Panduan Merawat Pasien COVID-19 yang Isolasi Mandiri di Rumah

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Sejumlah anak panti asuhan berjemur saat isolasi mandiri di Panti Asuhan St Fransiskus Asisi, Depok, Jawa Barat, Jumat, 22 Januari 2021. Saat ini, mereka yang dinyatakan reaktif Covid-19 menjalani isolasi mandiri di panti asuhan. ANTARA/Asprilla Dwi Adha

Sejumlah anak panti asuhan berjemur saat isolasi mandiri di Panti Asuhan St Fransiskus Asisi, Depok, Jawa Barat, Jumat, 22 Januari 2021. Saat ini, mereka yang dinyatakan reaktif Covid-19 menjalani isolasi mandiri di panti asuhan. ANTARA/Asprilla Dwi Adha

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Bagi sejumlah pasien yang positif COVID-19 tanpa gejala atau gejala ringan bisa melakukan isolasi mandiri di rumah dengan pantauan dokter atau tenaga kesehatan. Lantas, apa saja kriteria pasien COVID-19 untuk diperbolehkan isolasi mandiri?

Pertama, gejala yang dirasakan ringan, seperti demam, batuk ringan, dan sakit tenggorokan yang tidak terlalu parah. Kedua, orang positif Covid-19 tanpa gejala. Ketiga, tidak memiliki penyakit penyerta atau komorbid, seperti jantung, diabetes, paru-paru yang parah, dan hipertensi.

Selain mengetahui kriteria untuk isolasi mandiri, perhatikan pula panduan bagi anggota keluarga yang merawat pasien COVID-19 di rumah.

1. Menempatkan pasien di kamar terpisah dari anggota keluarga lain. Pilih kamar yang memiliki ventilasi baik dan jendela agar sinar matahari bisa masuk. Pastikan juga pasien hanya beraktivitas di kamar isolasi.

2. Pastikan pasien rutin mengonsumsi obat yang telah dianjurkan dokter. Dengan cara ini, diharapkan gejala akan berkurang dan pasien bisa segera pulih.

3. Siapkan makanan sehat dan bergizi untuk pasien Covid-19. Nutrisi yang cukup bisa menjaga kekebalan tubuh pasien sehingga diharapkan bisa cepat pulih. Konsultasikan pada dokter soal makanan yang bisa dikonsumsi dan tidak.

4. Ingatkan juga pasien rutin minum air putih minimal delapan gelas sehari. Sediakan tempat minum yang besar agar tidak bolak balik. Pastikan kebutuhan tidur terpenuhi 7-9 jam.

Baca juga: Vitamin yang Disarankan Dokter untuk Pasien Covid-19 Gejala Ringan

5. Gantikan pasien belanja kebutuhan harian, seperti obat-obatan, peralatan mandi, dan barang lain sehingga dia tidak perlu keluar rumah. Pastikan Anda juga dalam kondisi sehat dan memakai masker saat keluar rumah.

6. Memantau kondisi pasien. Jika selama isolasi keluhan semakin berat, seperti demam tinggi, batuk kian parah, atau sesak napas, maka bisa menghubungi hotline Covid di 119 ext. 9 atau klinik lain.

Jika ada kondisi kegawatdaruratan seperti nyeri dada, gelisah, tidak sadarkan diri, atau bibir membiru, segera bawa ke UGD. Selain merawat pasien, Anda juga harus melindungi diri sendiri agar tidak tertular.

Perhatikan pula hal berikut:

1. Jaga jarak 1-2 meter.

2. Gunakan alat pelindung diri seperti masker dan sarung tangan.

3. Ingatkan pasien memakai masker ketika anggota keluarga lain masuk kamar isolasi.

4. Hindari berlama-lama di kamar isolasi.

5. Cuci tangan dengan rutin, terutama setelah merawat pasien.

6. Pisahkan alat makan dan mandi pasien

7. Jaga kebersihan tempat tinggal isolasi, terutama kamar pasien.

7. Sediakan tempat sampah khusus untuk pasien.

8. Perhatikan kondisi kesehatan sendiri juga. Jika mengalami gejala, hubungi layanan kesehatan. Jika ada anggota keluarga positif Covid-19 juga bisa mendapatkan akses pendampingan dokter pribadi yang terlatih menangani kasus Covid-19.

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."