Kiat Menyimpan Makanan Lebaran yang Berlebih Menurut Chef

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Hidangan/masakan lebaran. ANTARANEWS

Hidangan/masakan lebaran. ANTARANEWS

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Beberapa masyarakat biasanya membuat makanan Lebaran dalam jumlah banyak, contohnya sayur ketupat, rendang, dan opor ayam. Pertimbangannya agar tidak sering masak karena bisa disimpan dan hangatkan ulang. Metode menyimpan makanan seperti itu dikenal dengan istilah meal preparation, yakni teknik menyiapkan makanan dalam jumlah banyak untuk beberapa kali makan.

Corporate Executive Chef Prasanthi Hotels and Resorts, Bahran, mengatakan agar stok makanan tidak sia-sia dan bisa digunakan dalam jangka 3 sampai 7 hari maka perlu teknik penyimpanan khusus. Apalagi, pasar akan tutup saat Lebaran.

"Tips-nya semua masakan harus dimasak dengan bumbu yang matang, setelah masak jangan disajikan semuanya sajikan secukupnya," kata Chef Bahran Kuliah WhatsApp bertema "Menyambut Idul Fitri dengan Masakan Istimewa di Rumah Saja" pada Rabu, 20 Mei 2020.

Lalu bagaimana dengan sisanya? Makanan yang lebih bisa disimpan di tempat yang dingin, setelah dingin masukkan ke dalam wadah atau storage kedap udara, lalu masukkan ke dalam kulkas.

"Nah jika Anda mempunyai mesin vacuum bisa dimasukkan ke dalam plastik, lalu di-vacuum masukkan ke dalam frezeer jadi bisa menikmati makanan lebaran sampai dengan 3-4 hari bahkan seminggu," tutur Chef Bahran.

Sementara itu agar hidangan berbahan utama daging lebih tahan lama, maka Anda perlu mengetahui beberapa hal mengenai daging. Di antaranya cara memilih daging yang sehat ialah warna daging merah tua, dengan serat daging kasar rapat, dan ketika kita tekan teksturnya kenyal.

Selain itu, lemak daging sapi yang bagus tebal dan keras tidak lembek atau licin dengan aroma khas daging sapi segar. 

"Jangan sekali-kali membeli daging dari pasar daging kalau dipegang dingin warna tidak segar atau kelihatan gelap dan tidak memperlihatkan warna merah tua," paparnya.

EKA WAHYU PRAMITA

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."