8 Cara Mendidik Anak untuk Patuhi Jadwal Makan dan Tidur

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Kinanti Munggareni

google-image
Mendidik anak untuk patuh pada jadwal makan dan tidur bisa dilakukan sejak bayi. (Foto: Pexels/Pixabay)

Mendidik anak untuk patuh pada jadwal makan dan tidur bisa dilakukan sejak bayi. (Foto: Pexels/Pixabay)

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Mendidik anak untuk mengenal dan mematuhi jadwal makan dan tidur dapat memudahkan rutinitas orangtua. Hal ini bisa diajari sejak anak masih kecil, kata dokter spesialis anak Kanya Ayu Paramastri.

"Kunci anak bisa mencapai pertumbuhan dan kembang optimal diawali pola tidur dan makan yang baik dan benar. Kalau itu sudah benar, yang lain seperti gizi dan kepintaran akan mengikuti," kata Kanya dalam webinar daring, ditulis Rabu.
 
Berikut cara mendidik anak untuk patuh pada jadwal makan dan tidur.
 
1. Biasakan menyusui anak secara teratur
 
Kanya mengatakan, jadwal makan dan menyusui yang teratur penting untuk merangsang rasa lapar anak khususnya apabila sudah berumur di atas 3 bulan. Artinya, bayi dilatih untuk bisa menyadari rasa lapar dan kenyang timbul pada dirinya. Sedangkan, jadwal tidur yang baik sesuai usia anak penting untuk pertumbuhan, perkembangan, kecerdasan intelektual (IQ), pemulihan energi, serta berdampak pada mental dan emosi.
 
Setelah anak berusia satu hingga dua bulan, lambungnya sudah mulai membesar sehingga mereka bisa mempertahankan rasa kenyang hingga 2 sampai 3 jam. Oleh karena itu, ibu sejak awal dapat menyusui secara teratur beberapa jam sekali saat anak merasa lapar. Di sela itu, bayi-bayi biasanya akan tidur.
 
 
2. Hindari memberikan susu saat bayi menangis bukan di waktu makan
 
Jika anak sudah disusui sesuai jadwalnya, jangan langsung berpikir buah hati masih merasa lapar ketika dia menangis sebab tangisan bisa disebabkan hal lain, seperti rasa tidak nyaman karena popok basah hingga mengantuk.
 
Ketika menyusui teratur sudah diterapkan sejak dini, bayi akan lebih terbiasa seiring berjalannya waktu. Saat anak beranjak lebih besar dan bisa menyantap makan pendamping ASI atau makan padat, jadwal makan bisa diteruskan, hanya saja diganti dari ASI menjadi MP-ASI, camilan hingga makanan padat.
 
"Begitu besar, nanti sama jadwalnya cuma ganti dengan makanan lebih padat," jelas dokter Kanya.
 
 
3. Beri batasan jam makan pada anak saat telah memasuki masa MPASI
 
Untuk anak yang sudah menyantap makanan pendamping ASI, Kanya menuturkan beberapa aturan yang bisa diterapkan untuk anak. Pertama, batasilah jam makan maksimal 30 menit. Sudahi apabila waktunya habis, entah itu makanan habis atau tidak. Sebab, anak biasanya sudah merasa bosan dan tidak mau makan jika jam makan terlalu lama. Hentikan juga jika anak sudah memberi sinyal menolak makanan.
 
"Jangan dipaksa nanti dia trauma," katanya.
 
 
4. Jangan menjanjikan hadiah agar anak mau makan
 
Kesalahan orangtua yang lain adalah memberi iming-iming hadiah agar anak mau makan. Jika ini berlanjut, anak hanya mengejar hadiah dan tidak menyadari bahwa makan adalah hal krusial untuk hidupnya.
 
Oleh karena itu, ciptakanlah suasana makan yang menyenangkan. Pengasuh atau orangtua bisa makan diselingi menyanyi, atau makan bersama sambil saling menyuapi. Pada beberapa kasus, anak ingin makan dari piring orangtuanya yang terlihat lebih menggiurkan. Orangtua juga bisa menyiapkan makanan anak di piringnya, sehingga mereka bisa makan bersama.
 
