Penyebab Susu Basi dan Dampaknya pada Kesehatan

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Ilustrasi susu. Foto: Pixabay.com/pezibear

Ilustrasi susu. Foto: Pixabay.com/pezibear

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Meminum susu basi dalam jumlah besar bukanlah ide yang bagus. Karena keracunan makanan bukanlah tujuan menyantap makanan atau minuman seperti susu. Menurut ahli gastroenterologi dan internis Niket Sonpal, susu basi karena bakteri.

"Bahkan jika susu dipasteurisasi, masih ada sejumlah bakteri susu yang tertinggal yang pada akhirnya akan menyebabkan susu rusak dan menggumpal." Dr. Sonpal mencatat bahwa salmonella dan E. coli telah ditemukan dalam susu yang dipasteurisasi. 

Menurut penelitian 2018 yang diterbitkan oleh Journal of Dairy Science, bakteri terus tumbuh bahkan setelah susu dipasteurisasi (yang melibatkan proses memanaskan susu untuk membunuh patogen) dan dikemas. Susu akan menjadi buruk, tetapi Anda dapat memperlambat prosesnya dengan menyimpan karton Anda pada suhu 38°F hingga 40°F.

Meskipun mendinginkan susu memperlambat prosesnya, itu tidak sepenuhnya mencegahnya dari pembusukan. Menurut ahli diet yang berbasis di New York, Jennifer Maeng, susu cair terbuka yang disimpan di kulkas, biasanya rusak dalam waktu empat hingga tujuh hari dari tanggal best-by yang dicetak.

“Jika susu (cair) belum dibuka dan dibiarkan di lemari es, biasanya dapat bertahan lebih dari lima hingga 10 hari setelah tanggal cetak, tergantung pada persentase lemak susu,” tambahnya.

Selain menghitung dari tanggal susu itu dibuka, aroma busuk dari susu juga menjadi indikator susu basi.

Ciri-ciri Susu Basi

Bau busuk memang salah satu tanda pertama dari susu basi, tapi itu bukan satu-satunya indikator. Jadi, apa yang terjadi ketika susu basi? Menurut Maeng, rasa asam dan perubahan warna merupakan ciri-ciri susu basi. 

Perbedaan antara Susu Asam dan Susu Basi

Meski rasa asam menjadi salah satu ciri-ciri susu basi, bukan berarti susu asam disebut basi. “Susu asam adalah produk susu yang aman dikonsumsi, sedangkan susu basi tidak aman dikonsumsi,” kata Maeng.

"Susu asam dihasilkan baik melalui proses fermentasi atau dengan menambahkan asam, seperti cuka atau jus lemon, ke dalam susu. Kedua proses tersebut menyebabkan susu meningkatkan keasaman, memberikan rasa asam, dan mengental. Saat susu membeku, itu menghambat pertumbuhan bakteri yang tidak menguntungkan di dalamnya, sehingga membuatnya aman untuk dikonsumsi.”

Sedangkan susu basi adalah susu yang sudah busuk, baik karena sudah lewat dari tanggal kedaluwarsa, atau karena tidak didinginkan. Ini bisa menjadi buruk hanya dalam waktu dua jam di luar lemari es, kata Maeng, mencatat bahwa itu adalah kesalahan umum penyimpanan makanan yang harus dihindari.

Sementara pada topik, susu asam hanyalah dua tahap dari produk susu. Menurut Maeng, ada juga susu mentah dan kental. “Susu mentah adalah susu yang belum mengalami pasteurisasi,” jelasnya. "Oleh karena itu, mengandung banyak bakteri patogen dan menimbulkan risiko tinggi bagi mereka yang mengkonsumsinya."

Lalu ada susu kental, yang bisa jadi rumit. “Susu yang mengental adalah tanda pembusukan, tapi bukan berarti semua susu yang mengental tidak aman untuk dikonsumsi,” kata Maeng.

“Susu mengental karena beberapa alasan, salah satunya, ketika dikombinasikan dengan jus lemon atau cuka untuk resep, atau ketika ditambahkan ke kopi atau teh yang sangat asam. Dalam kasus ini, susu kental aman untuk dikonsumsi. Pastikan saja susunya tidak menggumpal sejak awal.”

Risiko Minum Susu Basi

"Biasanya, jika Anda menelan cukup banyak susu basi, pada dasarnya dapat berdampak sangat buruk pada saluran pencernaan Anda," kata Dr. Sonpal. Jadi, tergantung pada berapa banyak susu kedaluwarsa yang Anda minum, gejala Anda mungkin termasuk muntah, kram, dan diare selama beberapa waktu, kata ahli gastroenterologi.

Yang Harus dilakukan Jika Minum Susu Basi

Kasus keracunan makanan ringan biasanya akan hilang dengan sendirinya pada waktunya. Dr Sonpal merekomendasikan untuk memastikan Anda tetap terhidrasi sehingga ginjal Anda tidak menderita.

Namun, jika Anda mencoba untuk tetap terhidrasi, tetapi Anda terus memuntahkan Pedialyte atau Gatorade yang Anda coba minum, Anda mungkin mengalami gejala yang lebih parah, kata Dr. Sonpal. Jika ini masalahnya, Anda harus pergi ke perawatan darurat atau kantor dokter Anda sehingga mereka dapat membuat Anda tetap terhidrasi dengan cairan IV.

Selain itu, jika Anda mengalami diare setelah minum susu basi, Maeng mengatakan untuk tidak minum obat anti diare. "Melakukannya akan memperlambat penghapusan bakteri dari sistem Anda," dia memperingatkan.

Baca juga: Selain Nutrisi Seimbang, Susu yang Mengandung Zinc Bisa Tingkatkan Imunitas

WELL AND GOOD

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."