Ini Kesalahan yang Sering Bikin Diet Gagal Total

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Mitra Tarigan

google-image
Ilustrasi diet ketogenik. shutterstock.com

Ilustrasi diet ketogenik. shutterstock.com

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - CEO dan founder dari lightHOUSE dokter Grace Judio menjelaskan bahwa kesalahan yang paling banyak dilakukan seseorang saat sedang menjalani program diet adalah tidak memahami informasi diet secara tepat.

"Kalau lihat dari pasien secara umum, sebetulnya lebih ke arah dia mendapatkan informasi dari Google. Jadi dia search lha ya. Dan informasi itu 1001 banyaknya, dia juga tidak tahu apa yang tepat untuk dirinya," ungkap Grace saat ditemui di Jakarta, Kamis 16 Desember 2021.

"Jadi misalnya ini sehat, tapi sehat belum tentu membantu menurunkan berat badan. Kemudian ada juga istilah-istilah seperti gluten free, dia kira itu bisa membantu untuk menurunkan berat badan. Padahal tidak," katanya.

Lebih lanjut, Grace juga menjelaskan bahwa seseorang seringkali langsung mengikuti diet orang lain yang sudah berhasil menurunkan berat badannya. Padahal, pola diet dari setiap orang tidaklah sama. Oleh sebab itu, wajar jika sebuah metode diet cocok untuk seseorang namun tidak berhasil untuk diri sendiri.

Tak hanya itu, Grace juga memaparkan bahwa selain kesalahan saat melakukan program diet, ada pula beberapa kecenderungan yang banyak dialami. Misalnya saja seperti bulimia yang dengan sengaja memuntahkan makanannya karena merasa bersalah setelah mengonsumsi makanan.

"Selain itu ada tendency juga. Yang paling banyak adalah tendency eating disorder. Kalau yang berat kita bisa langsung tahu dan ditanganinya itu super khusus. Misalnya seperti bulimia," kata Grace.

Oleh karena itu, Grace menyarankan untuk tidak sembarangan melakukan program diet. Untuk melakukan diet yang sehat dan sesuai dengan tubuh masing-masing, sebaiknya berkonsultasi terlebih dulu terhadap ahli gizi hingga psikolog.

Baca: Tips Makan Steak untuk Diet ala Veronica Tan, Cukup Garam dan Merica

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."