Kamu Mudah Lelah? Cek Kesalahan Gaya Hidup dan Cara Mengatasinya

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Ecka Pramita

google-image
Ilustrasi wanita lelah bekerja. Freepik.com

Ilustrasi wanita lelah bekerja. Freepik.com

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Kelelahan merupakan suatu hal yang tentunya dialami semua orang. Dalam penelitian yang ditemukan di Amerika Serikat dan terdapat di dalam "Journal of Paediatrics and Child Health" pada 2008 menunjukan bahwa sepertiga dari populasi remaja dan orang dewasa seringkali merasakan mudah kelelahan dan mudah mengantuk.

Kondisi mudah lelah kerap identik dengan salah satu gejala dari penyakit serius, namun ternyata mudah lelah paling sering dialami akibat kesalahan gaya hidup. Untungnya selalu ada cara untuk mengubah kondisi ini sehingga tubuh anda bisa kembali berenergi dan menjalankan hidup dengan kualitas yang maksimal.

Berikut 5 gaya hidup dan juga kiat mengatasinya agar anda tidak mudah lelah seperti dilansir dalam Healthline.

1. Terlalu banyak mengonsumsi karbohidrat

Karbohidrat dikenal secara umum sebagai penghasil energi terbaik untuk tubuh, saat anda mengonsumsi karbohidrat, tubuh akan mencernanya dan mengubah karbohidrat menjadi gula.

Hasil pencernaan itu yang akhirnya digunakan sebagai energi melakukan beragam aktivitas harian.

Apalagi di Indonesia, berdasarkan laporan Kementerian Kesehatan di 2017 berjudul “Pengembangan Kuliner”, karbohidrat masih memiliki porsi konsumsi utama di tengah masyarakat.

Rupanya konsumsi karbohidrat yang terlalu banyak bisa menyebabkanmu lebih mudah mengantuk dan lelah sepanjang hari.

Hal itu terjadi karena pada proses pencernaan karbohidrat, tubuh akan menghasilkan kenaikan tingkat gula darah. Pankreas anda tengah bekerja membuat insulin yang besar untuk mendistribusikannya ke seluruh tubuhmu.

Kenaikan gula darah itu yang kerap kali membuat anda mengantuk dan mudah lelah. Untuk itu anda disarankan cukup mengonsumsi karbohidrat sesuai dengan kebutuhan agar tidak mudah lelah.

Ganti karbohidratmu dengan makanan yang mengandung lebih banyak serat seperti sayur- sayuran atau buah sehingga bisa menjaga asupan gula yang tepat dan stabil. Atau ketika anda merasa butuh energi dengan cepat, anda bisa mengonsumsi kaldu ikan atau mengonsumsi sayur okra.

2. Kurang gerak

Ketidak aktifan atau gaya hidup yang pasif tubuh dapat menjadi akar masalah dari rendahnya energi anda. Seharian duduk di depan laptop atau di depan meja komputer terasa sangat melelahkan dan akhirnya anda malas untuk berolahraga.

Hal itu pun terbukti dalam penelitian yang diterbitkan dalam “Singapore Medical Journal” (2013) yang menunjukan bahwa orang dewasa hingga lanjut usia memilih menyerah berolahraga karena terlalu lelah beraktivitas seharian.

Salah satu penyebab terjadinya Chronic Fatigue Syndrome (CFS) atau Sindrom Kelelahan Kronis adalah kegiatan yang dilakukan sehari- hari yang terlalu sering dialkukan.

Dalam penelitian, didapatkan penderita CFS hanya memiliki sedikit tenaga dan ketahanan sehingga tubuhnya menjadi terbatas untuk berolahraga.

Untuk mengatasi rutinitas yang menyebabkan kelelahan berlebih, maka anda perlu mengganti beberapa aktivitas sehingga ada perubahan pola yang berarti.

Misalnya jika anda terbiasa duduk, cobalah untuk berdiri saat mengerjakan akitivitas. Contoh lainnya jika anda terbiasa menggunakan elevator, maka kali ini gunakan tangga agar tubuh anda lebih banyak bergerak.

3. Kualitas tidur

Tidak mendapatkan tidur yang berkualitas baik juga menjadi salah satu penyebab kelelahan berlebih. Ketika tidur, tubuh merilis hormon yang berfungsi untuk melakukan metabolisme dan juga mengontrol kadar energi.

Tidur terbaik tentunya didapatkan di malam hari, maka ketika anda bangun di pagi hari normalnya anda akan merasakan lebih segar dan bertenaga.

Dalam riset yang dilakukan oleh Akademi Penelitian Tidur di Amerika Serikat menunjukkan kualitas tidur terbaik bisa didapatkan dengan rata- rata waktu 7 jam permalamnya.

Waktu yang konsisten untuk tidur dan mengisi energi pun tentunya membantu tubuh lebih baik lagi sehingga tidak mudah kelelah.

Oleh karena itu, jika saat ini jadwal tidur anda belum konsisten dan kerap kali berubah- ubah ada baiknya anda mulai mengubah kebiasaan buruk itu agar badan anda tidak lagi mudah kelelahan.

Tidur di siang hari dalam waktu singkat juga patut dicoba untuk mengurangi rasa lelah ketika anda tidak mendapatkan tidur yang berkualitas atau kurang di malam harinya.

4. Sensitif pada makanan

Alergi pada makanan atau sensitif pada makanan rupanya bisa menjadi penyebab tubuh mudah lelah. Jika Anda mengalami intoleran pada beberapa bahan makanan seperti gluten, susu, telur, kedelai, dan jagung, ada kemungkinan tubuh anda bisa merasa mudah lelah.

Cara terbaik untuk mengatasi itu, adalah dengan berkonsultasi dengan ahli gizi atau pun ahli alergi sehingga anda bisa mendapatkan cara terbaik menghindari masalah ini.

5. Tidak memenuhi kalori harian

Jika anda melakukan diet dan mengurangi jumlah makanan atau minuman dari angka normal dan kebutuhan harian. Dengan pasti dan alamiahnya, kelelahan akan menjadi teman anda sepanjang hari.

Kalori itu merupakan hal yang penting bagi tubuh anda, seluruh proses metabolisme, proses respirasi, hingga proses eksresi pun membutuhkan kalori.

Tidak mengonsumsi kalori sesuai kebutuhan harian tentunya akan mengubah pola kerja tubuh anda dan sangat berpotensi menyebabkan kelelahan.

Normalnya manusia membutuhkan sebesar 1200 kalori dalam sehari untuk memastikan seluruh bagian tubuh bekerja dengan seharusnya. Oleh karena itu pastikan anda tidak kekurangan asupan kalori agar tidak mudah lelah.

6. Kurang Hidrasi

Hidrasi yang baik dan cukup merupakan hal penting untuk menjaga kadar energi baik di dalam tubuh. Kekurangan air putih tentunya bisa menyebabkan kelelahan tidak hanya secara fisik tapi juga psikis.

Jika anda kekurangan hidrasi, maka hal pertama yang akan terjadi anda akan kekurangan kemampuan untuk fokus. Jadi pastikan dalam sehari anda meminum sekitar 8 gelas atau 2 liter air agar menghindari dehidrasi.

Baca: Apa Itu Sindrom Kelelahan Kronis? Simak juga 5 Kiat Mengatasinya

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."