Saat Ibunya jadi Manajer, Cinta Laura Ungkap Hubungan Mereka Sempat Kurang Baik

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
(dari kiri) Cinta Laura dan ibundanya, Herdiana Kiehl. Foto: Instagram/@claurakiehl

(dari kiri) Cinta Laura dan ibundanya, Herdiana Kiehl. Foto: Instagram/@claurakiehl

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Salah satu tantangan anak yang dimanajeri oleh ibunya adalah batas antara urusan profesional dengan keluarga sulit dipisahkan. Hal itulah yang dialami penyanyi sekaligus aktris, Cinta Laura dengan ibundanya, Herdiana Kiehl. Saat ibundanya menjadi manajer selama 12 tahun, terakhir di tahun 2018, ada momen-momen pemikirannya sebagai artis tak sejalan dengan ibundanya. 

"Dengan ibu aku menjadi manajer aku, sempat hubungan kita kurang baik. Karena dia tak bisa membedakan perannya sebagai manajer dan ibu aku," ujar Cinta Laura di podcast Daniel Tetangga Kamu "Cinta Laura Ceritakan Hubungannya dengan Sang Mama" yang diunggah di kanal Youtube Daniel Mananta Network, Rabu, 10 Agustus 2022.

"Dan itu sangat sulit," tambahnya.

Menurut Cinta, hubungan antara manajer dan artis adalah profesional dan terbuka terhadap diskusi, kritik, dan masukan demi kepentingan si artis. Tapi hal itu sulit terjadi karena ibunya memutuskan sebagai ibu saat berperan menjadi manajer.

"Ia tidak mau menerima kekesalan dan penolakan saya terhadap beberapa hal tertentu. Jadi kalau marah, kayak 'kamu tidak bisa marah kepada saya, saya kan ibumu'," ungkap perempuan 28 tahun itu.

Bicara soal hubungannya dengan kedua orang tua, Cinta mengaku dekat dengan ayahnya yang berdarah Jerman, Michael Kiehl, dan ibunya. Dari ayahnya, Cinta belajar soal etika kerja keras, sementara Cinta belajar simpati dan perasaan kasih sayang dari ibunya.

Cinta Laura bersama ibundanya, Herdiana Kiehl. Foto: Instagram/@claurakiehl

Cinta juga mengisahkan awalnya ibunya sulit menerima perbedaan prinsip dan pemikiran dari Cinta, anak satu-satunya. "Dan, mungkin ada beberapa hal di antara kita, yang aku gak setuju," ujarnya.

Selama beberapa waktu, Cinta memilih menjaga jarak dengan ibunya. Tujuannya untuk meredam emosi masing-masing dan semakin memahami satu sama lain saat berjauhan.

"Mam, maaf relationship kita lagi gak baik nih. Jadi, aku harus menjauhkan diri aku dari mami. Karena ini yang terbaik. Ayo kita redamkan emosi kita dulu, kita pikirkan baik-baik apa masalah yang kita hadapi sekarang. Kalau aku sudah siap, i'll come to you," kata pelantun Markisa itu.

Menurut Cinta, menjaga jarak sementara waktu dengan ibunya, bukan berarti tidak peduli, melainkan salah satu cara untuk memperbaiki hubungan dengan orang yang disayang. 

"Aku adalah seseorang yang benar-benar percaya bahwa jarak dan batasan benar-benar dapat memperbaiki suatu hubungan," tukasnya.

Di masa menjauh dan jaga jarak itu, Cinta melihat opsi-opsi yang ada. Antara dia marah dan membenci ibunya yang punya prinsip berbeda atau menerima versi terbaik ibunya tanpa berusaha mengubahnya. Akhirnya, ia memilih menerima.

"Jadi, lebih baik aku menjauhkan diri aku, tapi saat bertemu kita bahagia, kita harmonis. Dan, itulah pilihan saya," ucapnya, seperti diketahui Cinta tinggal di Jakarta, orang tuanya menetap di Bali.

"Saya dan ibu saya sangat berbeda. Tentu saja kami sangat dekat. Aku gak bisa seperti sosok sekarang tanpa ibu aku. Tapi bukan berarti kita punya relationship yang perfect. Saya menerima dan mencintainya karena dia hebat," imbuhnya.

"Hanya kita berbeda dan aku gak akan berusaha untuk mengubah ibu aku. Saya akan belajar untuk beradaptasi dengannya, tapi dengan jarak," tandas Cinta Laura.

Baca juga: Kenakan Pakaian Dalam Bolong-bolong, Cinta Laura Ditegur Ibundanya

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."