Makan Bersama Keluarga Bantu Cegah Anak dari Psikososial, Ini 7 Manfaat Lainnya

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Mitra Tarigan

google-image
Ilustrasi makan bareng keluarga. Unsplash.com/Pablo Merchn Montes

Ilustrasi makan bareng keluarga. Unsplash.com/Pablo Merchn Montes

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Seberapa sering Anda makan bersama dengan semua anggota keluarga? Bila sering terjadi, pertahankan kebiasaan baik tersebut. Bagi Anda yang belum terbiasa untuk makan bersama keluarga, tidak ada salahnya untuk mencoba membangun kebiasaan ini.

Selama dua dekade terakhir, penelitian demi penelitian telah menunjukkan bahwa hanya meluangkan beberapa menit setiap hari untuk mematikan layar dan benar-benar terhubung satu sama lain melalui makanan dapat meningkatkan kesehatan fisik dan mental semua anggota keluarga yang terlibat.

Melansir Parents, Rabu 14 Juli 2021 berikut beberapa penelitian yang menunjukkan manfaat makan bersama sebagai sebuah keluarga.

1. Mengajarkan anak-anak Anda kebiasaan makan yang lebih baik
Sebuah studi baru-baru ini di JAMA Network Open menunjukkan bahwa makan bersama anggota keluarga dikaitkan dengan pola makan yang lebih baik secara keseluruhan, terutama di kalangan remaja. Remaja yang makan bersama keluarga lebih cenderung mengonsumsi lebih banyak buah dan sayuran serta lebih sedikit makan makanan cepat saji dan minuman manis. Temuan ini berlaku terlepas dari seberapa fungsional atau disfungsional sebuah keluarga, menurut penelitian tersebut.

2. Dapat mencegah masalah psikososial yang serius
Menurut tinjauan tahun 2015 oleh sekelompok peneliti Kanada, sering melakukan makan malam keluarga dapat mencegah masalah dengan gangguan makan, alkohol dan penggunaan zat, perilaku kekerasan, depresi, dan pikiran untuk bunuh diri pada remaja. Peserta studi wanita muda kemungkinan besar akan menuai manfaat dari makan bersama keluarga.

3. Dapat mengurangi perjuangan berat badan saat anak beranjak dewasa
Sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of Pediatrics menemukan korelasi langsung antara frekuensi makan bersama keluarga pada masa remaja dan penurunan kemungkinan obesitas atau masalah berat badan 10 tahun kemudian, terutama di kalangan remaja kulit hitam. Studi ini menyimpulkan bahwa keluarga harus berusaha untuk menjadwalkan setidaknya satu atau dua kali makan bersama setiap minggu untuk membantu melindungi anak-anak mereka dari perjuangan berat badan di kemudian hari.

4. Dapat meningkatkan harga diri anak
Para ahli di Stanford Children's Health, sistem perawatan kesehatan anak yang berafiliasi dengan Stanford Medicine dan Stanford University mengatakan dengan mendorong anak-anak Anda untuk berbicara tentang hari mereka (dan dengan tulus mendengarkan tanggapan mereka), Anda mengomunikasikan bahwa Anda menghargai dan menghormati siapa mereka. Anak-anak harus diizinkan untuk memilih tempat duduk mereka sendiri dan didorong untuk membantu tugas-tugas yang berhubungan dengan waktu makan malam, apakah mengatur meja, menyajikan makanan, atau membersihkan peralatan makan.

5. Meningkatkan ketrampilan komunikasi
Sebuah studi di Kanada tahun 2018 yang mengikuti sekelompok anak-anak sejak bayi hingga masa kanak-kanak menemukan bahwa peserta yang keluarganya memiliki pengalaman makan yang positif pada usia 6 tahun menunjukkan berbagai manfaat positif pada usia 10 tahun. Selain kesehatan dan kebugaran umum, interaksi sosial dan diskusi tentang isu-isu terkini di meja dapat membuat anak-anak menjadi komunikator yang lebih baik, kata supervisor studi tersebut, profesor pyschoeducation Université de Montréal Linda Pagani, dalam sebuah wawancara Science Daily.

6. Membantu anak-anak bangkit kembali dari cyberbullying
Penelitian yang diterbitkan di JAMA Pediatrics, berdasarkan survei terhadap hampir 19.000 siswa, mereka menemukan hubungan yang jelas antara cyberbullying dan kecemasan, depresi, dan penyalahgunaan zat. Sebanyak satu dari lima anak muda mengalami beberapa bentuk cyberbullying dan itu adalah masalah besar. Namun, remaja yang makan malam bersama keluarga mereka (idealnya empat kali atau lebih setiap minggu) melaporkan lebih sedikit masalah akibat diintimidasi. Penulis penelitian mencatat bahwa kontak keluarga yang teratur memfasilitasi lebih banyak bimbingan orang tua dan komunikasi terbuka antara anak-anak dan orang tua mereka.

7. Dapat digunakan untuk melengkapi terapi keluarga
Bagi keluarga yang menjalani terapi bersama, kebiasaan makan malam bersama mereka dapat memberikan wawasan berharga tentang dinamika mereka kepada terapis, menurut sebuah studi 2016. Selain itu, keluarga dapat didorong untuk mengambil pelajaran selama terapi ke meja makan, bereksperimen dengan peran dan pola komunikasi baru.

Baca: Anti Bosan Saat Pandemi, Intip Cara Kreatif Aliya Rajasa Bikin Kegiatan Keluarga

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."