Sering Mengalami Overthinking? Mungkin 4 Hal Ini Penyebabnya

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Mitra Tarigan

google-image
Ilustrasi pekerja stres. Shutterstock

Ilustrasi pekerja stres. Shutterstock

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Overthinking atau memikirkan sesuatu secara berlebih menjadi sebuah kebiasaan yang kerap terjadi pada banyak orang. Umumnya, seseorang yang overthinking akan memikirkan kembali masa lalunya, pengalaman buruknya atau hal yang dia khawatirkan di masa depan. overthinking memang bukan sebuah istilah penyakit medis, namun sifat ini memiliki berbagai dampak buruk.

Dalam salah satu artikel dari Halodoc, overthinking yang dibiarkan begitu saja bukan hanya berdampak pada kesehatan mental saja, tetapi juga fisik seseorang. Kondisi ini awalnya muncul karena selalu merasa khawatir akan sesuatu hal, mulai dari masalah sepele, hingga trauma. Memiliki pemikiran yang terlalu berlebihan akan sesuatu hal sangat melelahkan. Apalagi jika Anda memiliki banyak aktivitas lain yang harus dikerjakan sesuai deadline.

Dalam mengatasi masalah overthinking, dapat dimulai dengan mengetahui penyebab overthinking itu sendiri. Psikolog Samanta Elsener menjelaskan bahwa terdapat berbagai macam penyebab umum dari seseorang yang kerap overthinking. “Kalau Anda orang yang overthinking, coba mengenali penyebabnya bisa sangat membantu untuk 'menyelamatkan diri' dari overthinking-mu,” tulis Samanta dalam unggahannya di Instagram pada 5 Agustus 2021.

Adapun 4 penyebab umum seseorang mengalami overthinking menurut Samanta, sebagai berikut:

1. Pengalaman masa kecil
Kejadian yang pernah terjadi pada masa kecil, dapat menjadi salah satu penyebab overthinking. Samanta menjelaskan bahwa pengalaman yang kurang nyaman atau merasa takut sewaktu kecil, dapat membuat seseorang terbiasa memikirkan segala hal. Sehingga menyebabkan overthinking.

“Misal, kamu sering dimarahi, kamu kerap melihat orang tua bertengkar, kamu terlalu banyak dilarang, dan sebagainya yang akhirnya membuatmu kepikiran sampai terbiasa kalau ada apa-apa, ya, dipikirin terus,” kata Samanta.

2. Perfeksionis
Memiliki sikap perfeksionis juga menjadi pemicu overthinking. Seseorang yang perfeksionis akan memberikan penekanan pada diri sendiri untuk membuat hasil pekerjaan yang sempurna. Orang yang perfeksionis terbiasa untuk memikirkan berbagai hal yang harus diusahakannya agar mendapat hasil maksimal bagi dirinya sendiri.

3. Menghindari Konflik
Upaya menghindari konflik memang kerap dilakukan oleh kebanyakan orang. Padahal menghindari konflik juga dapat menjadi penyebab overthinking. Seseorang yang terbiasa menghindari konflik, akan selalu memikirkan berbagai kemungkinan yang akan terjadi. “Akhirnya ketika mau melakukan sesuatu, ya salah satunya terpikir terus 'apa kata orang nanti', alih-alih langsung beraksi,” kata Samanta.

4. Ilusi Kontrol
Seseorang yang berharap dapat mengendalikan sesuatu di luar batas kemampuannya. Samanta memberikan contoh untuk ilusi kontrol seperti kemauan untuk mengontrol situasi pandemi agar berakhir di waktu tertentu.

Anda termasuk orang yang overthinking?

Baca: Kenali Tanda-tanda Kamu Overthinking dan 6 Cara Mengatasinya

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."