Cryptic Pregnancy Bisa Dipicu Haid Tak Teratur hingga PCOS

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Ilustrasi ibu hamil. (Unsplash/Suhyeon Choi)

Ilustrasi ibu hamil. (Unsplash/Suhyeon Choi)

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Akhir pekan silam, jagat media sosial dihebohkan dengan video ibu di Tasikmalaya, Jawa Barat, yang mengetahui hamil lalu melahirkan dalam waktu satu jam. Kondisi yang dialami ibu bernama Heni itu adalah kehamilan samar atau cryptic pregnancy dalam dunia medis.

Dokter spesialis obstetri dan ginekologi, Christine Graves, mengatakan, cryptic pregnancy merupakan fenomena yang jarang terjadi. Pada umumnya, kasus perempuan yang mengalami kehamilan samar setelah 20 minggu, hanya terjadi satu dari 475 kehamilan.

“Pada dasarnya, mereka yang mengalami kehamilan samar tidak menyadari kehamilannya sampai setengah jalan kehamilannya,” kata dr. Graves seperti dikutip dari laman Insider pada Selasa, 21 Juli 2020.

Selain itu, ada juga kasus cryptic pregnancy di mana perempuan yang hamil tersebut sama sekali tidak menyadari kehamilannya sampai ia melahirkan. Kasus tersebut terjadi pada satu dari 2.500 kehamilan.

Lantas, apa saja penyebab kehamilan samar? Berikut beberapa kondisi yang berkaitan dan bisa menyebabkan cryptic pregnancy melansir laman Healthline.

1. Haid tidak teratur

Salah satu penyebab umum sulitnya mendeteksi kehamilan adalah siklus haid atau menstruasi yang tidak teratur.

2. PCOS

Policystic Ovarian Syndrome atau PCOS merupakan gangguan hormon yang terjadi pada perempuan di usia subur. PCOS juga menyebabkan hormon tidak seimbang dan membuat siklus haid tidak teratur.

3. Penggunaan alat kontrasepsi

Penggunaan pil keluarga berencana (KB) atau alat kontrasepsi dapat membuat penggunanya percaya dirinya tidak akan hamil. Namun demikian, penggunaan alat pencegahan tersebut bisa saja gagal dan menyebabkan kehamilan yang tidak terdeteksi.

4. Perimenopause

Primenoapuse merupakan masa transisi yang dialami perempuan ketika memasuki masa berakhirnya menstruasi (menopause). Pada masa transisi tersebut, perempuan juga dapat mengalami gangguan siklus menstruasi.

5. Kurangnya gejala kehamilan

Dokter Graves mengatakan, beberapa orang bisa jadi tidak menyadari kehamilan karena tidak merasakan gejala-gejala seperti mual, muntah, nyeri payudara, dan kelelahan.

Selain itu, sebuah penelitian yang diterbitkan Medical Hypotheses pada 2007 melaporkan, bayi yang lahir dalam kondisi cryptic pregnancy cenderung memiliki berat badan yang yang kurang. Kondisi tersebut membuat perut perempuan tidak mengembang.

6. Rutinitas olahraga berat

Aktivitas olahraga tingkat tinggi dapat mengurangi lemak dalam tubuh. Di sisi lain, rendah lemak dapat menyebabkan gangguan pada siklus menstruasi. Orang-orang yang memiliki aktivitas olahraga tingkat tinggi juga berpotensi kekurangan hormon tertentu sehingga lebih sulit mendeteksi kehamilan.

MUHAMMAD AMINULLAH | HEALTHLINE | INSIDER 

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."