Pamela Uba, Wanita Kulit Hitam Pertama yang Menjadi Miss Ireland

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Pamela Uba, wanita kulit hitam pertama yang dinobatkan sebagai Miss Ireland. Foto: Instagram/@pamela.ashley.uba

Pamela Uba, wanita kulit hitam pertama yang dinobatkan sebagai Miss Ireland. Foto: Instagram/@pamela.ashley.uba

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Pamela Uba menobatkan sejarah sebagai wanita kulit hitam pertama yang dinobatkan sebagai Miss Ireland pada 5 september 2021. Perempuan 26 tahun ini mendapatkan gelar dan tiara emas pada upacara terbuka di Cavan dalam kontes kecantikan nasional Irlandia yang telah ada sejak 1947.

Uba bekerja sebagai model dan ilmuwan medis selama pandemi sebelum menjadi ratu kecantikan. Dia melakukan perjalanan dari Johannesburg, Afrika Selatan, pada usia 7 tahun, kemudian mencari suaka dan ingin memulai hidup baru di Irlandia.

Uba mengatakan kepada Irish Times bahwa dia pikir aneh setibanya di negara itu karena tidak bisa mendengar suara tembakan. Dia mengakui bahwa dia menangis ketika dia akhirnya menerima paspor Irlandia-nya.

“Itu sangat berarti bagi saya,” kata Uba tentang kemenangannya di Miss Ireland 2021 dikutip dari New York Post, Rabu, 8 September 2021. “Saya sangat bersyukur saya dapat menunjukkan kepada gadis-gadis bahwa [warna] bukanlah sesuatu yang menahan Anda dan tidak masalah dari mana Anda berasal, dunia adalah tiram Anda.”

Anak tertua dari enam bersaudara ini mengisahkan bahwa dia awalnya tinggal di kota-kota termasuk Dublin sebelum pindah ke kota Ballyhaunis di County Mayo, di mana dia tinggal selama 10 tahun bersama ibu dan saudara-saudaranya.

Desember mendatang, Uba akan mewakili negeri kentang dan wiski Irlandia di ajang Miss World ke-70 di Puerto Rico, Amerika Serikat. “Saya bahkan tidak bisa menggambarkan betapa bersemangatnya saya untuk mewakili negara saya di platform yang begitu besar. Saya tidak sabar,” imbuh Uba.

Uba berencana menggunakan gelar dan posisinya untuk menghadirkan gambaran Irlandia yang lebih beragam kepada dunia. "Saya pernah mengalami rasisme, dan sangat mengerikan mendengar orang-orang menyuruh saya kembali ke negara saya ketika saya telah bekerja sangat keras untuk menjadikan Irlandia sebagai rumah saya," katanya.

Dia ingat mengirim surat kepada politisi selama proses pencarian suaka keluarganya. “Kita semua adalah manusia, dan kita semua berhak mendapatkan cinta dan rasa hormat yang sama,” tambahnya.

“Pendeta paroki saya adalah wasit saya untuk kewarganegaraan saya. Saya mendapat banyak dukungan dari komunitas saya di Galway dan Ballyhaunis, yang semuanya mendukung saya," jelas Uba tentang dukungan yang dia terima dari komunitasnya.

Jadi, Pamela Uba lagi-lagi berkomitmen menggunakan kemenangannya di kontes kecantikan nasional Irlandia ini untuk menunjukkan keberagaman di masyarakat.

Baca juga: Miss World 2019 Toni-Ann Singh: Mahkota Ini Bukan Milikku, tapi...

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."