Nagita Slavina Operasi Caesar dengan Metode Eracs, Bagaimana Tahapan Prosesnya?

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Ecka Pramita

google-image
Nagita Slavina dan Raffi Ahmad mengumumkan kelahiran anak kedua mereka pada Jumat, 26 November 2021 (Instagram/@raffinagita1717)

Nagita Slavina dan Raffi Ahmad mengumumkan kelahiran anak kedua mereka pada Jumat, 26 November 2021 (Instagram/@raffinagita1717)

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Proses kelahiran anak kedua Raffi Ahmad dan Nagita Slavina diikuti netizen lewat siaran langsung di akun TikTok pasangan selebritas paling populer di Indonesia itu pada Jumat pagi, 26 November 2021. Ratusan ribu pemilik akun TikTok menonton siaran langsung kelahiran putra kedua yang masih dirahasiakan namanya dan hanya disebut Baby R itu di akun TikTok pasangan itu.

Sementara itu, lewat video yang diunggah di Youtube @rans.entertainment, sebelum melahirkan, Nagita Slavina menjalani pemeriksaan dokter Dian Citra, spesialis anestesi. Lewat pernyataan Citra, Nagita Slavina telah menjalani metode Eracs dalam operasi caesar kali ini.

Seperti diketahui jika metode satu ini memang tengah naik daun, karena bisa meminimalkan rasa sakit ibu setelah operasi. "Tiga puluh menit berikutnya nanti kita bantu berdiri, untuk menilai obat biusnya masih ada atau tidak. Makanya kita pakai Eracs kan," kata Citra.

Konsep Enhanced Recovery After Cesarean Section atau Eracs, jika melansir dari laman Surgical Directions diadopsi untuk membantu meningkatkan pemulihan ibu setelah melahirkan melalui pembedahan. Sehingga memungkinkan lama perawatan di rumah sakit tidak lebih dari 24 jam.

Akun TikTok Raffi Ahmad - Nagita Slavina melakukan siaran langsung saat kelahiran anak kedua. Foto: TikTok Raffi Ahmad - Nagita Slavina.

Program ERACS telah terbukti sangat berhasil dalam meningkatkan pengalaman pasien pasca operasi melalui ambulasi dini, pemulihan nutrisi pasca operasi dini, dan penurunan penggunaan konsumsi pain killer. Lalu untuk proses sayatan pada teknik ERACS dilakukan menggunakan pisau dengan ketajaman kusus dan berukuran kecil.

Komponen kunci dari program ERACS adalah kolaborasi antara anestesiologi, dokter kandungan, penyedia obat janin ibu dan keperawatan untuk lebih mempersiapkan pasien untuk operasi, rawat inap dan pemulangan. Optimalisasi perawatan berbagai aspek mengarah pada peningkatan kepuasan pasien, kontak kulit awal dengan bayi baru lahir dan kualitas perawatan.

Strategi terbaik untuk memulai program adalah mengembangkan jalur perawatan klinis untuk periode praoperasi, intraoperatif dan pascaoperasi. Sebuah tim yang terdiri dari dokter dan perawat harus merancang proses alur kerja standar yang memandu keputusan perawatan kesehatan.

Partisipasi awal pasien harus didorong dan paling baik dicapai dengan mendaftarkan pasien pada saat operasi caesar dijadwalkan. Banyak rekam medis elektronik (EMR) dan program perangkat lunak tambahan yang mengotomatiskan keterlibatan pasien dan memberikan informasi untuk menjaga pasien dan pengasuh tetap pada jalurnya.

Model pengambilan keputusan bersama yang berfokus pada pendidikan pasien memungkinkan pasien untuk terlibat dalam setiap aspek perawatan. Edukasi pasien harus mencakup pengelolaan komorbiditas yang ada, informasi tentang prosedur bedah termasuk strategi bedah caesar yang lembut untuk meningkatkan pengalaman pasien, pilihan manajemen nyeri, perawatan bayi baru lahir, dan perencanaan pemulangan.

Baca: Nagita Slavina Sudah Melahirkan, Raffi Ahmad Skin to Skin Contact dengan Bayinya

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."