: Ketahui Pola Asuh di Era Digital Parenting, Simak 4 Tips untuk Orang Tua

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."