Penggemar Komik 90an Ikut Sedih, Pencipta Ninja Hatori Fujiko A. Fujio Meninggal

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Mitra Tarigan

google-image

"Ninja Hattori". (IMDB)/ANTARA

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Apakah kamu generasi 90an yang sempat menikmati lucu dan tersentuhnya kisah komik karangan Fujiko A. Fujio? Mungkin kamu saat ini sedang mengenangnya, karena sang penulis, Fujiko A. Fujio meninggal dunia di rumahnya di Kawasaki, Jepang pada Kamis 7 April 2022 sekitar pukul 08.40 waktu setempat.

Fujiko A. Fujio terkenal dengan karyanya Ninja Hattori-kun, Obake no Q-Taro, serta co-kreator Doraemon. Fujiko A. Fujio meninggal di usia 88 tahun.

Menurut laporan dari NHK News, para tetangganya sangat terkejut dan turut berduka atas kepergian pemilik nama asli Motoo Abiko ini. "Saya melihatnya menunggu taksi di rumah beberapa bulan yang lalu, tetapi dia tampak baik-baik saja. Suami saya adalah penggemar beratnya. Saya terkejut mendengar bahwa dia meninggal di berita," kata salah satu tetangganya.

Sahabatnya, seorang pria berusia 80 tahun juga merasa kehilangan karena mereka sering bermain golf bersama. Sahabat Fujiko A. Fujio yang tidak disebutkan identitasnya itu terakhir mendapat kabar bahwa komikus tersebut sedang sakit. Namu Fujiko sempat berjanji kepadanya akan kembali bermain golf bulan ini.

"Ketika saya menghubunginya pada bulan Maret, dia berkata, 'Saya sedikit sakit, tetapi saya akan bermain golf pada bulan April.' Saya terkejut mendengar kabar duka ini. Saya datang untuk melihat apa yang terjadi di rumah," kata sahabat Fujiko A. Fujio.

Melansir dari Kyodo News, Fujiko A. Fujio merupakan kartunis Jepang populer yang dikenal dengan serial manga terkenal, termasuk Ninja Hattori-kun dan The Laughing Salesman. Ia juga dikenal dengan karya-karya lainnya seperti Kaibutsu-kun (The Monster Kid), yang juga telah dibuat menjadi serial anime dan tersedia di beberapa negara asing.

Komikus Fujiko Fujio lahir di Prefektur Toyama dengan nama asli Motoo Abiko. Ia menyukai Osamu Tezuka dan terinspirasi untuk mengikuti jejaknya sebagai seorang manga-ka. Abiko lalu membuat sebuah tim bersama teman masa kecilnya, Hiroshi Fujimoto, dan mereka memulai debutnya sebagai seorang manga-ka di tahun 1951.

Setelah bekerja di sebuah perusahaan surat kabar lokal, Abiko kemudian pergi ke Tokyo dan memulai kehidupan barunya di Tokowaso, sebuah rumah apartemen di mana banyak manga-ka muda berkumpul dan tinggal di dalamnya.

Di tahun 1964, Abiko dan Fujimoto memulai serial "Obake no Q-Taro" di majalah komik Shonen Sunday, dan menggunakan nama pena Fujiko A. Fujio. Serial komik tersebut meraih kesuksesan besar karena mampu menggabungkan humor dan fantasi.

Duo tersebut lalu memisahkan pekerjaan mereka sebagai Fujiko. Fujimoto berfokus pada komik untuk anak-anak, sementara Abiko mengambil tema yang lebih luas untuk komiknya, mulai dari komik anak-anak hingga komik horor.

Abiko dan Fujimoto kemudian berpisah di akhir tahun 1980-an, dan Abiko memulai perjalanan barunya di bawah nama Fujiko A. Fujio. Di tahun 2005, ia menerima Penghargaan Menteri Pendidikan, Budaya, Olahraga, Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Jepang serta dari Asosiasi Kartunis Jepang.

ANTARA | MARVELA

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."