5 Aturan Penting Eksfoliasi, Menurut Dokter Kulit

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Ilustrasi wanita melihat wajahya di cermin. Freepik.com/Lifeforstock

Ilustrasi wanita melihat wajahya di cermin. Freepik.com/Lifeforstock

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Pengelupasan kulit atau eksfoliasi turut menentukan kesehatan kulit. Sebab eksfoliasi bermanfaat mengecilkan pori-pori wajah, mengurangi munculnya garis-garis halus dan kerutan, dan memastikan produk skincare lainnya bekerja dengan keampuhan maksimum.

Tapi lain ceritanya, jika Anda melakukan eksfoliasi secara berlebihan, dapat mengganggu lapisan kulit luar dan menciptakan lingkungan yang tidak ramah bagi mikroorganisme, sehingga dapat mengganggu keseimbangan mikrobioma yang memicu peradangan, menurut Joshua Zeichner, MD, dokter kulit bersertifikat yang berbasis di New York, Amerika Serikat.

"Ketika mikrobioma terganggu, mungkin ada pertumbuhan berlebih dari organisme tertentu yang mengambil alih. Bila kondisi mikrobioma tidak seimbang bisa memicu berkembangnya kondisi kulit seperti eksim, jerawat, dan rosacea," jelas dokter Zeichner.

Menurut para profesional, ada sejumlah aturan untuk menghindari kerusakan kulit saat eksfoliasi  seperti berikut:

1. Cari Kandungan yang Lembut

Ingat formula keras yang mengandung kenari untuk menggosok kulit, ternyata itu mengerikan bagi mikrobioma. Para profesional merekomendasikan untuk beralih ke pilihan bahan kimia yang lebih lembu daripada memilih produk pengelupasan fisik dengan kandungan keras.

2. Mulai Perlahan

Kim Nichols MD, FAAD, dokter kulit bersertifikat dari Harvard, merekomendasikan memulai perawatan setiao minggu dengan asam lembut (seperti PHA) sehingga Anda dapat menuai manfaat eksfoliasi tanpa merusak penghalang kulit.

Bahkan setelah kulit Anda bisa menyesuaikan diri, tetaplah eksfoliasi seminimal mungkin. "Dalam hal pengelupasan kulit, lebih sedikit lebih baik," kata Dr. Zeichner.

"Tidak perlu eksfoliasi setiap hari—tetap lakukan eksfoliasi sekali atau dua kali seminggu." Membatasi berapa kali Anda melakukan eksfoliasi per minggu akan memastikan bahwa Anda menghilangkan sel-sel kulit mati tanpa mengupas kulit sehat atau mikrobioma yang ada di bawahnya.

3. Coba Retinoid

Meskipun retinol secara teknis bukan exfoliant, tapi menawarkan beberapa manfaat yang sama melalui mekanisme aksi yang berbeda. Sementara exfoliant terutama bekerja dengan mengelupas sel-sel kulit mati dari permukaan kulit Anda, retinoid memberikan manfaat kusam/jerawat/perubahan warna/perlawanan kerut yang serupa dengan merangsang pergantian sel untuk membawa sel-sel baru yang sehat untuk menggantikan yang mati dan kusam.

"Retinoid adalah cara terbaik untuk mempertahankan mikrobioma pada kulit dewasa," kata Dr. Madfes.

"Selain itu, retinoid melonggarkan ikatan antara keratinosit untuk memungkinkan pengelupasan kulit." Jika Anda mencari "pengelupas" yang bekerja dengan baik dengan rutinitas anti-penuaan Anda, retinol kemungkinan adalah pilihan terbaik Anda.

4. Lakukan Perawatan Kulit Pasca-Eksfoliasi

Setelah eksfoliasi, lengkapi dengan bahan pembangun mikrobioma. Dr. Zeichner merekomendasikan prebiotik, seperti ekstrak oat dan selenium, yang pada dasarnya adalah makanan yang memberi makan bakteri baik pada kulit.

"Enzim akan menjadi bentuk pengelupasan kulit yang paling lembut karena mereka mencerna sel-sel permukaan mati tanpa mempengaruhi sel-sel hidup," kata Candace Marino, facialist selebriti yang berbasis di Beverly Hills.

Zeichner merekomendasikan untuk mencari asam ploy-hidroksi (PHA), seperti glukonolakton, yang akan memberikan manfaat serupa dengan asam alfa-hidroksi (AHA) seperti asam glikolat tetapi tidak menembus kulit hampir sebanyak asam alfa-hidroksi ( AHA) menyukai asam glikolat berkat ukuran molekulnya yang lebih besar.

Dan jika Anda memiliki kulit yang rentan jerawat, Dr. Madfes merekomendasikan penggunaan asam laktat atau glikolat untuk secara lembut mengikis sel-sel kulit mati yang dapat menyebabkan noda.

5. Tahu Kapan Harus Berhenti

Jika Anda menemukan bahwa Anda telah merusak mikrobioma Anda demi mencapai kulit glowing, Marino merekomendasikan untuk menghentikan penggunaan asam dan retinoid. Ia juga mengimbau untuk eksfolasi seminim mungkin saat kulit Anda bermasalah.

Sebaliknya, beri nutrisi pada kulit Anda dengan bahan-bahan restoratif. "Seramida mengandung asam lemak yang sangat penting tidak hanya memberikan hidrasi yang tahan lama, tetapi juga melindungi kulit," kata Dr. Nichols.

Niacinamide juga akan membantu mengurangi peradangan dan menenangkan kulit yang teriritasi. Dia merekomendasikan untuk menemukan produk yang melembabkan dan menenangkan kulit sekaligus menjaga mikrobiota kulit, seperti pelembab air mawar.

Eksfoliasi kulit sambil menjaga kesehatan mikrobioma tampak seperti perjalanan yang tidak pernah berakhir. Maka dari itu, penting untuk mengetahui produk dan teknik yang tepat untuk tampilan kulit sehat serta bercahaya.

Baca juga: 4 Aturan Penting Eksfoliasi untuk Kulit Sensitif, Menurut Dokter

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."