Kenali Gejala Depresi, Tidak Dapat Duduk Tenang Salah Satunya

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Depresi adalah gangguan kesehatan mental yang bisa terjadi karena berbagai pemicu. (Pexels/Ivan Samkov)

Depresi adalah gangguan kesehatan mental yang bisa terjadi karena berbagai pemicu. (Pexels/Ivan Samkov)

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Tahukah Anda bahwa sulit berkonsentrasi termasuk dalam gejala depresi. Selain itu, menurut psikolog dari Universitas Indonesia Kasandra A. Putranto ada sejumlah gejala depresi yang harus diwaspadai seperti merasa tidak berharga, merasa bersalah berlebihan, dan menarik diri dari kehidupan sosial.

"Orang depresi juga kehilangan semangat, tidak ada energi, putus asa, bahkan yang lebih parah adalah muncul pikiran tentang kematian atau keinginan bunuh diri," kata Kasandra, Jumat, 10 September 2021.

Tak hanya secara psikis dan sosial, Kasandra menambahkan, orang yang depresi juga akan merasakan gejala dari aspek fisik seperti kelelahan, nyeri fisik, melambatnya pergerakan tubuh (psychomotor retardation), tidak dapat duduk tenang (psychomotor agitation), terlalu banyak atau terlalu sedikit tidur, dan penurunan berat badan.

Kasandra kemudian mengingatkan bahwa depresi dapat dialami siapa pun, baik anak-anak, remaja, orang dewasa, dan lanjut usia. Secara umum, Kasandra mengatakan berbagai kelompok usia merasakan gejala depresi yang sama. Namun, terdapat beberapa perbedaan pada anak dan remaja.

"Jika perubahan mood pada orang dewasa ditandai dengan perasaan sedih, kosong, dan tidak berdaya, pada anak-anak dan remaja ditunjukkan dengan perasaan yang mudah tersinggung," tutur Kasandra.

Anak-anak juga dapat menunjukkan gejala depresi seperti keluhan fisik, gangguan pola tidur, dan kecemasan. Sedangkan remaja menunjukkan kemurungan atau moody.

Kasandra pun mengingatkan untuk segera menemui psikolog atau psikiater jika seseorang sudah mengalami trauma, kesulitan dalam mengatur emosi, tidak dapat bekerja atau melaksanakan tanggung jawab secara efektif hingga mengalami gangguan pola tidur dan nafsu makan. Tak hanya itu, jika Anda merasa kesulitan membangun dan mempertahankan hubungan, tidak lagi menikmati aktivitas yang disukai, atau bahkan menggunakan obat-obatan atau seks sebagai upaya coping, segera berkonsultasi dengan ahli.

Jika gejala-gejala tersebut terjadi pada orang terdekat, Kasandra mengingatkan  harus memberikan dukungan dan mendorongnya untuk mencari bantuan profesional.

"Selain bersedia menjadi pendengar, juga harus membantunya untuk mengenali tanda-tanda depresi dan hal-hal yang dapat memperburuk depresi," ujar Kasandra.

Terus beri perhatian pada teman atau saudara yang depresi dan tetap waspada terhadap risiko bunuh diri yang mungkin dilakukan. "Lakukan upaya pencegahannya dan hubungi bantuan profesional jika terjadi percobaan bunuh diri," pungkasnya.

Baca juga: 12 Tipe Depresi, Masing-masing Punya Pemicu dan Gejala yang Berbeda

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."