7 Pertanyaan Paling Umum Seputar Rosacea

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Ilustrasi Rosacea. Wikimedia.org

Ilustrasi Rosacea. Wikimedia.org

IKLAN

5. Ada berapa jenis rosacea?

Karena kompleksitas (dan kesamaan) rosacea, Dr. Green mengatakan bahwa rosacea dikategorikan menjadi empat subtipe berdasarkan penampilan kulit. 

Subtipe 1: Rosasea eritematotelangiektasis

Dr. Green mengatakan bahwa bentuk rosacea ini “ditandai dengan kemerahan wajah yang terus-menerus (eritema) yang terkadang disertai dengan pembuluh darah yang pecah (telangiectasias). Kulit mungkin terasa teriritasi, sensitif, dan tidak nyaman seperti terbakar sinar matahari.”

Subtipe 2: Rosasea papulopustular

Bentuk rosacea ini ditandai dengan kemerahan pada wajah bersama dengan benjolan dan jerawat seperti jerawat,” ungkap Green. “Rosacea subtipe 2 cenderung terjadi pada mereka yang memiliki kulit lebih berminyak dan dapat menyebabkan bercak kulit yang meningkat.”

Subtipe 3: Rosacea Phymatous

Bentuk rosacea ini ditandai dengan penebalan dan pembesaran kulit, terutama di sekitar hidung.

“Ketika hidung terpengaruh pada subtipe ini disebut rhinophyma, dan cenderung lebih sering terjadi pada pria daripada wanita," jelasnya.

Saat rhinophyma berkembang dan memburuk seiring bertambahnya usia, pasien dapat mengamati peningkatan kemerahan pada wajah, penebalan kulit, penampilan epidermis yang kasar dan seperti lilin, pori-pori wajah yang membesar, dan peningkatan jumlah dan ukuran kelenjar sebaceous.

Subtipe 4: Rosacea Mata

Rosacea juga bisa terjadi di mata. Rosacea okular ditandai dengan kemerahan, pembengkakan, dan ketidaknyamanan berupa mata kering, kista, peradangan, dan infeksi, jelas Dr. Green. 

Rosacea okular dapat terjadi baik sendiri atau dalam kombinasi dengan rosacea kulit. Tidak ada obat permanen untuk rosacea okular; namun, pengobatan tersedia untuk mengelola gejalanya.”

6. Apa yang memicu rosacea?

1. Faktor makanan

"Faktor diet termasuk makanan panas atau pedas, kafein, minuman panas, produk susu, rempah-rempah dan bumbu yang mengandung cabai rawit atau cabai merah, dan makanan yang mengandung cinnamaldehyde, seperti buah jeruk, tomat, dan cokelat," kata Dr. Green

2. Faktor gaya hidup

Faktor gaya hidup termasuk stres, genetik, merokok, alkohol, olahraga (yaitu yoga panas) olahraga intens, ruang uap, mandi air panas, masalah hormonal atau endokrin termasuk penyakit tiroid atau menopause) memicu timbulnya rosacea. Selain itu, kondisi kesehatan dan produk perawatan kulit juga memengaruhi. Contohnya, obat-obatan yang melebarkan pembuluh darah termasuk tekanan darah tertentu, produk perawatan kulit tertentu seperti krim Retin-A atau krim dengan pewangi atau yang berbahan dasar alkohol, ungkap Dr. Green.

3. Faktor lingkungan

Dr. Green mengatakan bahwa lingkungan juga dapat menyebabkan rosacea seperti cuaca panas atau dingin yang ekstrem, paparan angin, dan paparan sinar matahari.

Bagaimanapun, Dr. Green mengatakan bahwa penting untuk mengidentifikasi pemicu yang dapat memperburuk rosacea Anda sehingga Anda dapat menghindarinya. Tapi perlu diingat, tidak semua orang dipicu oleh hal yang sama, jadi meskipun alkohol dapat memperburuk rosacea satu orang, itu mungkin tidak mempengaruhi orang lain sama sekali.

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."