Bertema Antariksa, Film Lightyear Fokus Soal Perjalanan Waktu

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Mitra Tarigan

google-image
Film Lightyear/Disney Pixar

Film Lightyear/Disney Pixar

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Sutradara dan penulis naskah Angus MacLane membagi ceritanya terkait inspirasi cerita dan pendekatan visual untuk film terbaru Pixar dan Disney, Film Lightyear. Seperti judulnya, "Lightyear" menceritakan kisah orisinal karakter space ranger kesayangan Andy, Buzz Lightyear, yang dikenal melalui serial film "Toy Story".

MacLane mengatakan, ia banyak terinspirasi dari film "Toy Story" itu sendiri, yang sudah berusia lebih dari dua dekade lamanya. McLane mengungkapkan dirinya bertanya-tanya, 'Dari film apa Buzz berasal? "Jadi, itulah yang kami lakukan, menghadirkan 'Lightyear', film yang mengubah hidup Andy -- 'Star Wars' bagi Andy," kata MacLane dalam konferensi pers global pertengahan April 2022.

Angus Mclane mengatakan, Buzz dalam "Lightyear" bukanlah mainan, melainkan sebuah karakter utama dalam sebuah film. "Ini adalah Buzz Lightyear yang sesungguhnya, dan ia membintangi film aksi-petualangan fiksi ilmiah pertama Pixar," kata MacLane.

Soal cerita, MacLane mengatakan dirinya dan tim banyak berfokus soal waktu sebagai tema utama. Ia banyak terinspirasi dari waktu yang terus berjalan, termasuk dirinya yang berada di studio Pixar sejak usia 20-an, hingga kini menginjak usia 40-an.

"Waktu terus berjalan. Itu adalah topik yang universal untuk kita semua. Saya telah bekerja di gedung ini (Pixar) sejak November 2000. Agak aneh bekerja di ruang fisik yang sama selama itu. Bangunannya, hampir sama, tetapi detailnya berubah. Dan orang-orang, mereka datang dan pergi," kisah MacLane.

Ia mengatakan, terkadang ia berharap bisa mengunjungi orang-orang dan tempat-tempat yang berlalu. Tapi ia tahu dirinya tidak akan pernah bisa kembali. Namun, tarikan nostalgia tersebut pun sama kuatnya. "Kita semua bertanya-tanya bagaimana rasanya kembali ke masa lalu, tetapi sebaliknya, kita melompat maju dalam waktu. Jadi itulah kebenaran yang ingin saya bangun untuk 'Lightyear'. Nostalgia masa lalu sambil melompat cepat ke masa depan," kata MacLane.

"Sebagai sutradara, 'Lightyear' adalah film yang selalu ingin saya buat, dan sebagai penonton film, ini adalah film yang selalu ingin saya tonton," ujarnya menambahkan.

Dari aspek visual, MacLane mengatakan dirinya ingin membuat film ini terasa seperti sebuah film -- bukan kisah mainan seperti "Toy Story".

Untuk itu, ia dan tim memutuskan untuk fokus pada dua estetika tertentu untuk mendapatkan tampilan ini, yaitu desain world-building yang sinematik, serta desain karakter yang "gempal" (chunky) yang akrab bagi para penggemar "Toy Story" serta selayaknya penggambaran baju astronot. "Buzz asli memiliki banyak potongan yang terinspirasi oleh NASA dan anime Jepang. Tapi kami tidak ingin Buzz baru ini terlihat seperti mainan. Jadi untuk 'Lightyear', kami membawa Calum Watt, ilustrator konsep, untuk mengeksplorasi kemungkinan tersebut. 'Lightyear' pun menjadi sebuah perayaan visi awal tahun 1970-an dan 1980-an tentang masa depan," kata MacLane.

Film Lightyear akan hadir pada Juni 2022 ini, berkisah tentang asal mula Buzz Lightyear dan mengikuti perjalanannya dalam petualangan intergalaksi.

Bergabung dengan Chris Evans yang telah diumumkan sebelumnya sebagai pengisi suara Buzz Lightyear, ada Keke Palmer, Dale Soules dan Taika Waititi sebagai sekelompok rekrutan yang ambisius.

Peter Sohn menyuarakan robot pendamping Buzz, Sox, dan Uzo Aduba, James Brolin, Mary McDonald-Lewis, Efren Ramirez dan Isiah Whitlock Jr. juga bergabung sebagai pengisi suara.

Baca: Chris Evans Bakal Memerankan Karakter Buzz di Film Lightyear

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."