Cerita Prisia Nasution Kampanye Peduli Difabel Mental, Membekas dalam Memori

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Ecka Pramita

google-image
Prisia Nasution bersama beberapa rekan sejawatnya aktif mengkampanyekan gerakan sosial yang menyasar pada Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ)/Foto: Instagram/Prisia Nasution

Prisia Nasution bersama beberapa rekan sejawatnya aktif mengkampanyekan gerakan sosial yang menyasar pada Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ)/Foto: Instagram/Prisia Nasution

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Aktris sekaligus publik figur Prisia Nasution bersama beberapa rekan sejawatnya aktif mengkampanyekan gerakan sosial "Peduli itu Tidak Diam" yang menyasar pada Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) atau difabel mental, berkolaborasi dengan BARDI Smart Home Indonesia.

Prisia yang juga merupakan eks atlet pencak silat dan penggemar olahraga bola basket tersebut rencananya akan menggelar kegiatan acara Sports Charity Program yang melibatkan ODGJ bersama beberapa komunitas basket yang rencananya akan dilangsungkan pada Minggu 23 Januari 2022 di GOR Soemantri Brodjonegoro, Jakarta Selatan. Agenda ini juga merupakan rangkaian kampanye dari gerakan “Peduli itu Tidak Diam” di tahun 2022.

Perempuan berdarah campuran Batak dan Jawa ini mengatakan, ini merupakan kegiatan sosial yang diusung oleh Kopi Panas Foundation (KPF) yang ia dirikan untuk membantu sesama manusia saat ini khususnya difabel mental

"Kegelisahan saya terhadap teman-teman ODGJ itu dimulai pada tahun 2016, saat itu ada satu momen dimana saya melihat seorang ODGJ sedang berada di jalan dengan kondisi yang sangat memprihatinkan. Hal itu terus membekas dalam memori saya dan kemudian saya terpanggil untuk memberikan perhatian lebih khususnya kepada teman-teman ODGJ," ujarnya.

Dia mengatakan yang perlu diinformasikan dan diluruskan kepada masyarakat adalah stigma tentang ODGJ itu meresahkan 100 persen tidak benar. Banyak dari mereka yang juga bisa secara perlahan sembuh walau dengan proses yang membutuhkan waktu yang lama dan tentunya perhatian dari kita.

"Mereka bisa berinteraksi dengan kita dan tugas memperhatikan ODGJ jangan lantas ditujukan kepada pemerintah (dinas sosial atau Kementerian Kesehatan) saja, sebagai sesama umat manusia kita pun bisa membantu meringankan beban mereka baik dalam bentuk dukungan materi dan non materi. Kita yang normal pun bisa juga mengidap ODGJ karena kita tidak mampu meredam stres dalam keseharian kita.Untuk itu perlu adanya wadah yang baik guna membantu ODGJ dan juga mencegah orang-orang supaya tidak centering mengidap ODGJ," paparnya.

Selain Sports Charity Program, empat rangkaian program lainnya adalah Happy Sharing yakni kunjungan ke Panti ODGJ Mitra KPF, bersama BARDI ini akan menjadi rangkaian program Happy Sharing yang ke 26 dan akan berlangsung 11 kali happy sharing di tahun 2022.

Kemudian ada Rumah Asa program membangun atau merenovasi panti ODGJ mitra KPF, Lalu ada ODGJ berkarya, yakni program pelatihan untuk teman-teman ODGJ, saat ini khususnya di bidang olahraga. Yang terakhir adalah Ngopi Bareng ODGJ yang merupakan Talkshow bersama teman-teman ODGJ. Rangkaian program ini baru pertama kali dan akan segera tayang di Channel Youtube Kopi Panas Foundation," sambungnya lagi.

"Visi yayasan Kopi Panas Foundation agar terwujudnya generasi yang berpartisipasi aktif dalam isu sosial dan lingkungan. Sebenarnya saya ingin juga concern kepada alam dan hewan. Tapi sejauh ini kami baru bergerak kepada isu Kemanusiaan yaitu Peduli ODGJ. Harapannya KPF menjadi pusat pembelajaran dan simpul gerakan sosial serta lingkungan dan meningkatkan kesadaran publik dalam membantu sesama menyalurkan bantuan pada lembaga dan individu," pungkasnya.

Baca: Prisia Nasution Akrab dengan Difabel Mental, Apa Misinya?

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."