Waspada, Kaki Bengkak Tanpa Sebab Bisa Jadi Ciri Serangan Jantung

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Ilustrasi kaki bengkak. mumsnet.com

Ilustrasi kaki bengkak. mumsnet.com

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Serangan jantung adalah kondisi saat aliran darah ke bagian otot jantung tiba-tiba hilang. Biasanya hal ini disebabkan oleh zat-zat berbahaya yang menyumbat arteri koroner yang bertugas mengangkut darah ke organ-organ vital. 

Tanpa cukup darah dan oksigen, otot jantung dapat rusak parah. Oleh karena itu, menjadi penting mengenal tanda dan gejala potensial dari penyakit jantung ini.

Banyak di antara kita tak menyadari adanya penyakit jantung. Sebab, tanda-tandanya kerap tidak jelas dan berbeda pada masing-masing orang. Salah satu tanda yang jarang disadari adalah kondisi kaki bengkak. 

Medline Plus dilansir dari Express.co.uk mengatakan retensi cairan di kaki dikenal sebagai edema perifer. Penting untuk berkonsultasi dengan dokter apabila kaki Anda tiba-tiba bengkak tanpa sebab yang jelas.

Namun untuk pengenalan awal apakah kaki bengkak tersebut terkait jantung atau tidak, bisa dengan menekan satu jari ke pergelangan kaki atau tulang kering. Lihat apakah setelah ditekan meninggalkan 'penyok' pada titik tersebut. 

Cara penekanan di atas disebut pitting edema untuk menentukan apakah pembengkakan tersebut terkait gagal jantung kongestif.

Edema bisa menjadi tanda gagal jantung karena jantung tidak dapat memompa. Cairan dari dalam pembuluh darah cenderung mengarah ke jaringan di sekitarnya. Pergelangan kaki dan kaki ini adalah area umum untuk edema karena efek gravitasi.

Profesor kedokteran sekaligus Direktur Preventive Cardiovascular Medicine dan LDL Apheresis Programs di Universitas Miami, Amerika Serikat, Carl Orringer, mengatakan bahwa tanda-tanda seperti pembengkakan pergelangan kaki atau penambahan berat badan tidak selalu terkait dengan penyakit jantung.

"Tetapi secara bersamaan dengan gejala lain penyakit jantung. Penelitian laboratorium, riwayat keluarga, merupakan bagian penting dalam membuat diagnosis penyakit jantung atau gagal jantung," ucapnya.

Edema perifer mungkin disebabkan oleh sejumlah masalah. "Intinya adalah bahwa kebanyakan orang dengan edema perifer tidak memiliki penyakit jantung, tetapi itu bisa menjadi tanda penting jika ada tanda lain dan gejala gagal jantung," lanjut Orringer. 

National Health Service (NHS) menjelaskan gejala serangan jantung dapat termasuk nyeri dada yaitu ketika dada terasa seperti ditekan atau diperas oleh benda berat dan rasa sakit dapat menyebar dari dada ke rahang, leher, lengan, dan punggung.

“Gejala lain termasuk sesak napas, merasa lemah atau pusing, atau keduanya atau perasaan cemas yang luar biasa," tulis NHS dalam laporannya.

Penting untuk diketahui bahwa tidak semua orang mengalami nyeri dada yang parah. Ini terutama terjadi pada banyak wanita dan rasa sakitnya sering ringan dan masalah pencernaan. 

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."