5. Jauhkan anak dari distraksi seperti menonton televisi atau gawai
 
Dokter menyarankan agar anak terbiasa makan di meja makan tanpa distraksi apa pun, termasuk menonton televisi atau bermain di gawai. Anak juga boleh duduk di lantai, tetapi orangtua menyediakan meja kecil untuk makan sehingga anak fokus dengan hidangan.
 
"Asal anak enggak lari-lari, enggak sambil jalan-jalan, sambil naik odong-odong, lihat burung atau kucing. Dia harus sadar bahwa 'aku lagi makan' dan 'aku butuh makan'."
 
6. Buat jadwal makan dan berikan anak air putih di sela-sela jam makan
 
Beri anak makan setiap 2-3 jam sekali, di antara itu berikan air putih. Untuk anak yang sudah fokus kepada makanan pendamping ASI dengan frekuensi menyusui yang jauh berkurang, ibu sebaiknya menguatkan diri untuk disiplin hanya membiarkan anak mendapat ASI setelah jam makan dan sebelum tidur.
 
Jika anak yang tidak mau makan akhirnya hanya diberikan ASI, anak akan berpikir tidak apa meski tidak makan karena dia akan tetap kenyang setelah disusui ibu. Akan terbentuk pemikiran bahwa tidak makan pun tidak apa.
 
7. Ajarkan anak soal pentingnya makan dan tidur
 
Sampaikan juga pesan-pesan positif agar anak memahami apa pentingnya makan.
 
Tidur juga merupakan hal krusial karena pada saat itu tubuh anak melakukan regenerasi, restorasi dan perbaikan-perbaikan jaringan rusak yang ujungnya mempengaruhi tumbuh besar buah hati.
 
Kualitas tidur juga mempengaruhi emosi dan mental anak. Anak yang kurang tidur biasanya jadi uring-uringan dan suasana hatinya buruk pada hari itu, sehingga kondisinya tidak optimal dalam menerima ilmu yang diajari orangtua atau orang sekitarnya dalam kehidupan sehari-hari.
 
8. Ciptakan rutinitas tidur
 
Buatlah rutinitas agar anak memahami waktu tidur. Orangtua bisa memisahkan ruang tidur dengan ruang bermain sehingga anak mengerti masuk ke ruang tidur artinya dia harus beristirahat. Jika ruangan terbatas dan mainan berserakan di dalam kamar, ajak anak untuk membereskan mainan bersama sebagai pertanda jam main segera berakhir.
 
"Bikin rutinitas yang bikin anak mengerti, kegiatan ini artinya dia sudah harus tidur."
 
7. Ciptakan suasana yang nyaman menjelang waktu tidur anak
 
Kanya juga membagikan beberapa aturan tidur yang baik diterapkan kepada anak. "Tentukan waktu tidur yang konsisten dan pastikan popoknya kering, pakaian dan tempat tidurnya bersih dan nyaman. Anak dianjurkan tidur dalam keadaan kenyang dan biasakan untuk mengenalkan suasana tenang menjelang tidur,”jelas dia.
 
Orangtua juga bisa mendorong agar anak tidur dengan cara "ikut tidur". Pejamkan mata agar anak meyakini saat itu adalah waktu beristirahat untuk semua orang. Jika ada orang-orang dewasa lain di rumah, pastikan agar mereka tetap tenang ketika jam tidur anak sehingga buah hati tidak terdistraksi.
 
8. Gunakan metode menidurkan anak yang tidak merepotkan orangtua
 
Dia juga memberikan tips metode menidurkan anak yang efektif. “Kuncinya, sejak awal kita harus memperkenalkan berbagai cara menidurkan secara bergantian, sehingga tidak monoton. Misalnya, selain menggunakan stroller maupun ayunan gantung, kita bisa coba juga dengan ditepuk-tepuk saja di kasur atau bisa juga diletakkan di bouncer atau baby crib secara bergantian,” katanya.
 
Jangan menidurkan anak balita dengan cara-cara yang kiranya akan menyusahkan di kemudian hari, seperti gendong ayun-ayun, jalan keliling rumah dan jalan-jalan naik mobil.
 
Delapan tips parenting ini bisa jadi cara yang Anda gunakan untuk mendidik anak sejak bayi agar mereka bisa teratur mengikuti jadwal hingga besar nanti. 
 
Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."