Kiat Cegah Kalap saat Makan Hidangan Lebaran, Kuncinya Sarapan

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Ilustrasi opor ayam. shutterstock.com

Ilustrasi opor ayam. shutterstock.com

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Kalap saat menyantap hidangan Lebaran salah satu godaan yang berisiko pada kesehatan. Tak dipungkiri melihat aneka makanan khas Lebaran, sejumlah orang ingin menyantap semuanya dalam satu waktu. Terlebih lagi, jika ada masakan yang hanya dibuat sekali dalam setahun.

Untuk mencegah kalap saat makan di Hari Raya, sarapan menjadi kunci menurut ahli. Nutrition & Wellness Consultant Nutrifood, Moch. Aldis Ruslialdi, mengatakan saat sarapan sebaiknya konsumsi karbohidrat yang kompleks dibanding sederhana. Jumlah yang disarankan tak lebih dari 1/3 piring, sesuai anjuran para pakar kesehatan.

"Karbohidrat kompleks misalnya nasi merah. Lontong atau ketupat mending buat siang atau malam, ini agar kenyangnya awet," ucapnya dalam diskusi media "Nutrifood X Kulwap Media" pada Jumat, 22 Mei 2020.

Selain asupan karbohidrat, jangan lupa konsumsi sayuran, lauk pauk lain, seperti sambal goreng hati yang menjadi favorit sebagian orang saat Lebaran atau lauk lainnya Perbanyak juga asupan air minum agar tidak mudah tergoda menyantap lagi aneka hidangan Lebaran di atas meja.

"Bisa juga menu dikontrol, misalnya rendang kurangi bumbunya," ujar Aldis.

Selain hidangan utama, perhatikan juga konsumsi kue kering. Ingatlah batasannya yakni dua butir saja dalam sehari. Sebutir nastar setidaknya mengandung sekitar 40 kalori.

Jika Anda merasakan begah dan kekenyangan, kondisi itu menandakan porsi makan sudah berlebihan. Jadi, sangat dianjurkan berhenti makan sebelum kenyang, sebelum hal buruk terjadi pada kesehatan.

"Efeknya santan ke asupan lemak jenuh meningkat, tetapi tidak bisa dipungkiri kolesterol akan semakin buruk, risiko plak di pembuluh darah tinggi. Makanan manis, gula sederhana, gula darah tinggi. Lalu asupan tepung, asupan kalori, banyak deposit lemak tinggi," pungkas Aldis.

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."