CANTIKA.COM, Jakarta - Kelelahan akibat panas atau heat exhaustion mungkin bukan sesuatu yang kamu pikirkan sepanjang waktu, terutama saat seharian berada di bawah terik matahari terasa begitu menyenangkan. Namun, kondisi ini dapat menyebabkan masalah kesehatan yang tidak boleh kita abaikan. Penyakit yang berhubungan dengan panas, seperti heat exhaustion, juga dapat berkembang menjadi sengatan panas atau heat stroke, kondisi medis yang berpotensi mengancam jiwa.
Semua ini penting untuk kita ingat karena jumlah orang yang terpapar panas ekstrem tumbuh secara eksponensial karena perubahan iklim di semua wilayah dunia, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Artikel Terkait:
5 Camilan Sehat yang Cocok Dibawa saat Traveling Menurut Ahli Gizi
Jadi, apa itu heat exhaustion dan mengapa ada begitu banyak peringatan tentang bahayanya? Berikut pendapat para pakar.
Apa Itu Heat Exhaustion?
Heat exhaustion termasuk salah satu dari kategori penyakit yang berhubungan dengan panas. Penyakit lain yang berhubungan dengan panas termasuk sengatan panas, ruam panas, dan kram panas, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit di Amerika Serikat (CDC)
Heat exhaustion adalah respons tubuh saat kehilangan banyak air dan garam, biasanya melalui keringat, menurut CDC.
Artikel Terkait:
Manfaat Yoghurt sebagai Camilan Sehat untuk Anak, Ini Kata Dokter
"Ini adalah sindrom yang, jika kamu memerhatikannya dan merasakannya datang, kamu dapat meredakannya melalui pendinginan dan hidrasi, dan dapat dengan cepat pulih darinya," kata Lewis Nelson, ketua kedokteran darurat di Rutgers New Jersey Medical School menyadur dari laman Pop Sugar.
"Namun jika kamu tidak memerhatikannya dan kondisinya terus memburuk, ini adalah keadaan darurat medis yang sebenarnya," dokter Nelson memperingatkan.
Ilustrasi wanita berkeringat. Freepik.com/Cookie_studio
Gejala Heat Exhaustion
CDC mencantumkan gejala-gejala umum heat exhaustion sebagai berikut:
- Keringat berlebih
- Kulit dingin, pucat, dan lembap
- Denyut nadi cepat dan lemah
- Mual atau muntah
- Kram otot
- Kelelahan atau lemas
- Pusing
- Sakit kepala
- Pingsan
"Jika kamu merasa mulai lemas, atau mengalami kram otot atau pusing, penting untuk menjauhkan diri dari panas dan mencoba pergi ke tempat yang lebih dingin," kata Henry Young, dokter gawat darurat di The Ohio State University Wexner Medical Center.
Faktor Tak Terduga yang Dapat Memengaruhi Heat Exhaustion
Obat-obatan tertentu dapat membuat kita lebih rentan terhadap sengatan panas. Misalnya, obat-obatan untuk ADHD, tekanan darah, dan bahkan beberapa obat penurun berat badan dapat memengaruhi kondisi kamu.
"Penting untuk meninjau semua obat jangka panjang karena beberapa obat untuk tekanan darah, ADHD, dan penurun berat badan dapat meningkatkan risiko penyakit yang berhubungan dengan panas," kata Cynthia Odogwu, dokter keluarga dan gaya hidup.
Faktor lainnya adalah kurang berolahraga. "Kurangnya kebugaran fisik dapat mempersulit toleransi terhadap kondisi panas ekstrem. Jika seseorang tidak bugar secara fisik, penting untuk menghindari menghabiskan waktu terlalu lama dalam kondisi panas tinggi atau secara bertahap meningkatkan paparan panas," kata Dr. Odogwu.
Berapa Lama Heat Exhaustion Berlangsung?
Tidak ada aturan yang pasti tentang berapa lama heat exhaustion akan berlangsung. "Bervariasi pada setiap orang," kata dr. Levine. Jika seseorang mengalami penyakit panas ringan dan pindah ke tempat yang lebih dingin dan beristirahat, gejalanya tidak akan berlangsung lama.
Seseorang akan merasa lebih baik setelah 15 hingga 20 menit setelah mereka merasa dingin, menurut dr. Young. Namun, pemulihan dari heat exhaustion biasanya memakan waktu 24 hingga 48 jam, menurut Rumah Sakit Mount Sinai.
Cara Mengatasi Heat Exhaustion
Pengobatan untuk heat exhaustion cukup mudah, kata dr. Nelson. Jika kamu menduga bahwa kamu atau seseorang di dekat kamu mengalami kelelahan akibat panas, ia menyarankan untuk melakukan hal berikut:
- Pindah ke tempat yang dingin
- Kendurkan pakaian
- Pakai kain basah yang dingin di tubuh atau mandi air dingin
- Minum air
"Yang terbaik adalah menjauhkan orang tersebut dari sumber panas dan membawanya keluar dari lingkungan yang panas," tambah dr. Levine.
Minum air termasuk minuman dengan elektrolit, seperti minuman olahraga, juga dapat membantu, menurut dr. Young. "Penting untuk mengganti kehilangan cairan itu dengan air atau minuman olahraga," katanya.
Jika seseorang mulai muntah, memiliki gejala yang bertambah parah, atau gejala berlangsung lebih dari satu jam, dr. Nelson mengatakan sudah waktunya untuk mencari perawatan medis.
Kelelahan karena panas dapat menyerang kita dan dapat menyebabkan banyak masalah serius, namun, hal itu dapat dicegah. (SRP)
Pilihan Editor: Perubahan Iklim Bisa Berdampak pada Kesehatan Tubuh Manusia, Hubungannya?
POPSUGAR
Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi Terkini Gaya Hidup Cewek Y dan Z di Instagram dan TikTok Cantika