5 Manfaat Jeda Media Sosial untuk Kesehatan Mental dan Tubuh

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Wanita menggunakan media sosial. Freepik.com

Wanita menggunakan media sosial. Freepik.com

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Sejumlah orang sudah menerapkan berhenti sementara waktu atau jeda dari media sosial. Apakah kamu salah satunya? Jeda dari media sosial, pada dasarnya melibatkan penonaktifan sementara (atau permanen) akun media sosial Anda dan menghapus aplikasi dari ponsel Anda untuk jangka waktu tertentu. Bisa beberapa hari, minggu, bulan, atau bahkan setahun penuh — pilihan ada di tangan Anda. Lantas apa saja keuntungan jeda media sosial?

Manfaat Jeda Media Sosial untuk Kesehatan Mental dan Tubuh

1. Bisa bantu tidur lebih nyenyak

Jeda bermain media sosial turut memengaruhi berkurangnya cahaya dari ponsel atau gawai lainnya yang dapat mengganggu produksi melatonin tubuh Anda — hormon yang bertanggung jawab untuk membantu Anda tidur.

2. Melihat kembali prioritas hidup

"Media sosial dapat menjadi alat yang hebat untuk tetap berhubungan dengan teman dan keluarga, tetapi menggunakan media sosial secara berlebihan — dengan mengorbankan interaksi langsung dengan teman atau keluarga — dapat berdampak negatif pada hubungan dan kesejahteraan," Jacqueline Nesi, seorang psikolog klinis kepada Self

Jadi, saat jeda media sosial, Anda bisa meninjau kembali prioritas dalam hidup seperti mengatur waktu kapan waktu bermain media sosial dan menghubungi keluarga. 

3. Membantu lebih rileks

Sebuah meta-analisis tahun 2017 yang diterbitkan di Cyberpsychology, Behavior, and Social Networking mengamati 61 studi untuk menilai klaim yang sangat umum bahwa penggunaan media sosial dan teknologi yang berlebihan dikaitkan dengan hal-hal seperti penurunan harga diri, kesepian, dan depresi. Tetapi para peneliti memperingatkan bahwa asosiasi ini bisa sedikit dilebih-lebihkan, dan bahkan jika ada hubungan antara penggunaan dan hal-hal buruk, itu tidak berarti bahwa teknologi dan media sosial yang menyebabkannya.

Tetap saja, Jacob Barkley, Ph.D. dan profesor psikologi di Kent State University, Amerika Serikat, mengatakan bahwa berhenti dari teknologi dapat membantu beberapa orang mengurangi kecemasan. Untuk satu hal, ini dapat mengurangi kewajiban beberapa orang terkait dengan komunikasi yang konstan. Menanggapi teks baru, email, dan pesan Facebook tanpa henti bisa membuat stres, dan menjauh dari itu — bahkan hanya untuk sehari — bisa terasa luar biasa. 

4. Melepaskan diri dari FOMO, ketakutan akan ketinggalan hal baru

Manfaat besar lainnya jeda dari media sosial adalah menghindari Fear of Missing Out (FOMO) alias takut ketinggalan hal baru. "Ketika Anda terhubung ke jaringan yang sangat besar ini (media sosial) melalui perangkat yang satu ini, [Anda dapat] merasakan bahwa di mana Anda berada bukanlah tempatnya," ujar profesor Andrew Lepp, Ph.D. yang meneliti penggunaan dan perilaku media di Kent State University.

"Hampir wajar untuk berpikir bahwa di antara semua tempat ini pasti ada satu yang lebih menarik daripada tempat Anda sekarang."

Tapi jelas FOMO berjalan dua arah. Bagi sebagian orang, menghindari media sosial secara aktif dapat membuat FOMO miliknya sendiri — misalnya, khawatir Anda akan melewatkan pengumuman penting kehidupan seorang teman di Instagram atau lupa mengucapkan selamat ulang tahun kepada seseorang karena Anda melewatkan pengingat Facebook. Atau sebaliknya, bisa jadi lebih tenang tanpa mencari tahu alias kepo kehidupan orang lain dalam beberapa waktu.

5. Bisa punya banyak waktu untuk hal-hal lain

Jika Anda berhenti mendedikasikan waktu untuk satu hal, Anda meluangkan waktu untuk hal lain. Misalnya, saat jeda media sosial, Anda bisa berjalan-jalan atau berolahraga (yang terkait dengan banyak hal hebat, termasuk penurunan kecemasan, menurut Anxiety and Depression Association of America).

Profesor Lepp mengatakan bahwa dia dan keluarganya pergi tanpa teknologi setiap hari Minggu — mengisi waktu dengan hiking atau menikmati makanan enak bersama sebagai gantinya. Jika Anda lebih suka menghabiskan waktu dengan melukis, pergi ke taman, bergaul dengan teman-teman, menjadi sukarelawan, berolahraga, memasak, lakukanlah.

NIA PRATIWI

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."