Dokter Boyke Ungkap Tips Aman Bercinta saat Hamil

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Ilustrasi hamil. Unsplash.com/John Looy

Ilustrasi hamil. Unsplash.com/John Looy

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Sejumlah pasangan, terutama wanita kerap dilanda was-was jika bercinta saat hamil. Mereka khawatir akan menganggu kondisi janin dalam kandungan. Faktanya, menurut dokter spesialis kebidanan dan kandungan, Boyke Dian Nugraha, bercinta saat hamil tak berisiko asalkan memenuhi sejumlah syarat.

"Di sini yang ditakutkan kalau lagi hamil bisa mengakibatkan keguguran, tapi sebenarnya tidak perlu takut. Secara alami tubuh sudah melindungi sebab saat orgasme kan bikin kontraksi tapi tidak mengganggu janin," tutur Boyke dalam Instagram Live Sensitif, Rabu 15 Juli 2020.

Sejumlah hal yang disarankan dokter Boyke, perhatikan detail kondisi saat hamil usia 12 minggu. Di antaranya tidak ada pendarahan, tidak keputihan, dan ibu hamil nyaman tidak muntah serta mual. 

"Tapi kalau USG (ultrasonografi) ada pendarahan, riwayat keguguran, mulas-mulas baru kita tunda sampai 18 minggu karena ari-ari sudah terbentuk dan janin sudah menempel kuat pada rahim," imbaunya.

Jika tak ada tanda-tanda di atas, ia mempersilakan pasangan bercinta. Ia juga mengingatkan yang paling penting jangan anggap bercinta sebagai sesuatu yang menyakitkan. Bercinta merupakan tanda memperat tali cinta kasih, dan rekreasi, dan ekspresi cinta yang paling tinggi.

Lalu, apakah ada batas minimal bercinta saat hamil? Dokter Boyke menyebutkan tergantung pada kondisi fisik istri. 

"Satu hari sekali cukup atau paling ideal seminggu dua kali. Jika melakukan hubungan seks tiap hari asalkan memang istri enjoy (menikmati) dan tidak ada keluhan atau mual yang parah, riwayat perdarahan, keputihan dan ari-ari normal," paparnya.

Tak lupa, dokter Boyke mengingatkan sang suami dalam kondisi bersih dan tidak menularkan penyakit.

Menyoal orgasme, dokter Boyke menyebutkan kenikmatan itu tidak akan melukai perempuan. "Pada kasus rahim sensitif, ketika melakukan orgasme rahim akan tertarik ke atas vagina juga ikut bereaksi, makanya perlu dipastikan dulu kondisi ibu dan janin dalam keadaan sehat. Hal itu bisa diketahui saat konsultasi dengan dokter kandungan," lanjutnya.

Lantas apakah sinyal-sinyal untuk menghentikan bercinta saat hamil? Dokter Boyke menjabarkan sejumlah kondisi, yaitu perdarahan, mulas berkepanjangan, perut keras, dan keputihan banyak. Ketiga hal harus diwaspadai saat berhubungan intim.

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."