Sedang Isolasi Mandiri? Sebaiknya Sekalian Istirahat Lihat Media Sosial

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Mitra Tarigan

google-image
Ilustrasi bermain media sosial. (Unsplash/Leon Seibert)

Ilustrasi bermain media sosial. (Unsplash/Leon Seibert)

IKLAN

CANTIKA.COM, JakartaIsolasi mandiri yang dilakukan oleh orang dengan hasil positif COVID-19 baiknya dibarengi juga dengan istirahat dari media sosial. Hal itu disampaikan oleh Ahli Gizi Masyarakat dari FKUI dokter Tan Shot Yen yang juga aktif mengedukasi masyarakat terkait pandemi COVID-19. “Kalau bisa selain isolasi mandiri secara fisik, ada baiknya orang yang menjalani isolasi mandiri itu juga mengisolasi dirinya dari media sosial,” kata dokter Tan Shot Yen Kamis 1 Juli 2021.

Ia menyarankan hal itu agar pasien COVID-19 yang menjalankan isolasi mandiri tidak terpapar terlalu banyak informasi mengenai penyakit yang berasal dari virus SARS-CoV-2 itu. Terkadang informasi yang beredar di media sosial terkait penanganan COVID-19 justru banyak yang tidak tepat dan bahkan bohong sehingga tentu informasi itu membawa kesalahpahaman dan menurunkan imun tubuh.

Oleh karena itu, pasien COVID-19 yang ingin memahami penanganan COVID-19 saat menjalankan perawatan pribadi di rumah sendiri disarankan hanya menggunakan gawainya untuk menghubungi tenaga medis atau dokter yang bisa dipercaya.

Misalnya dokter dari Puskesmas terdekat atau dokter yang melakukan praktek telemedisin baik lewat aplikasi seperti Halodoc, Alodokter, Good Doctor, SehatQ maupun bisa juga dari layanan telemedisin rumah sakit terdekat.

Hal itu menjaga agar pemberian vitamin atau pun obat yang dikonsumsi pasien isolasi mandiri bisa tepat sasaran dan tidak terjadi kelangkaan stok pada beberapa jenis obat yang kerap direkomendasikan di media sosial. “Dengan begitu juga kita bisa menjaga kondisi stok obat atau pun vitamin sehingga tidak terjadi kelangkaan seperti yang terjadi beberapa kali ini,” kata dokter Tan.

Di samping itu, komunikasi dengan dokter juga membantu pasien jika sewaktu - waktu kondisi gejala yang dialami semakin memburuk dan harus dilakukan penanganan lebih lanjut.

Misalnya seperti sesak nafas atau pada saat melakukan pengukuran kadar oksigen dalam darah ditemukan hasil di bawah 95 persen. “Itu boleh hubungi dokter yang bisa dipercaya ya jadi tahu penanganannya. Tapi kalau misalnya hanya merasakan pusing, demam, atau kehilangan indra penciuman lebih baik tetap di rumah saja dan meminum obat yang diresepkan dengan rutin,” katanya.

Terakhir, pasien isolasi mandiri lebih disarankan untuk memakan sayur dan buah- buahan dibandingkan makanan yang memiliki kandungan vetsin, garam dan gula yang berlebih. Masakan rumahan baik dikonsumsi untuk meningkatkan imun dari pasien yang menjalani isolasi mandiri. Isolasi mandiri lebih dianjurkan untuk orang- orang yang positif COVID-19 bergejala ringan hingga sedang atau pun orang- orang yang mengalami gejala - gejala COVID-19 dan masih menunggu hasil tes.

Baca: 3 Alat yang Penting Dimiliki Saat Isolasi Mandiri

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."