Sakdiyah Ma'ruf Batal ke Australia, Pilih Bikin Rumah Bambu Saja

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Rini Kustiani

google-image
Komika Sakdiyah ma'ruf. alaraby.co.uk

Komika Sakdiyah ma'ruf. alaraby.co.uk

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Komika Sakdiyah Ma’ruf tak menyangka pandemi Covid-19 bakal membuatnya pulang kampung ke Pekalongan, Jawa Tengah, hingga waktu yang tak bisa ditentukan. Bahkan dia dan suami, Muhammad Shobar Al Amin, sampai harus membangun rumah baru yang akan ditempati bersama anaknya selama masa pandemi.

Sakdiyah, 38 tahun, dan suaminya merogoh tabungan dan dana darurat untuk membangun rumah bambu di atas tanah mereka seluas 2.500 meter persegi di Kabupaten Batang, sekitar 10 kilometer dari Pekalongan. Luas keseluruhan bangunan tembok dan bambu rumah itu 65 meter persegi.

Keputusan mudik diambil segera setelah Sakdiyah batal ke Australia. Dia dan suami memilih rumah bambu karena tanah mereka ditumbuhi banyak bambu dan atas pertimbangan keuangan. "Halamannya nanti bisa buat nanam sayur dan tempat anak bermain," kata Sakdiyah saat dihubungi, Jumat, 8 Mei 2020.

Komika Sakdiyah ma'ruf. sbs.com.au

Pernyataan Badan Kesehatan Dunia (WHO) bahwa Covid-19 merupakan pandemi global pada 11 Maret 2020 membuyarkan rencana Sakdiyah dan sang suami. Mereka urung menghadiri Melbourne International Comedy Festival pada 22 Maret 2020 karena pemerintah Australia melarang semua kegiatan dengan jumlah peserta di atas 500 orang. Festival komedi terbesar ketiga sejagat itu biasanya diikuti lebih dari 2.000 orang.

Sakdiyah Ma'ruf dan keluarga awalnya berencana tinggal lebih dari sebulan di Negeri Kanguru. Setelah itu, mereka pulang ke Pekalongan selama Ramadan hingga Lebaran. Mereka sudah melakukan persiapan, termasuk tak memperpanjang sewa apartemen dan membatalkan semua pekerjaan di Jakarta. Semua rencana itu kandas karena acara di Melbourne batal. "Posisinya tiba-tiba we have nothing, nih."

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."