8 Tanda Tubuh Kekurangan Karbohidrat, Bau Mulut hingga Sakit Kepala

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Ilustrasi jenis beras (merah, putih, hitam). shutterstock.com

Ilustrasi jenis beras (merah, putih, hitam). shutterstock.com

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Kekurangan karbohidrat berdampak pada penurunan berat badan, fungsi hati, dan metabolisme. Seperti kita ketahui karbohidrat adalah salah satu sumber energi utama yang digunakan oleh tubuh. Karbohidrat juga bagian dari diet seimbang yang membantu bakteri baik di mikrobioma usus manusia.

Menurut Mayo Clinic, rata-rata orang dewasa membutuhkan karbohidrat sebanyak 225 gram sampai 325 gram. Berarti, konsumsi karbohidrat di bawah jumlah tersebut bisa membuat tubuh kekurangan karbohidrat.

Jika tubuh kekurangan karbohidrat, berikut tanda-tanda yang muncul dan patut diwaspadai:

1. Mengidam Makanan Cepat Saji

Salah satu tanda pertama bahwa tubuh Anda kekurangan karbohidrat adalah mengidam makanan cepat saji atau junk food. Tubuh menyadari bahwa ia tidak mendapatkan karbohidrat yang dibutuhkannya untuk berfungsi dengan baik, kemudian isyarat lapar dan nafsu makan mengambil alih sehingga ingin mengonsumsi makanan junk food.

2. Kelelahan dan Kabut Otak

Karbohidrat menyediakan glukosa yang diperlukan untuk bahan bakar tubuh, Anda bisa merasa lelah ketika tubuh kekurangan karbohidrat. Otak Anda juga terasa tidak maksimal. Ini terasa seperti pikiran Anda berkabut karena beberapa jalur tidak memiliki cukup glukosa untuk bekerja pada kapasitas terbaiknya.

3. Bau Mulut

Saat makan terlalu sedikit karbohidrat, berisiko terlalu bergantung pada asam lemak untuk bahan bakar yang dapat menyebabkan keadaan ketosis. Ini adalah saat tubuh Anda memecah keton yang dihasilkan hati Anda dari pemecahan asam lemak untuk energi. Bau mulut atau halitosis adalah produk sampingan dari bahan kimia tertentu yang dilepaskan dalam tubuh ketika keton dibakar.

4. Sakit Kepala

Kekurangan karbohidrat juga bisa memicu gula darah rendah dan akibatnya sakit kepala bisa menyerang. Ketika otak menyadari bahwa tidak ada cukup glukosa untuk beredar, otak bereaksi terhadap perubahan ini dengan mencoba mengembalikan kadar gula yang menyebabkan sakit kepala.

Sakit kepala yang berhubungan dengan gula darah rendah cenderung menjadi sakit kepala berdenyut yang terletak di pelipis.

5. Kembung dan Sembelit

Karbohidrat adalah salah satu sumber serat utama tubuh. Tidak mendapatkan cukup serat dapat menyebabkan kembung dan kemacetan di saluran pencernaan Anda. Kurangnya serat membuat saluran pencernaan Anda menyempit dan tidak dapat melakukan proses peristaltik yang membantu segala sesuatunya bergerak dengan lancar.

6. Merasa Dingin

Suhu dikendalikan oleh hormon di hipotalamus, tempat yang sama di otak yang mengontrol rasa lapar dan kenyang. Saat tubuh kekurangan karbohidrat bisa membuat hormon-hormon tersebut rusak dan membuat Anda merasa tidak pernah bisa merasa hangat.

7. Perubahan Suasana Hati

Karena otak tidak mendapatkan cukup glukosa, hipotalamus (yang juga mengontrol suasana hati) terus memproduksi hormon rasa lapar. Ketika satu hormon bekerja berlebihan, memberi tahu tubuh kita bahwa kita haus energi, itu dapat berdampak besar pada hormon lain seperti hormon untuk suasana hati.

8. Olahraga Tidak Lancar

Jika rutinitas olahraga Anda sulit untuk dilakukan, kekurangan karbohidrat bisa menjadi penyebabnya. Karbohidrat adalah sumber energi utama tubuh, menyediakan bahan bakar untuk otot Anda. Ketika tidak ada cukup karbohidrat, kelesuan dan kekurangan energi dapat memengaruhi olahraga Anda. Alih-alih merasa bugar, setelah olahraga Anda malah merasa lebih lelah dan langsung sakit selama satu atau dua hari.


Baca juga: Bedanya Karbohidrat Sehat dan Tidak Sehat yang Perlu Kamu Tahu

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."