Susi Pudjiastuti Bagi Resep Oseng Tutut yang Kaya Gizi

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Susi Pudjiastuti unjuk kebolehan memasak oseng tutut untuk menu makan malamnya. Video ini diunggah pada Senin, 20 April 2020. Foto: tangkapan layar Instagram @susipudjiastuti115

Susi Pudjiastuti unjuk kebolehan memasak oseng tutut untuk menu makan malamnya. Video ini diunggah pada Senin, 20 April 2020. Foto: tangkapan layar Instagram @susipudjiastuti115

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Usai membagikan video menyantap ikan belanak goreng dan olahan rajungan, kini Susi Pudjiastuti unjuk kebolehan memasak oseng tutut atau keong sawah untuk makan malamnya. Ia tampak memakai sweater putih dengan motif garis-garis di lengan dan celemek warna abu-abu. Sementara, dapurnya bernuansa kecoklatan.

Dari unggahan video 1 menit 19 detik itu, pemilik maskapai Susi Air ini tampak menggunakan wajan anti lengket untuk memasak oseng tutut. Lalu, ia menjelaskan bahan-bahan yang digunakan.

"Daging tututnya direbus dulu. Lalu, saya kasih cabai, bawang merah, jahe sedikit, seperti di tongseng. Pokoknya pasti yummy deh," serunya dengan percaya diri di unggahan video pada Senin, 20 April 2020. 

Lalu, ia mengingatkan bahwa banyak makanan bergizi di sekitar kita mulai dari ikan, udang, sayuran, dan tutut. Menurut Susi, tutut kaya protein, kalsium, vitamin, dan kandungan gizi lainnya.

Sembari mengaduk masakannya, ia menunjukkan cangkang tutut setelah dagingnya dikeluarkan. Di keterangan video, Menteri Kelautan dan Perikanan Kabinet Kerja 2014-2019 ini menuliskan bahwa ia membeli tutut sebanyak 1 kg seharga Rp15.000.

Setelah dimasak, dagingnya kurang lebih jadi dua ons bisa untuk satu keluarga. Saat memasak, ia menunjukkan wadah makanan berisi sisa daging tutut lainnya untuk sarapan.

Usai memasak, ia membawa oseng tutut ke meja makan dan siap menyantap. "Nasi putih panas dengan oseng tutut, makanan lain tidak terlihat lagi," jelasnya.

Tak lupa ia berpesan, banyak kreasi makanan yang bisa dibuat jika kita kreatif. "Saya oseng (tutut) untuk makan malam, nikmat sekali. Boleh dicampur tempe, boleh tidak. Sekali lagi, makanan enak tidak harus mahal," pungkas Susi Pudjiastuti.

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."