Hindari Makanan Lemak Jenuh Tinggi saat Sarapan, Dokter Ungkap Alasannya

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
ilustrasi makanan bersantan (pixabay.com)

ilustrasi makanan bersantan (pixabay.com)

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Asupan lemak jenuh tinggi sebaiknya dibatasi atau dihindari sebagai salah satu menu sarapan. Sebab makanan tersebut bisa menyebabkan rasa tidak nyaman di lambung seperti kembung, begah atau mual.

"Lemak paling lambat dicerna tubuh. Lemak jenuh tinggi suka memunculkan rasa tidak nyaman di lambung, bisa kembung, begah atau mual," ujar dr. Diana F. Suganda, M.Kes, SpGK, Dokter Spesialis Gizi Klinik dari yang tergabung dalam Ikatan Dokter Indonesia (IDI), dalam konferensi pers virtual "Sarapan Berisi Blue Band", Kamis, 17 Februari 2022.

Contoh makanan lemak jenuh tinggi di antaranya makanan yang diolah dengan cara digoreng atau mengandung santan. Jadi, hindari atau batasi konsumsi itu di awal hari.

Lantas, komposisi gizi seperti apa yang sebaiknya ada di menu sarapan? Tentu saja, protein, lemak baik dan karbohidrat.

"Pilih karbohidrat kompleks, agar tidak menaikkan gula darah secara cepat. Kalau karbohidrat sederhana, tinggi tepung dan gula akan cepat diserap tubuh. (Pada) anak-anak (muncul) seperti sugar rush, kebanyakan energi akhirnya alih-alih bisa duduk tenang malah ke mana-mana," jelas Diana.

Dari sisi jumlah, Diana merekomendasikan menu sarapan yang bisa mencukupi sebanyak 25-30 persen dari total kebutuhan kalori harian. Kebutuhan wanita dewasa hampir sama dengan anak usia sekolah misalnya kelas 1 hingga kelas 6, yakni sekitar 1500 kalori.

Bila dihitung, sekitar 30 persen dari total kalori harian berarti 300-350 kalori. Kebutuhan ini bisa dipenuhi dari menu misalnya 4-5 nasi sendok makan nasi (sebagai karbohidrat), ditambah 1 butir telur (mengandung 6 gram protein) dan potongan sayuran atau mix vegetable yang umumnya berisi wortel, kacang polong, jagung manis dan buncis.

"Untuk anak-anak 2 butir telur boleh sekali makan. Jangan takut kolesterol, anak masih butuh kolesterol, serat dari potongan wortel atau mix vegetable. Anak bisa menggunakan energi ini untuk aktivitas hariannya," ujarnya.

Menurut Diana, bila anak-anak tak menyantap sayuran di pagi hari, cukup pastikan mereka memakannya saat makan siang atau makan malam.

"Paling enggak yang masuk (saat sarapan) itu protein, karbohidrat dan lemak baik. Kalau belum masuk buah sayur enggak apa-apa, nanti berikan di makan siang atau malam. Mungkin pagi-pagi, anak-anak belum terlalu lapar sehingga masuk sedikit sudah bagus," demikian pesannya.

 
 
Baca juga: Ingin Menurunkan Kolesterol Jahat, Mulailah dengan Menu Ini Saat Sarapan
Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."