Bila Belajar Jarak Jauh Permanen, Simak 7 Tips untuk Orang Tua

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Ilustrasi siswa yang belajar dari rumah saat pandemi Covid-19.

Ilustrasi siswa yang belajar dari rumah saat pandemi Covid-19.

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Ada wacana belajar jarak jauh untuk terus permanen, meski pandemi Covid-19 berakhir nantinya. Rencana itu disampaikan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan atau Mendikbud Nadiem Makarim pada Kamis, 2 Juli 2020, dalam rapat kerja bersama Komisi X DPR RI.

Metode yang diterapkan bukan hanya metode jarak jauh, melainkan bersifat hybrid model. Apa itu?Yaitu metode belajar yang menggunakan kombinasi tatap muka dengan e-learning.

Menurut Nadiem, pemanfaatan teknologi akan menawarkan kesempatan bagi pihak sekolah melakukan berbagai macam model kegiatan belajar. Ia juga menilai bahwa pihak guru dan orang tua mulai bisa bereksperimen dalam memanfaatkan teknologi.

Jika wacana itu menjadi kenyataan, tak ada salahnya para orang tua bersiap diri untuk mendampingi anak belajar di rumah.

Berikut tips untuk orang tua saat anak jalani belajar jarak jauh

1. Ruang belajar yang nyaman untuk anak

Layaknya orang dewasa yang bekerja dari rumah, anak-anak pun membutuhkan tempat yang nyaman dan tenang agar ia bisa belajar dengan optimal. Jika selama ini Anda belum terlalu memerhatikan ruangan belajar anak, maka dari sekarang hal tersebut mulai disiapkan.

Jika memungkinkan, pilihlah ruang yang berbeda dengan ruang lain yang rentan membuat anak terganggu. Jangan lupa untuk turut memerhatikan aspek pencahayaan yang masuk ke kamar belajar anak.

2. Aspek fisik anak saat belajar

Salah satu metode yang penting diajarkan pada anak yang akan lebih sering menatap laptop adalah metode 20-20-20. Dalam metode ini, orang tua membuat alarm tiap 20 menit dan ajak anak untuk melihat benda sejauh 20 kaki atau sekitar 6 meter selama 20 detik.

Jika sulit, Anda bisa mengajak anak untuk melepaskan pandangannya ke jendela atau depan rumah. Metode 20-20-20 akan membantu mata menjadi kembali rileks dan menghindarkan dari gangguan mata lelah dan mata kering. 

Tak lupa, perhatikan posisi duduk anak serta ajak ia sesekali untuk bergerak untuk mencegah gaya hidup sedentari.

3. Identifikasi yang dibutuhkan anak untuk belajar

Tak dipungkiri, metode pembelajaran dari rumah akibat pandemi corona juga akan membuat anak membutuhkan penyesuaian. Selalu tanyakan pada anak hal-hal yang ia butuhkan agar pengalaman belajarnya tetap maksimal, termasuk penggunaan alat digital.

Anda mungkin juga bisa memerhatikan materi belajar anak agar pengalaman belajarnya tak sepenuhnya berubah. Misalnya, apabila gurunya di sekolah memberikan materi dalam format digital, Anda bisa mencetaknya agar ia tetap seolah-olah membaca buku – plus mengurangi penggunaan laptop yang berlebihan. 

4. Atur waktu anak layaknya hari-hari normal

Metode pembelajaran dari rumah mungkin akan berisiko membuat jadwal anak-anak sedikit berubah, seperti waktu bangun lebih mundur dari biasanya. Maka dari itu pentingnya tetap beraktivitas sesuai jadwal rutin buah hati Anda. Contohnya jam tidur, jam makan, jam mandi, hingga jam bangun anak.

Membiarkan jam aktivitasnya berantakan akan membuat proses belajarnya menjadi terganggu. Misalnya, saat ia terlambat tidur, ia juga akan berisiko terlambat bangun, yang kemudian berefek pada jam ‘sekolah dari rumah’-nya.

5. Awasi penggunaan alat belajarnya

Metode belajar dari rumah akan membuat anak menggunakan laptop, komputer, atau handphone lebih lama dari biasanya. Jangan lupa Anda mengawasi dan mengecek di sela-sela waktu belajarnya.

Anda juga disarankan untuk menyampaikan pada anak terkait efek negatif penggunaan internet dan gawai jika berlebihan, termasuk dari segi kesehatan medis dan kesehatan mental.

6. Jangan lupa bergembira bersama anak!

Bekerja dan belajar dari rumah mungkin akan membuat Anda dan anak mengalami stres yang lain dari biasanya. Selalu ciptakan ruang obrolan dengan anak, jika ia merasa tertekan dengan metode belajar jarak jauh, sehingga Anda bisa mendiskusikan solusinya dengan pihak sekolah.

Tak lupa, selipkan waktu bergembira dengan anak yang disesuaikan dengan jadwal istirahat dari sekolah. Misalnya, Anda bisa mengajak anak untuk memasak dan menyiapkan makan siang bersama atau mengajaknya menonton film anak setelah seharian penuh belajar.

7. Persiapkan diri untuk pertanyaan ajaib anak

Anda perlu mempersiapkan diri untuk mengantisipasi pertanyaan dari anak terkait hal yang ia pelajari. Jika perlu, tanyakan pada gurunya terkait sumber-sumber yang bisa Anda gunakan untuk membantunya belajar. Anda juga bisa membuat grup chat dengan sesama orang tua murid untuk saling memberi dukungan.

SEHATQ

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."