Olahraga Jalan Kaki hingga Lari Bisa Redakan Cemas dan Stres, Kata Psikolog

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Ilustrasi lari (pixabay.com)

Ilustrasi lari (pixabay.com)

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Rutin berlahraga tak hanya berdampak baik pada kesehatan fisik, tapi juga mental. Itu diungkapkan oleh CEO dan penggagas HatiPlong Farah Djalal. Ia mengungkapkan salah satu cara meringankan masalah kesehatan mental seperti stres, depresi, dan cemas adalah rajin berolahraga seperti jalan kaki hingga lari.

"Jadi psikolog pun selain memberikan konseling, terapi yang dilakukan pun juga adalah exercise. Mulai dari berjalan, bergerak, bahkan berlari," jelas Farah saat dijumpai di Jakarta, Rabu, 19 Januari 2022.

Lebih lanjut, Farah juga menjelaskan bahwa berlari dapat berpengaruh terhadap kesehatan mental karena olahraga tersebut dapat memicu hormon endorfin yang dapat meningkatkan mood positif.

"Berlari itu tidak hanya bagus untuk kesehatan fisik saja. Tapi berlari juga merupakan terapi yang nggak harus orangnya punya kelainan gitu ya. Bisa dilakukan oleh siapa saja yang bisa meningkatkan kesehatan mental," ungkap Farah.

"Karena dengan berlari sebenarnya bisa memicu produksi hormon endorfin untuk membuat emosi positif. Ada juga hormon leptin yang mengatur pola makan dan energi. Jadi dengan berlari dia sebenarnya memicu hormon leptin, memunculkan energi dan motivasi untuk berlari lebih banyak," sambungnya.

Farah juga menjelaskan, tidak ada gangguan mental khusus yang dapat disembuhkan dengan berlari. Namun dengan hormon endorfin yang muncul saat berlari, seseorang dapat merasa lebih baik dan memiliki emosi yang positif.

Tak harus berlari jauh, Farah mengatakan bahwa berlari di tempat pun dapat dilakukan. Selain berlari, aktivitas fisik lainnya pun dapat dilakukan untuk meningkatkan kesehatan mental. Jadi, sempatkan jalan kaki atau lari setiap harinya selama 15-30 menit, ya, teman-teman Cantika.

Baca juga: Pilih Lari Pagi atau Lari Sore, Cek Manfaat dari Sisi Kesehatan

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."