Efek Samping Covid-19 pada Pasien Diabetes

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Ilustrasi tes gula darah penderita diabetes (pixabay.com)

Ilustrasi tes gula darah penderita diabetes (pixabay.com)

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Perlu diketahui pasien diabetes berisiko lebih tinggi bila terpapar virus corona (Covid-19) di masa pandemi. Pandemi Covid-19 masih menghantui masyarakat saat ini, terlebih dengan adanya varian baru yang muncul di India membuat masyarakat lebih was was akan virus ini.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO, infeksi virus dapat meningkatkan peradangan atau pembengkakan internal pada pasien diabetes. Selain itu, Federasi Diabetes Internasional (IDF) juga menambahkan, bahwa akan lebih sulit untuk mengobati infeksi virus corona untuk penderita diabetes karena fluktuasi kadar glukosa darah dan kemungkinan komplikasi.

Spesialis Penyakit Dalam Primaya Hospital Bekasi Barat, Khomimah menuturkan risiko tertular covid-19 bagi seseorang yang mengidap diabetes melitus dengan seseorang yang sehat pada dasarnya sama. Meski begitu penderita diabetes melitus tertular Covid-19, maka gejalanya akan lebih buruk.

Baca juga: Ciri Diabetes yang Menyerang Wanita Usia 40-an

Yang perlu diperhatikan bawah 75 persen pasien diabetes melitus mengalami gangguan penyakit jantung. Selain itu, hampir 50 persen pasien diabetes melitus mengalami gagal ginjal. Apabila kadar glukosa tidak dikendalikan, maka proses kerusakan jaringan tubuh akan terus berlangsung hingga terjadi kerusakan yang berat sehingga timbul komplikasi.

Sebagian besar kematian pada pasien diabetes diakibatkan oleh komplikasi jantung atau kardiovaskular. Maka dari itu, bagi Anda yang mempunyai riwayat diabetes untuk menjaga tubuh kalian agar tidak terpapar virus ini dengan selalu memakai masker, cegah kerumunan, dan batasi bepergian keluar rumah di kala pandemi.


Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."