Berikut Vitamin yang Bantu Meringankan Radang Akibat Covid-19

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Ilustrasi suplemen/vitamin. Shutterstock

Ilustrasi suplemen/vitamin. Shutterstock

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Covid-19 bisa menyebabkan peradangan pada tubuh pasien, sehingga dibutuhkan vitamin dan suplemen untuk mencegah munculnya komplikasi. Jenis vitamin apa yang disarankan? Yaitu vitamin C dan D.

Vitamin C merupakan jenis vitamin yang sering dikaitkan dengan daya tahan tubuh atau imunitas. Vitamin C sering dianggap bermanfaat untuk meningkatkan kekebalan tubuh. Tim medis menilai bahwa dengan mengonsumsi vitamin C, maka bisa meningkatkan kerja sel darah putih, mengurangi kerusakan jaringan dan sel, serta mengurangi perkembangbiakan virus.

Vitamin C bisa diperoleh dari makanan, seperti sayur dan buah, jeruk, pisang, blewah, kol, bayam, dan kentang. Namun, jika seseorang tidak mengonsumsi buah dan sayuran, maka bisa mendapatkan vitamin C dari suplemen.

Sementara itu, vitamin D juga dinilai berhubungan dengan upaya pencegahan Covid-19, dan sistem kekebalan tubuh. Ini menunjukkan beberapa manfaat terhadap potensi kontraksi virus mematikan. Dilansir Express UK, beberapa penelitian telah menjabarkan bahwa tingkat vitamin D yang sehat dalam tubuh membantu sistem kekebalan yang sehat dan dapat melindungi diri dari penyakit pernapasan umum.

Vitamin D berfungsinya untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan menjadi garis pertahanan pertama terhadap infeksi dan penyakit. Ini tergantung pada sifat anti-inflamasi dan imunoregulasi, yang sangat penting untuk aktivasi pertahanan sistem kekebalan.

Vitamin D dikenal dapat meningkatkan fungsi sel kekebalan yang penting untuk melindungi tubuh terhadap infeksi, penyakit, dan gangguan terkait kekebalan. Orang dengan kadar vitamin D rendah lebih mungkin mengembangkan penyakit pernapasan.

Baca juga: Dewi Nur Aisyah, Sang Detektif Perjalanan Penyakit Covid-19

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."